4.Keluarga Hangat

10.4K 1.2K 27
                                    


Damian yang masih didalam tubuh bayi itu tidak bisa mengendalikan tubuhnya.

Karna tubuh bayi juga susah terkendali, setiap saat ia akan merasa haus atau lapar, setelah itu ia akan buang air kecil atau bahkan besar yang baunya menurut Damian sangat buruk. Tapi karna dia ditubuh bayi dia hanya bisa berharap agar tubuh bayinya itu baik baik saja.


Setiap hari setiap detik setiap menit dan jam. Sang ibu dengan setia akan menemaninya didekat keranjang bayi, ia akan ditemani oleh sang ibu yang duduk dikursi dengan tangan yang sibuk merajut.

Sesekali Damian akan menarik perhatian ibunya dengan menangis, dan ibunya akan menggendong dan menenangkannya hingga tertidur.

'aku merasa tenang disini, aku tidak akan pernah kembali lagi. Suara itu sepertinya berkata benar bahwa dia akan membuatku punya hidup baru' Damian sangat bahagia hanya dengan dipeluk dan digendong oleh ibu barunya itu.

Disiang yang sedikit panas ini, sang ibu tak kunjung terlihat. Hal itu membuat Damian takut akan ditinggalkan lagi.


'apa aku akan ditinggalkan lagi? Tempat ini terlihat besar aku takut ditinggalkan lagi' batin Damian penuh kegelisahan.

Karna tidak bisa mengendalikan emosi ditubuh bayinya, ia menangis keras.



'Oeeek Oeeek Oeek'

(saya benar benar gatau tulisannya-author)


'cklek'


"Oh ya ampun" ketika suara pintu terbuka ada suara wanita tua yang terdengar sampai ke telinga Damian.


Ia melangkah mendekati keranjang bayi yang terdapat bayi didalamnya.

Dengan perlahan tangannya meraih bayi didalam keranjang itu dan menggendongnya dengan lembut.


"Cup cup cup, jangan menangis cucuku" itulah yang dikatakan wanita tua berambut pirang bermata Hijau emerald itu dengan wajah yang terlihat tetap cantik meski ada beberapa keriput kulit yang menghalangi.

Wanita tua yang menyebut Damian adalah cucunya itu mengelus pipi Damian secara perlahan dengan lembut dan hati-hati.


Damian yang merasakan elusan dipipinya mulai menghentikan tangisannya dan membuka dengan perlahan matanya.

"Oh lihat matamu terlihat seperti ibumu, cantiknya. Kau menggemaskan sekali" sang nenek berucap sembari tersenyum hangat.



"Oh, ibu. Ibu bilang akan pergi sebentar untuk beristirahat, kenapa disini?" terdengar sebuah suara seorang pria dari pintu, membuat sang nenek yang dipanggil ibu oleh pria itu menoleh dan menggerakan kepalanya kearah pintu.


"Memangnya ibu tidak boleh kesini? dasar anak nakal, lihat anakmu menangis dan istrimu sedang sibuk mengurus Alden. Darimana saja kau?" Sang ibu terlihat seperti sedang memarahi anaknya dengan melontarkan pertanyaan.


"Oh maaf aku tadi sedang mengurusi para ksatria kerajaan, mereka susah diatur. Apa anakku sudah bangun?" Sang anak atau si pria yang tadi dimarahi oleh ibunya si wanita tua yang menggendong bayi (Damian) balik bertanya pada sang ibu.


"Bodoh, cepat bawa anakmu keaula kuil atau ayahmu akan mengomel lagi padaku!" Perintah sang ibu pada anaknya itu.

White . BlМесто, где живут истории. Откройте их для себя