(2) |•My Introvert Girlfriend•| [OnGoing]

First time✨

Di senin pagi yang cerah tepat pukul 06.00, seorang gadis sudah siap untuk berangkat ke sekolah dengan menggunakan seragam lengkap berlabel SMA Harapan Nusa. Dengan tas yang tersampir di lengan ia berjalan turun menuju ruang makan untuk sarapan. "Non Ella sarapannya sudah bibi siapkan di atas meja. Tuan dan nyonya menitip pesan katanya hari ini tidak bisa ikut sarapan bersama non Ella karena ada meeting penting non" ucap Bi Indah asisten rumah tangga di keluarga Bella yang sudah lama mengabdi sejak Bella kecil. Bella menoleh menghela napas pelan. "Ya udah Ella makasi Bi kalau gitu Ella sarapan dlu" ucap Bella setelahnya pergi menuju meja makan meninggalkan Bi Indah yang sedang membersihkan rak yang tersedia di sudut tangga.

Ella. Itu panggilan orang rumah untuk Bella. Saat sampai di ruang makan keadaan hening menyambut kedatangan Bella. Hal seperti ini sudah biasa terjadi. Memiliki orang tua yang gila kerja membuatnya menjadi pribadi yang sunyi. Setalah beberapa menit menghabiskan sarapannya Bella bergegas menuju teras menghampiri Mang Adi.

Tepat diteras depan Mang Adi sedang mengelap body mobil yang terlihat masih hitam mengkilap. Entahlah mungkin Mang Adi sangat bingung untuk melakukan apa selagi menunggu.

"Mang ayo kita berangkat." Ucap Bella saat sampai di dekat Mang Adi sang supir. Mang adi menoleh lalu menunduk sedikit lalu tersenyum. "Hayu atuh neng mamang Adi mah udah siap berangkat". Ucap Mang Adi dengan senyum yang sangat lebar. Bella mengangguk lalu masuk kedalam mobil bersiap untuk berangkat menuju sekolah SMA Harapan Nusa.

***

Setalah menempuh perjalanan selama 20 menit lamanya, Bella sudah berdiri di depan gerbang yang di sebelah kanan nampak plang besar bertuliskan SMA Harapan Nusa. Bella melangkah memasuki area sekolah dengan berjalan santai. Di sekitar sekolah sudah lumayan banyak siswa dan siswi yang berlalu-lalang. Banyak pasang mata memandang Bella dengan berbagai tatapan, ada yang memandang Bella aneh, ada yang memandang remeh, ada yang curi curi pandang karena takut mendapatkan tatapan tajam Bella, bahkan ada beberapa lelaki yang memandang Bella kagum. Karena parasnya yang sempurna.

"Selamat pagi cantikk" Bella yang mendengar sapaan itu hanya diam dan fokus berjalan menuju kelasnya.

"Ekhem cantik-cantik kok bisu" kali ini Bella berhenti lalu berbalik badan menghadap laki-laki yang sejak tadi mengikutinya dan berceloteh dengan suara yang dibuat-buat semanis mungkin namun bagi Bella itu sangatlah menyebalkan dan menjijikkan. Bella menatap tajam makhluk di depannya yang sedang memandangnya dengan senyuman lebar.

"Hai apa kabar? Gimana hari weekend kemarin? Seru?" Laki laki ini tetap berbicara walau sedang di tatap seperti ingin membunuh oleh Bella. Menghela napas kasar lalu melirik dada sebelah kanan laki-laki itu untuk melihat name tag laki-laki tengil bernama Rigel Manu Bagaskara.

"Rigel?" Batin Bella

Rigel yang masih menatap Bella merasa bingung dan mengikuti arah pandang Bella. Ia tersenyum lalu menjulurkan tangannya berniat mengenalkan diri.

"Rigel Manu Bagaskara panggil aja Rigel atau Igel. Atau kalo mau panggil sayang juga boleh." Ucap Rigel dengan mengedipkan sebelah mata.

"Ga nanya." ucap Bella lalu melangkah meninggalkan Rigel dengan pandangan tak percaya.

"BUAHAHAH HADEH PERTAMA KALI GUA LIAT LU DI TOLAK CEWEK GEL" Rigel menghela napas pelan kala mendengar tawa dari teman temannya. Gevan Hendry dan Egi. "Yang sabar yah gel" ucap Hendry seraya merangkul pundak Rigel. Gevan tertawa melihat Rigel dan Hendry yang sudah pindah tempat berada di ketiak Rigel.

"Gede juga nyali lu deketin si Bella gel. Ga sayang nyawa lu?" Ucap Gevan si ketua geng Intacto yang cukup di takuti. Namun tetap satu yang membuat mereka tak berani berkutik, yaitu saat ada Bella di jarak pandang mereka.