cunning hack [part 2]

Start from the beginning
                                        

"oke... semoga cara kedua ini bisa berhasil...",
Sebuah harapan kecil tiba tiba muncul setelah sebelumnya ia hampir berputus asa. Arfions mengetikkan beberapa kalimat pesan dan mengirimkannya ke Diego.

"si Robert sepertinya tidak membawa apapun di sakunya, percuma kalau kau bekuk dia di luar ruangan, ia tak membawa bukti apapun",

Arfions pun kembali beraksi dengan kedua laptop kesayangan nya, dan setelah ia meneliti ternyata alamat IP yang menjadi tujuan receiver adalah alamat IP yang sama di daftar host yang aktif di range hasil scan IP di server dropzone sebelumnya.

"itu menandakan komputer masih berada di dalam jaringan yang sama... tentu saja mencuri nya adalah hal yang lebih mudah",

Pemuda itu tetap stand by dengan teropong hitamnya, meskipun ia tidak dapat leluasa mengamati musuh yang sudah berada di lantai 3, namun arfions bisa melihat dari pantulan kaca gedung.

Arfions kembali mengirimkan sebuah pesan singkat kepada Diego untuk membantu nya.

"lakukan panggilan telepon kepada musuh, aku butuh beberapa menit sebelum ia menyentuh sebuah komputer di sana sekarang !",

Arfions masih mengawasi Robert sementara tangannya yang lain mengatur pemrograman di laptop abu abunya. Kini ia bisa melihat kalau Robert tengah menerima sebuah panggilan telepon sekarang.

"good job Diego",

Arfions tidak langsung mengeksekusi perintah di command line nya, ia menunggu hingga Robert berjalan menjauh dari arah komputernya, dan setelah sampai di saat yang tepat ia pun segera melancarkan aksinya.

Tak butuh waktu lama, ya... Mmm daripada komputer sebelumnya sih, akhirnya arfions berhasil mendapatkan keseluruhan isi folder dan menggantinya dengan 41 file palsu berisi data palsu setelah ia berhasil membobolnya.

Tatapan arfions tertuju kearah Robert kembali, dan untungnya kalimat "PROCESS HAS BEEN COMPLETED" telah muncul di layar laptopnya.

"yeah, berhasil!", arfions tersenyum lebar sambil mengurusi laptopnya bergantian, antara mengonfigurasi dan menyimpan file hingga mengakhiri koneksi ke server dropzone nya.

"sudah kuduga aku bukanlah orang yang bodoh ya Diego..",

◇◇◇◇◇

Matahari bersinar terik di langit musim panas, angin berhembus pelan kearah penjuru kota.
Disaat yang sama seorang pemuda ber jas gelap tengah menikmati hembusan lembut itu dari jendela di ruangan kantor nya.

Sesaat ia meraih sebuah kalender yang berada di atas meja, menunjukkan bahwa tak lama lagi musim gugur akan menyapa tahun ini.

Tiba tiba suara ketukan pintu mengalihkan perhatiannya,

"hm", pemuda itu hanya menjawabnya dengan sebuah deheman kecil.

"ada sebuah surat untuk anda hari ini", ucap orang itu setelah membuka pintu sambil menyerahkan sebuah amplop putih di tangannya.

"Hm?", pemuda itu membalikkan badannya, ia meletakkan kalender di tangannya dan menerima surat tersebut.
"terimakasih", ucapnya karena ia memang orang yang bertipe sedikit bicara.

Lelaki pemberi surat sebelumnya itu pun mengangguk kecil dan meninggalkan ruangan.

"zade?",
panggil seorang lelaki lain yang baru saja tiba berhasil mengalihkannya dari surat itu, pemuda tampan itu menoleh,
"ada apa paman?", ia meletakkan amplop putih itu keatas meja. Paul hyndman, sang paman berjalan mendekat.

"mm... tidak biasanya paman menemuiku di jam jam segini?, ada apa?", tanya zade sambil melirik arloji di tangan kirinya.

Paul tersenyum sesaat, ia menghentikan langkah kakinya setelah berada didekat zade,
"mulai hari ini kau yang menggantikan posisiku di sini",

INVADERWhere stories live. Discover now