× Chapter 7

2.1K 317 21
                                    

Zoe Stewart on MULMED!

•••

Zoe memarkirkan mobilnya di pinggir jalanan yang dekat dengan sungai Thames. Dengan kaki gemetar, gadis itu keluar dari mobil dan berjalan perlahan ke pinggir sungai. Dia tahu laki - laki itu pasti menunggunya di sekitar situ. Sembari merapatkan cardigan coklatnya, ia melangkah hati - hati menembus dingin yang menerpa kulit wajahnya.

Butuh waktu yang sangat lama untuk memikirkan keputusan terbaik dalam hal ini. Tentang dia yang akan datang atau tidak. Hatinya bimbang. Dia belum siap mengobrol dengan nya. Sudah beberapa kali dia bertanya pada Harry apa yang terbaik, tapi Harry hanya berkata,

"Siap atau tidak kau harus datang, Zoe. Inilah yang paling kau tunggu dalam lima tahun ini, bukan? Jangan sia - siakan waktu, Zoe. Kau bisa menyelesaikan semua ini dengannya. Aku yakin kau pasti bisa." Yah, setidaknya ucapan Harry bisa menjadi penyemangat bagi Zoe.

Zoe berjalan lebih cepat karena dingin semakin bertambah. Untung dia memakai sarung tangan dan beanie saat ini. Dia tidak tahu kalau London benar - benar dingin. Dia kira hanya Bradford saja yang bisa mencapai suhu sedingin ini.

Gadis berambut coklat ini menarik nafas saat dia sudah melihat siluet seseorang yang membelakanginya. Dengan ragu, Zoe tetap berjalan melewati orang itu sampai pada pagar pembatas sungai. Dia tidak menoleh, tetap memandang ke depan.

"Aku kira kau tidak akan menemuiku lagi." Gumam Zoe pelan. Dia gemetar, antara gugup dan dingin. Giginya bergelemetuk dan wajahnya sudah memerah.

2 detik, 3... 4... 5... Jujur saja, Zoe menghitung setiap detiknya. Tapi dia tetap tidak mau menoleh ke Zayn sama sekali. Barulah saat Zoe melihat asap putih mengepul ke udara, dia melirik Zayn dan terperangah. Zayn merokok. Apa sebegitu besar perubahan laki - laki itu?

"Aku tidak menyangka kita akan bertemu kembali." Kata Zayn. Dia juga diam dan tidak menoleh. Hanya memandang sungai Thames yang gelap karena malam sudah semakin larut.

Zoe tertawa sumbang dalam hati. Apa katanya tadi? Tidak menyangka? Lalu apa arti kata - kata tentang Zayn yang yakin mereka akan bertemu di surat itu? Dia pikir ini lelucon?

"Sudah kuduga pasti kita akan bertemu disaat kita sudah berubah. Aku berubah. Kau berubah. Disaat kita tidak lagi sama." Ucap Zoe. Mengulang kata - kata yang dia tulis di surat untuk Zayn yang tidak pernah dia berikan. Dia terlalu takut untuk memberi surat balasan untuknya saat itu.

"Ku kira si kriting itu tidak memberikan surt itu padamu saat itu." Tentu saja Zoe tahu siapa yang Zayn maksud si kriting. Pastilah Harry. Zoe dapat mendengar suara kekehan Zayn yang lagi - lagi dibencinya. Entah kenapa, Zoe merasakan ada nada meremehkan dalam kekehan itu.

Tapi lagi - lagi Zoe membalas dengan topik yang berbeda. "Aku senang sekali bertemu denganmu lagi, setelah lima tahun yang panjang ini..." Zoe tersenyum kecil.

Zayn menghisap rokoknya dan menghembuskan asapnya perlahan. "Aku tidak tahu apa yang dipikirkan oleh si kriting itu. Jika dia pintar, dia pasti akan membuang surat itu dan tidak mengatakan apa - apa padamu tentang aku. Tapi nyatanya, dia memberi surat itu. Bodoh sekali." Katanya panjang.

Everything Has ChangedWhere stories live. Discover now