Chapter 5

155 17 0
                                    


"Setiap jengkal tubuhmu telah terikat dengan kekuatan itu "

- . -

Suara gemerisik dedauan terdengar gaduh

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Suara gemerisik dedauan terdengar gaduh.
Dengan tergesa ia melompat dari satu pohon ke pohon lainnya. Sambil menenteng botol kaca kecil berisi cairan merah pekat.

Bugghhh

"Sialan!"

Bokongnya mendarat di atas kerasnya tanah. Dahan pohon yang tadi diinjaknya ternyata rapuh.

"Untung saja botolnya tidak pecah."

Ia menghela nafas lega. Kemudian melihat sekilas langit yang telah berubah warnanya.

"Aku harus cepat sampai. Sebentar lagi matahari akan terbit."

Ia pun bergegas pergi. Kembali tergesa melompati setiap pohon yang tumbuh subur disana.
Tanpa memperdulikan luka gores diwajahnya.



_._



"Lalu siapa orang yang dicarinya?"

Taeyong terlihat antusias mendengar cerita Jaehyun. Jaehyun juga tidak merasa keberatan untuk menjawab.

Entah kenapa ia dengan mudahnya menaruh percaya pada Taeyong. Walaupun baru bertemu.

"Anak laki-lakinya. Dia tidak pernah berhenti mencari selama ini. Tapi kini sakitnya semakin parah. "


Jaehyun menghela nafas sejenak.

"Dia pernah menyelamatkanku dulu. Sekarang giliranku membalas kebaikannya. Setidaknya dia harus tetap hidup sampai anaknya kembali."

Taeyong yang mendengarnya jadi ikut bersedih. Wanita itu pasti sangat merindukan anaknya. Yang mungkin saja sudah ada di alam lain. Tidak ada yang tahu,kan.


Seketika Taeyong pun teringat akan kedua orangtuanya.

"Apa kau menangis?"

Taeyong mengusap kasar matanya yang basah.


"Mataku kemasukkan debu."

"Benarkah?"

Jaehyun bangkit dari duduknya untuk menghampiri Taeyong. Ia lantas segera menahan tangan vampire yang sibuk menghilangkan jejak air matanya itu. Taeyong yang terperanjat mendongak ke arahnya.

"Jangan digosok. Matamu bisa terluka."

"Kau-"

Taeyong yang hendak protes seketika merasa lidahnya kelu. Wajah rupawan manusia itu perlahan mendekati wajahnya yang memerah.

ANORMAL Where stories live. Discover now