3.Bayi

10.6K 1.2K 32
                                    

"Damian"

"Dami"

"Damian anakku"

Sebuah suara menyadarkan seorang anak laki-laki berumur 10 tahun yang bernama Damian itu dari tidurnya disebuah lantai putih yang dingin.

Suara itu kembali berbicara.

"Damian, aku akan memberimu kehidupan kedua. Namun kau harus memberiku sesuatu dari dirimu sendiri"

Suara itu membuat anak Kecil bersurai hitam legam itu kebingungan dengan apa yang suara itu katakan. Daripada takut ia malah bingung.

Dengan perlahan Damian membangkitkan tubuh kecilnya dan mencoba berdiri meski kaki kecilnya terasa sangat lemas.

"Kau siapa?, Dan ini dimana?" Damian yang bingung bertanya pada suara itu.

Suara itu hanya terdiam tak menjawab.

"Kau hanya harus memberiku imbalan jika kau ingin hidup bahagia Damian"

Ketika suara itu berbicara, sebuah bayangan bersinar muncul membuat ruangan gelap dan hanya dia yang bersinar.

Bayangan itu membentuk sebuah bibir tersenyum, hal itu membuat Damian yang polos hanya ikut tersenyum.

"Kau benar benar anak yang polos, karna kau masih kecil aku akan mengambil sedikit ingatanmu sementara. Jika kau ingin mendapatkannya kembali maka carilah aku dikuil yang memiliki nama Kuil Venus"

Sebuah senyuman terukir lagi dibayangan bersinar itu

"Kau anak yang pintar, berjuanglah dan berhati-hatilah membawa kepolosanmu anak kecil"

Suara dan bayangan itu menghilang, pandangan Damian seketika menggelap.



-------------1----------------


"Nyonya ayo bayinya akan segera keluar"

"Ughhhh!!!"

"Oee Oeek Oeee"

(Plis author gatau suara bayi lahir-author😭)

"Nyonya bayinya sehat sekali, dan dia benar benar tampan"

Damian mendengar suara bayi yang menangis kencang dan itu membuatnya sedikit gelisah.

'apa ada seseorang yang meninggalkan bayi yang menangis disini?, Apa bayi itu juga tidak disayangi sama sepertiku?'

Karna penasaran ia membuka matanya perlahan.

Namun hal pertama ia lihat adalah seorang wanita cantik dengan rambut coklat cerahnya yang hampir mendekati Oranye dengan mata coklatnya.

Wanita cantik itu tersenyum manis yang semakin menambah kecantikannya itu.

'wah kakak itu sangat cantik'

Wajah wanita itu terlihat agak pucat namun dia tetap mempertahankan senyumnya.

"Anakku, mama akan menyayangimu sampai kapanpun. Mama tidak akan pernah membuatmu sakit atau bahkan menderita" Wanita itu berucap dengan matanya yang terlihat mengeluarkan cairan beningnya.

Wanita itu menangis, dengan penuh kasih sayang ia memeluk anaknya itu yang sedang menyusu padanya.


"Minumlah yang banyak dan cepatlah besar, mama ingin bermain denganmu" sebuah elusan lembut pada kepala bayi itu terasa sampai pada Damian hingga membuatnya tertidur.

"Sayang---" seorang pria tampan dengan mata biru dan rambut pirangnya datang dengan seorang anak laki laki yang menggandeng tangan pria itu.

"Sshh kecilkan suaramu, anak kita sedang tidur" Wanita itu menyuruh pria tampan disampingnya untuk mengecilkan suaranya dengan pelan agar tidak membangunkan sang bayi yang tertidur.

"Ah, mama aku ingin melihat bayinya" anak laki laki yang tadi berjalan disebelah pria tampan itu menaiki kasur dan merangkak dengan perlahan mendekati sang ibu.

"Baiklah kau juga bisa menyentuh adikmu, tapi jangan membangunkannya ya" sang ibu berkata dengan lembut dan pelan agar sang bayi tidak terusik.

Anak laki laki itu mendekati bayi itu,
"Waah, dia terlihat seperti mama. Yakan paa?" Anak laki laki itu tersenyum senang melihat bayi didepannya sembari berucap.

"Iya, adikmu terlihat cantik seperti mamanya---" baru saja pria itu akan melanjutkan bicaranya, ia lebih dulu dipotong oleh sang istri.

"Sayang, dia laki-laki kenapa kau bilang dia cantik" sang istri menatap tajam sang suami, pria tampan itu terkekeh.

"Tapi memang dia mirip denganmu, oh ya kau terlihat pucat. Beristirahatlah, biar aku yang menjaga bayi kita. Besok kita akan memberinya nama bersama pendeta kuil" Sang suami tampan berucap pelan untuk menyuruh sang istri cantik tidur karna melihat wajah pucat sang istri yang sepertinya kelelahan sehabis melahirkan.

"Baiklah, tapi hati hatilah menggendongnya. Dia benar benar kecil, dia bisa saja jatuh dari tangan besarmu itu" sang istri mengingatkan sang suami agar bersungguh sungguh dalam menggendong anak mereka yang baru lahir.

"Iya iya tidur lah" pria tampan itu mengambil alih gendongan untuk menggendong bayinya yang tertidur dengan tangan kekarnya.


Anak laki-laki disamping sang ibu dengan perlahan turun dari kasur dan berdiri tegak.

Anak kecil bersurai pirang dan bermata biru sama seperti ayahnya itu tersenyum.

"Mama, mama tidur saja. Rey dan papa akan menjaga adik kecil!" Anak kecil itu terlihat bersemangat dengan mata berbinarnya.

Sang ibu tersenyum lembut,
"Baiklah, tapi ingat untuk meminta kepala pelayan membuatkan susu untuk adikmu ya. Dia pasti akan terbangun karna haus" wanita cantik itu mengingatkan sang anak dan ayahnya itu.

Keduanya mengangguk kompak dengan mata yang tertutup, mereka benar benar mirip dari segi manapun.

"Kalau begitu tidurlah, aku tidak mau kau sakit saat pemberian nama anak kita dilaksanakan besok" sang suami memaksa istrinya itu untuk segera tidur agar tidak sakit dengan wajah khawatirnya.

"Iya iya, selamat malam"

"Selamat malam"

"Malam mama!"



--------tbc---------





Gimana?
👀

Jangan lupa vote and komen ya👀

Baybay

White . BlHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin