Chapter 8

113 12 0
                                    

'Eomma!'

'Jaehyun, kita harus pergi dari sini.'

'Tidak! Aku tidak mau. Eomma!'

'Jaehyun, jangan keras kepala!'





Krakk






'Eomma!'












"Tidak!"

Jaehyun bangun dengan nafas terengah. Keringat bercucuran deras dari dahinya. Kenangan buruk itu terus saja menghantui setiap kali ia memejamkan mata.

"Sialan! Kau mengagetkanku."

Jaehyun melihat Taeyong duduk di pinggir kasur yang ia tiduri. Vampire itu sedang menatap kesal ke arahnya . Entah perasaan apa. Tapi Jaehyun merasa tenang saat menjumpai Taeyong ada di dekatnya.

"Hei! Kenapa diam saja? Apa kau sedang dirasuki roh para penyihir?"

Jaehyun yang dikatai seperti itu malah terkekeh kecil lalu tersenyum lembut ke arah Taeyong.

"Terima kasih."

Taeyong yang tidak mengerti maksud Jaehyun hanya diam mengerutkan dahi. Ia lalu memalingkan muka, tidak berani menatap balik Jaehyun. Senyuman kecil Jaehyun sekalipun sangat tidak baik untuk kesehatan jantungnya.

"Oh ya. Kita belum sempat berkenalan. Aku Jaehyun."

Ia mengulurkan tangannya ke arah Taeyong.

"Kau baru bangun setelah berjam-jam pingsan. Tiba-tiba berterimakasih dan mengajak berkenalan. Apa kau pikir itu masuk akal?"

Jaehyun bergeming. Tangannya tetap terulur.

"Taeyong. Namaku Lee Taeyong."

Taeyong memperkenalkan namanya tanpa menerima uluran tangan Jaehyun, dan malah melipat kedua tangannya didada.

Jaehyun yang tidak mempermasalahkan hal kecil seperti itu pun menarik kembali tangannya, ia gunakan untuk bersandar.

"Aku sudah tau."

Tutur Jaehyun.

"Lalu kenapa kau minta berkenalan? Menyebalkan."

Taeyong yang terlihat semakin kesal malah mengundang senyuman lain di bibir Jaehyun. Ia tidak tau saja jika sebenarnya Taeyong sedang mati-matian menahan debaran jantungnya.

"Makanlah."

Taeyong menyerahkan sebuah nampan. Diatasnya ada satu gelas air minum dan semangkuk bubur yang lebih terlihat seperti semangkuk ramuan kematian.

"Yuta bilang kau pingsan karena kelaparan. Perutmu bahkan terus berbunyi walau kau tertidur.".

Jaehyun memang belum makan atau minum apapun dari kemarin. Ia juga kurang tidur. Tubuhnya pasti lelah dan akhirnya ambruk.

Namun melihat makanan yang terpampang didepan mukanya sekarang, membuat nafsu makannya hilang.

"Yuta tidak pernah masak sebelumnya. Dia buatkan khusus untukmu."

"Yuta?"

"Ya."

Pantas saja. Batinnya.

"Cobalah."

Dengan penuh keraguan, Jaehyun pun mengambil suapan pertama. Dan seperti yang sudah ia bayangkan. Perutnya terasa mual. Tapi ia terpaksa menelannya.

Taeyong yang melihat ekspresi Jaehyun pun merebut mangkuk bubur itu. Ia tau Yuta memang tidak pandai memasak. Tapi hasilnya tidak mungkin seburuk itu, kan?

ANORMAL Donde viven las historias. Descúbrelo ahora