Happy reading 💙
🗿✋🏻
||•||•||•||•||
Tepat pukul 7 malam tiga gadis cantik sedang berkeliling Mall. Mereka berkeliling Mall sudah cukup lama. Namun tak satupun yang bisa menarik perhatian mereka untuk berbelanja.
"Hua capek! Beli minum dulu lah nit?" Ucap Syifa yang sudah nampak lelah. Bella yang berjalan di tengah menoleh ke kiri dan melihat wajah kelelahan milik Syifa. "Kenapa ga pulang?". Sontak membuat Arnita dan Syifa menoleh.
"Bosen di rumah ga ada kerjaan gue bel" ucap Arnita dengan cengiran khas nya. Syifa pun menyetujui.
"Iya! Gue juga mama sama papa ga ada di rumah jadi bosen aja". Bella hanya mengangguk lalu kembali berjalan. Setelah sampai di dekat stand minuman Syifa dan Arnita memesan minuman.
"Mau pesen boba taro satu terus vanila latte satu sama-" ucapan Arnita terpotong saat menoleh pada Bella. Bella yang paham lalu menghampiri Arnita.
"Ice cappucino satu" ucap Bella lalu membayarnya. Arnita tersenyum menatap Bella. "Lo suka ice cappucino ternyata". Bella mengangguk.
"Eh-" ucap Syifa saat tak sengaja ada yang menabraknya dari belakang. Bella dan Arnita menoleh. Tubuh Bella mendadak kaku.
"Eh! maaf gue gak sengaja" ucap seorang laki laki dengan menggunakan hoodie hitam dengan celana panjang berwarna senada dan sepatu vans putih. Syifa menggeleng "gapapa ga jatuh juga kok." Ucap Syifa
"Loh bel!" Teriak Arnita saat tiba tiba setelah minuman mereka jadi, Bella langsung pergi begitu saja tanpa mengatakan apapun.
"Loh si Bella kenapa nit?" Ucap Syifa seraya menatap kepergian Bella. "Gue juga gatau dia tiba tiba pergi" Arnita menatap bingung Syifa dan laki-laki yang menabrak Syifa tadi.
"Lo kenal bella?" Ucap laki-laki itu.
"Dia temen kita. Lo kenal juga?" Ucap Syifa menatap laki-laki di depannya curiga. Laki-laki tersebut mengulurkan tangannya lalu mengatakan hal yang membuat dua gadis itu terkejut.
"Kenalin gue Darendra Agustiwa, calon tunangannya Bella."
***
"Rigel! Sini turun kamu!" Teriakan melengking itu membuat sang empunya buru-buru menuruni tangga rumahnya lalu berhenti tepat di hadapan mamanya. Nindya Bagaskara. Nyonya dari Keluarga Bagaskara.
"Mama kenapa sih kok teriak-teriak terus dari tadi" ucap Rigel saat mamanya menatap tajam Rigel. Sedangkan Rigel tetap santai dan mencomot cemilan yang ada di atas meja dapur.
"Kamu ya! Bisa gak sehari aja buat mama tenang! Ini liat!" Ucap mama Nindya menunjukkan sesuatu. Rigel menatap hewan berbulu putih lebat yang berada dalam laci bawah meja dapur dengan di baluti plastik hitam bekas belanjaan pagi tadi.
Rigel tersenyum miris. "Salah si bobby mah dia nakal Igel lagi masak mie dia malah garukin kaki Igel. Jadi igel masukin deh ke kresek.". Nindya menghela napas sabar. Memiliki anak yang ajaib seperti Rigel memang butuh kesabaran ekstra.
"Ya kamu ga usah masukin kresek dong sayang. Kan bisa kamu masukin bobby ke kandang!" Ucap Nindya sambil memijit pelipisnya yang mendadak pening.
"Ada apa ini mah. Papa kerja jadi gak fokus denger mama teriak" ucap Malik papa Rigel saat sampai di dapur dan melihat istri dan anaknya yang hyper aktif sedang melakukan debat.
"Itu liat ulah anakmu!" Malik menoleh kearah yang di tunjuk Nindya, lalu menahan tawanya. "Rigel. Kamu itu kenapa sih nak? Ada masalah apa kamu?" Ucap Malik menatap anak semata wayangnya yang asik menyemil makanan yang di meja. "Rigel ga kenapa kok pa. Si bobby aja yang nakal!" Dengan sabar Malik menyelamatkan Kucing milik Nindya dan mengembalikannya ke dalam kandang yang memang terletak di dekat dapur.
ESTÁS LEYENDO
(2) |•My Introvert Girlfriend•| [OnGoing]
Novela Juvenil[FOLLOW SEBELUM BACA!] Seorang lelaki petakilan, brandal, dan salah satu anggota geng motor bisa meluluhkan hati seorang wanita introvert yang sangat dingin, jarang berbicara, dan tak pernah dekat dengan laki-laki hingga banyak yg mengatakan bahwa d...
![(2) |•My Introvert Girlfriend•| [OnGoing]](https://img.wattpad.com/cover/285022499-64-k909188.jpg)