seventeenth page; Tell me the truth

1.1K 125 6
                                    

—𝐅𝐈𝐍𝐃𝐈𝐍𝐆 𝐌𝐎𝐌𝐌𝐘—© mgicboba, 2022

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

—𝐅𝐈𝐍𝐃𝐈𝐍𝐆 𝐌𝐎𝐌𝐌𝐘—
© mgicboba, 2022

*

Jika Jaedan ditanya, apakah semudah itu dia melupakan Karina?

Jawabannya adalah tidak. Bukan semudah itu, tetapi sesulit itu melupakan Karina. Ditambah fakta jika selama ini Jaedan jatuh cinta sendirian, hanya dia yang jatuh cinta, hanya dia yang berdebar saat mereka berdua bersama, hanya dia yang merasa gugup ketika mereka bersentuhan, hanya mata Jaedan yang berbinar ketika manik mereka berdua bertemu. Namun tidak dengan Karina, semua yang Jaedan rasakan tadi-tidak dirasakan oleh Karina.

Saat weekend begini, biasanya Jaedan adalah orang yang paling terakhir bangun di antara orang orang yang ada di rumahnya. Ketika Jeff sudah pulang dari lari pagi nya, atau pulang dari bersepeda dan ketika Nana baru saja selesai mengurus tanamannya di halaman belakang, Jaedan baru membuka matanya. Hal paling pertama yang ia lakukan saat bangun adalah mencari dua kucing kesayangannya. Lalu ia sarapan di meja makan bersama dengan kedua kucingnya di samping meja.

Namun weekend kali ini Jaedan adalah orang pertama yang membuka matanya bahkan saat semua orang di rumahnya belum melakukan aktivitas rutin. Jaedan tidak bisa memejamkan matanya dan terus terusan terbangun sejak jam dua dini hari, karena bosan-akhirnya ia memilih untuk turun menuju ruang keluarga dan menyalakan tv tepat pukul empat subuh.

Jari nya tidak berhenti menekan tombol next untuk memilih film atau series mana yang akan ia tonton guna mengisi waktu kosong ini sejak empat puluh menit yang lalu.

Lucu, cowok itu kebingungan hanya untuk memilih film.

"Little women. I intend to watch that movie today, berhubung lo baru buka netflix, jadi mending gue nonton sekarang." [ Gue berniat buat menonton film itu hari ini, ]

Jaedan tidak terkejut lagi saat Nana tiba tiba sudah duduk di sampingnya, ini sudah hampir jam lima pagi. Jaedan tidak mendebat sang adik seperti biasanya, ia langsung menekan tombol ok pada judul film yang diberikan oleh Nana, dan mereka berdua menonton film itu dalam diam di lima belas menit awal.

"Kalau jadi Laurie, lo bakal ngapain?" Nana tiba tiba bertanya ketika mereka sudah sampai di penghujung film, memecah keheningan ruang keluarga yang masih sunyi.

"Gue nggak mau jadi Laurie lagi."

"Lagi?" Nana mengulangi ucapan Jaedan.

"Iya. Gue udah pernah ada di posisi itu. Jatuh cinta sendirian sama perempuan sederhana kaya Jo, dan gue nggak mau ada di posisi itu lagi. Sakit." Jaedan menjawab sambil menuangkan isi hatinya saat ini. Wajah Karina yang tengah tersenyum saat Jaedan memberikan sebuah novel incarannya sejak beberapa bulan yang lalu karena selalu kehabisan—muncul di kepalanya.

FINDING MOMMYWhere stories live. Discover now