Setelah memberikan penjelasan itu Bella menggaruk pipinya. Ia merasa lidahnya gatal jika berkata cukup panjang. Saat memerintah Devan dan Dirga saja lidahnya sudah sangat gatal. Arnita dan Gabriel yang melihat itu hanya tersenyum menahan tawa. Ia tahu Bella tidak terbiasa berkata panjang. Namun mereka sedikit senang saat Bella mengeluarkan banyak suara.

Beda dengan Rigel dan Syifa. Mereka kompak menatap Bella dengan raut wajah konyol. Itu kalimat terpanjang dari Bella yang mereka dengar. Dan cara menjawabnya yang cukup terdengar asing di telinga mereka.

"Bella. Ini bener lo kan?" Tanya Rigel masih dengan wajah cengo.

"Horor loh kalau ini bukan lo." Celetuk Syifa yang masih syok.

Arnita dan Gabriel menggeleng pelan seraya menahan tawanya. Mengapa mereka bisa berteman dengan makhluk seperti Syifa dan Rigel. Mereka tak habis pikir dengan kelakuan temannya itu.

Bella yang di tatap seperti itu oleh teman-temannya menghela nafas panjang. Dengan wajah datar ia membenarkan posisi duduknya lalu menatap Syifa dan Rigel bergantian.

"Ini gue. Bella. Bukan setan"

•••

Setelah cukup lama bercerita dan bergosip bersama mereka semua memutuskan untuk pulang. Jam pun sudah menunjukkan pukul 9 malam. Mereka harus pulang karena besok mereka juga harus sekolah.

"Ya udah kita balik pulang. Sampai jumpa di sekolah" ucap Gabriel bersamaan dengan Syifa dan Arnita.

Bella mengangguk dan melambaikan tangan saat mereka memasuki mobil Arnita. Mereka memang berangkat bersama tadi. Sedangkan Rigel. Ia memilih menggunakan motor.

Setelah mobil Arnita melesat menjauhi pekarangan rumahnya. Ia beralih menatap Rigel yang masih berdiri di sampingnya. Ia menatap Rigel yang sedang diam menatap balik padanya. Beberapa saat kemudian Bella menjentikkan jari didepan wajah Rigel. Sesaat Rigel kembali dari lamunannya.

"Gue balik ya. Makasih buat cemilannya. Salam buat bi Indah. Ah jangan lupa makan malam." Ucap Rigel

Bella mengangguk sebagai jawaban. Rigel berjalan menuju motornya. Namun langkahnya terhenti oleh suara Bella.

"Makasih buat yang kemarin"

Rigel terdiam sejenak. Ia tersenyum dan mengangguk.
"Sama sama. Kalau gitu gue balik. Jaga diri. Besok kalau butuh tumpangan kabari gue." Ucap Rigel. Lalu kembali melangkah menuju motornya.

Bella hanya diam menatap Rigel yang sedang menaiki motornya. Rigel menggunakan helm lalu menoleh ke arah Bella. Ia melambaikan tangannya dan melesat bergabung dengan pengendara motor lainnya.

Setelah Rigel menghilang dari pandangannya. Ia menyunggingkan senyum kecil. Ia menegadah menatap hamparan bintang di langit. Ia merasa cuaca kali cukup cerah dan sejuk. Sesaat ia teringat wajah Rigel tadi. Membayangkan itu bibir Bella sedikit berkedut menyunggingkan senyum. Tak lama ia menggelengkan kepalanya.

"Gila lo"

"Gila lo"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

••••

Hallo! Gimana sama chapter kali ini?
Ngetiknya ngebut banget ini kemarin lupa mau up gegara ngantuk:(
Pagi pagi bangun kelabakan ngetik wkwkw

Im solly~

Oke thank you buat 1,15k pembacanya dan semoga kalian pada suka sama cerita aku ini dan jangan lupa tinggalkan jejak kalian di setiap paragrafnya.

Aku up kali ini spesial buat kalian karena udah baca cerita aku dan aku bakal ganti covernyaaa xixxi ih seneng banget ini cerita kedua tapi pertama kalinya dapet 1,15k pembaca xixix

Sekali lagi makasi banyakkk semoga kalian suka dehh sama ceritanya aku juga bakal usaha lebih keras lagi buat ceritanya jdi ngefeel dan panjang buat kalian.

See you on next chapter jangan lupa vote dan comment~
Juseyo nya lupa

Juseyo~

Oh iya! Typo tandai aja:) follow for more info ig : @_arin.wp and ayiikkk

Byebye~

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Apr 26, 2022 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

(2) |•My Introvert Girlfriend•| [OnGoing]Where stories live. Discover now