× Chapter 5

1.8K 300 9
                                    

Enjoy the chap!x

•••

John dan Kelly Stewart sudah mengetahui semuanya. Ia sudah mendengar cerita dari Zoe. Gadis itu menceritakan semua yang dialaminya--kecuali kekecewaan mengenai janji itu dan cintanya pada Zayn. Tentu saja dua hal itu tidak Zoe ceritakan.

Tapi Kelly sepertinya paham benar apa yang dirasakan serta masalah yang terjadi sekarang. Zoe mencintai Zayn. Tapi Kelly merasa itu bukan masalah besar.

Bel rumah berbunyi saat Kelly sedang menyiapkan teh untuk Zoe. Wanita paruh baya itu cepat - cepat membuka pintu dan terkejut melihat adiknya datang bersama anaknya.

"Wahh... Petty? Keysha? Ayo masuk...!" Kelly segera mempersilahkan mereka masuk. Keysha menengok ke seluruh ruangan besar dirumah, dimana kak Zoe?

"Kok mendadak seperti ini sih? Ada apa?" Tanya Kelly sambil berjalan menuju ruang tamu membawa minuman dingin.

Petty--Petunia--menunjuk anaknya yang sedang berkeliling mencari - cari kak Zoenya.  "Keysha merengek mengajakku kesini. Dia bilang Zoe sudah berjanji mengajaknya jalan - jalan hari ini. Oh ya... Dimana Zoe?" Tanya Petunia.

Kelly mengernyit tidak mengerti. Zoe sudah berjanji pada Keysha sementara gadis itu sedang tidak enak badan sekarang?

"Dia berada di kamarnya. Sebaiknya kau hampiri dia di kamar, Key." Ujar Kelly lembut. Keysha mengangguk, kaki - kaki pendeknya pun menaiki satu persatu tanga dengan hati - hati hingga sampai didepan pintu kamar berwarna coklat. Keysha mendongak, bibirnya dengan pelan mengeja tulisan berwarna biru yang tertempel di pintu.

"Zoe's Room"

Lantas dia mengetuk pintu besar itu pelan.

"Who's there?" Terdengar suara Zoe dari dalam.

"Key, kak Zoe. Boleh aku masuk?"

Perlu menunggu beberapa detik sampai akhirnya Zoe membuka pintu dan tersenyum tipis pada Keysha. "Hai Key. Ayo masuk." Zoe menggendong Keysha menuju ke dalam kamarnya. Dia baru ingat kalau hari ini dia ada janji dengan Key. Ingin sekali dia membatalkan janjinya itu, tapi melihat wajah Key yang penuh harap dan bersemangat, membuatnya tidak tega.

Keysha memperhatikan wajah Zoe dengan cermat. "Kak Zoe sedang sakit ya? Kok hidungnya melah gitu? Matanya juga jadi sepelti panda. Kakak kenapa?" Tanya Key cemas.

Zoe menggeleng, menelan ludahnya yang kering. "Tidak. Tidak apa - apa, Key. Er--Maaf ya, kakak belum jemput kamu jadi kamu yang kesini. Kakak baru ingat kita mau jalan - jalan." Tutur Zoe menunduk.

"Tapi kalau kakak sakit, tidak apa - apa kok jalan - jalannya dibatalin." Zoe yakin ada nada kecewa dari suara Key saat dia berkata seperti itu.

"Tidak. Kakak sehat kok. Sebentar ya, kakak mau ganti baju dulu." Zoe tersenyum, mencium pipi Key cepat, lalu mendekati lemari putih besar di sisi kamarnya. Ia buru - buru berganti pakaian dan bersih - bersih.

Keysha bersorak dengan wajah berbinarnya, membuat Zoe hanya tersenyum tipis.

Everything Has ChangedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang