14.Kontrak?

5.4K 692 16
                                    

"mau membuat kontrak?"

Neron tak bisa bergerak untuk memundurkan langkahnya lagi, seperti ada sesuatu yang menahan tubuhnya agar tak bergerak sedikitpun.

Pemuda itu memiliki mata merah Semerah darah dengan pupil mata seperti reptil. Telinganya runcing seperti elv dengan kulit putih pucatnya menambah kesan menakutkan pada dirinya.

"Mau membuat kontrak atau tidak?" Pemuda itu terlihat menarik bibirnya untuk tersenyum yang mana dimata Neron itu terlihat seperti seringaian mengerikan.

"Kau mau keluar?" Pertanyaan pemuda itu membuat Neron sadar akan tujuan utamanya memasuki ruangan itu.

"Iya! Aku ingin keluar!" Dengan segala keberaniannya, ia tak lagi takut menjawab pertanyaan pemuda aneh didepannya itu.

"Kau benar-benar anak yang aneh, pertama kau masuk kemari dan kemudian kau ingin pergi keluar kembali?" Pemuda itu semakin tersenyum lebar hingga kedua matanya menyipit tak terlihat.

"Kau tau? Jika kau membuat kontrak denganku, maka aku akan membiarkanmu keluar" pemuda itu berkata dengan penekanan di kata 'kontrak' membuat Neron mengeluarkan keringatnya.

"Kau benar-benar anak yang malang, dibuang dan diabaikan, namun kini nasibmu berubah. Kau bertemu dengan keluarga yang hangat, meski pada akhirnya kau akan pergi HAHAHAHAHA!" Pemuda itu tertawa mengerikan membuat Neron sesak.

"APA YANG KAU TAU TENTANG DIRIKU?! AKU TIDAK AKAN PERNAH MENINGGALKAN ORANG YANG KU SAYANGI! APALAGI ORANG YANG KU CINTAI!" Neron akhirnya membentak dengan kesal hingga keningnya berkerut.

"Wow,wow.  Tenanglah anak muda, aku tidak bermaksud begitu. Kau tau? Tak semua hubungan bisa bertahan selamanya apalagi jika dirimu itu lemah" pemuda itu membuka kedua matanya dan melunturkan senyuman mengerikannya,

"Maka dari itu kau harus menjadi kuat anak kecil~, kau tak akan bisa bertahan jika kau lemah~" pemuda itu berujar dengan nada mengejek pada Neron.

Neron menatap tajam pemuda aneh itu meminta penjelasan lebih lanjut ia kemudian berkata,

"Apa maksudmu?, Katakanlah dengan cepat" ucap Neron dengan penekanan dibagian akhir.

"Yeah, itulah mengapa... Kau harus membuat kontrak dengan makhluk lain~. Karna dengan begitu, kau bisa mendapatkan kekuatan lebih~" ucap pemuda itu dengan seringaiannya.

"Karna itu kau menawarkanku untuk membuat kontrak denganmu?" Ucap Neron dengan mata mengintimidasi lawan bicaranya itu, namun itu sama sekali tak mempan untuk pemuda bertelinga runcing itu.

"Kau benar-benar anak yang pintar!, Jadi ayo kita buat kontrak!. Kau bisa mengatur apa yang akan kau gunakan untuk membayarku~" ucap pemuda itu dengan seringaiannya.

Neron berfikir sejenak dan kemudian mengangguk.

Tangan kanannya bergerak secara tiba-tiba dengan sendirinya mengarah ke pemuda didepannya.

"Kau akan membayar dengan apa tuan--- Neron?" Pertanyaan pemuda bermata reptil merah itu akhirnya keluar.

"Aku akan membantumu dengan apapun yang kau minta---" sebelum melanjutkan semuanya pemuda itu lebih dulu memotong.

"Bagaimana kalau dengan--- kutukan anehmu itu?~, jika aku mengajarimu cara menggunakannya kau mungkin bisa dengan mudah memiliki apa yang seharusnya menjadi milikmu, namun jika kau gagal maka aku akan mengambil sumber dari kutukanmu" ucap pemuda itu menjelaskan kemauannya.

"Memang apa yang menjadi sumbernya?" Neron bingung akhirnya  bertanya langsung.

Pemuda itu meraih tangan Neron dengan senyuman ia kemudian menjawab,
















"Jantungmu"

-----------------------------------------------------------






Disebuah ruangan mewah terlihat seorang Remaja tengah menatap kearah langit lewat jendela yang berada didepannya.

"Sebenarnya dimana kau Neron?" Ucapnya dengan raut wajah yang dipenuhi kekhawatiran.

-beberapa menit sebelumnya-

Damian, bersama dengan ibunya tengah menunggu kedatangan ayahnya dan kakaknya juga Neron untuk pulang.

Di ruang tengah mereka tengah duduk menunggu para penjaga mengabari mereka ketika yang disebutkan telah tiba.

'CKITT'

'BRAK!'

Semua atensi menoleh kearah pintu dengan cepat mendengar suara pintu dibuka dengan kencang hingga menabrak dinding dengan keras.

Sang ibu, berdiri dengan cemas mendekati sang suami.

"Sayang?, Apa yang terjadi?" Dengan mata yang dipenuhi kekhawatiran wanita itu menyentuh lengan sang suami.

Damian ikut berdiri dan berjalan mendekati ayah dan ibunya.

Sang kakak yang sudah berapa disamping sang ayah tiba-tiba bersuara.

"Neron menghilang....."

"APA?!"


----TBC-----

Hai! Kangen aku ga?

Maaf yah baru up😅
Aku baru balik dari hiat beberapa hari karna udah mulai sibuk
Oh ya untuk selanjutnya aku bakal up kok tapi mungkin agak lama
Jadi maaf yaah

Untuk yang mudik pulkam hati-hati yah!
Mohon maaf lahir dan batin 🙏🏻

White . BlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang