7-Anak Yang Bertahan Hidup

83 19 0
                                    

———

Ia tak tahu dirinya berada di mana saat ini, tubuhnya kaku, napasnya sesak seperti tercekik dan ia tidak bisa melihat apapun selain kegelapan di sekelilingnya.

"Bunuh....bunuh...."

Suara serak dan mengerikan itu menggema di telinga, begitu dekat seolah berbisik kepadanya. Disusul oleh suara tawa yang memekakkan telinga dan isak tangis yang menyayat hati berbunyi bersahut-sahutan mendengungkan kepala.

Tolong aku!!!

Mulutnya membuka hendak berteriak, namun suaranya seolah telah dibisukan secara paksa.

Zzapp!!!

"Aaahhh!!!"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Aaahhh!!!"

Mata Irianna membelalak, dadanya kembang kempis terkejut. Ia terbangun dengan nyeri hebat memanjat dari ujung dahinya dan menjalar hingga ke belakang kepala, membuat kepalanya pening dan berdenyut tak nyaman. 

"Urghhh, lagi-lagi sakit kepala...." gerutunya jengkel. Ia memukul pelan kepalanya untuk mengalihkan diri dari rasa sakit yang sudah mengganggu tidurnya itu.

Untunglah rasa sakit itu tidak bertahan lama, Ia menghilang beberapa saat setelah Irianna terbangun. Setelah sakitnya mereda, ia pun menyadari sekelilingnya yang tidak biasa, kamar yang luas, sebuah perapian yang menyala juga tempat tidur empuk yang ia tempati saat ini. Butuh waktu baginya untuk bisa mengingat jika ia sedang menginap di Leaky Cauldron.

Cahaya matahari yang hangat menembus dari luar jendela, menandakan bahwa hari baru lainnya telah tiba di Kota London. Irianna menengok jam Cuckoo unik yang terpajang di dalam kamar itu. Jam itu tampak antik, jarum jamnya ada 5 dan tidak ada angka yang tertera di sana selain 4 simbol matahari dan bulan yang tampak berbeda satu sama lain. Irianna gagal membaca waktu dengan jam itu, tapi ia memperkirakan jika ini sudah masuk pukul 7 pagi.

Sesuai arahan Sereniti, hari ini ia harus tetap berada di kamar dan menunggu kedatangan peri rumah itu. Untuk menghabiskan waktu, pada akhirnya ia memilih untuk bersantai di sofa tunggal dan mulai menggambar dengan buku dan pensil yang ia bawa di dalam tasnya. Menggambar adalah aktifivitas santai yang paling ia sukai selain membaca dan ini adalah waktu yang tepat untuk melakukan itu sambil menunggu Sereniti menjemputnya.

 Menggambar adalah aktifivitas santai yang paling ia sukai selain membaca dan ini adalah waktu yang tepat untuk melakukan itu sambil menunggu Sereniti menjemputnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
THE LAST BLOOD (Muggleborn)Where stories live. Discover now