"Gudang tua, perumahan Arum, jalan Jendral Sudirman blok M."
Bella menatap kertas itu dengan pandangan bingung. Ia sungguh merasa familiar dengan tempat yang di tuliskan dalam pesan rahasia itu. Teori apa lagi ini. Ia sudah sangat pusing memikirkan hal ini.
"Dirga! Lo cari tau lebih luas lagi. Secepatnya kabari gue. Dan Devan! Jangan sampai ada yang tahu Kak Bayu udah ketemu. Sekarang kalian bawa kak Bayu ke tempat aman untuk sementara. Dan tugas lo awasi dan bantu Dirga."
Devan dan Dirga mengangguk patuh. Mereka adalah orang terpercaya dari perusahaan ayahnya. Dulu ia sangat tidak suka dengan mereka. Mereka di tugaskan oleh ayahnya untuk menjadi bodyguardnya.
Masalah umur sebenarnya mereka seumuran dengan Bayu. Namun mereka melakukan pekerjaan ini karena ingin membalas budi pada ayah bella. Karena beliau sudah membiarkan ayah mereka bekerja dalam perusahaan dan membantu kehidupan mereka.
Bella kali ini sangat bersyukur memiliki mereka. Selain di percaya mereka juga memiliki kecerdasan yang diluar batas. Seperti Dirga yang ahli dalam melacak dan meretas data-data. Dan Devan yang memiliki IQ tinggi untuk mengerti teori dan hal-hal yang kurang di mengerti olehnya. Dan terbukti. Mereka bekerja lebih cepat dari polisi suruhan ayahnya.
"Non Ella. Di bawah ada teman-temannya non Ella.
•••
"Jadi lo ga sekolah karena maag lo kambuh? Parah gak?"
Bella menggelengkan kepala menjawab pertanyaan Syifa. Saat ini mereka sedang duduk di sofa yang berada di ruang tamu. Tadi saat Bi Indah mangabari bahwa temannya sudah sampai, ia bergegas turun dan menyambut mereka.
"Sekarang lo udah baikan kan? Udah makan tadi?" Tanya Arnita dengan Khawatir.
"Udah"
Gabriel, Arnita, dan Syifa hanya mengangguk lalu memakan cemilan yang disiapkan oleh bi Indah. Rigel masih diam menatap Bella yang sedang menjawab pertanyaan random Syifa. Ia merasa ada sesuatu yang aneh dengan Bella.
"Oh iya bell. Tadi gue liat ada mobil keluar dari rumah lo. Mereka siapa? gue ga terlalu jelas sih liat mukanya. Tapi keliatan masih seangkatan gitu." Tanya Gabriel.
Bella menatap Gabriel dengan raut wajah tenang. Namun lain dengan dadanya yang berdebar saat tau bahwa temannya akan menanyakan hal itu.
"Itu orang suruhan kantor papa. Buat awasi gue." Jawab Bella tenang.
Gabriel mengangguk seraya tersenyum.
"Lumayan"
"Lumayan apanya hah! Ngadi ngadi lu" ujar Syifa seraya menoyor kepala Gabriel pelan. Arnita hanya tertawa melihat itu.
"Bel.."
Bella menoleh seraya menaikkan satu alisnya menjawab panggilan Rigel.
"Tentang Oliv. Orang tua lo tau lo di serang?" Tanya Rigel.
Ia melihat tidak ada lagi perban di kepala Bella melainkan hanya ada tempelan luka kecil disana. Sebenarnya bukan hal itu yang ingin di tanyakannya namun akan sangat canggung jika ia menanyakan hal yg sebenarnya.
"Eh iya! Luka lo udah di obati kan? Celetuk Syifa heboh.
Bella menghela nafas pelan.
"Orang tua gue ga ada di rumah. Jadi mereka gatau kecuali bi Indah. Dan luka gue udab di obati barusan."
ŞİMDİ OKUDUĞUN
(2) |•My Introvert Girlfriend•| [OnGoing]
Genç Kurgu[FOLLOW SEBELUM BACA!] Seorang lelaki petakilan, brandal, dan salah satu anggota geng motor bisa meluluhkan hati seorang wanita introvert yang sangat dingin, jarang berbicara, dan tak pernah dekat dengan laki-laki hingga banyak yg mengatakan bahwa d...
He's Back?✨
En başından başla
![(2) |•My Introvert Girlfriend•| [OnGoing]](https://img.wattpad.com/cover/285022499-64-k909188.jpg)