P18

3.6K 261 3
                                    

Di rasa makanan miliknya sudah siap dan enak. Rino memasukkan masakannya ke dalam kotak bekal dan mulai bersiap diri untuk pergi ke kantor sang suami.

Ia tak ingin memiliki kesan yg negatif dari pegawai di kantor Vian nanti. Jadi ia harus berpenampilan yg rapi dan sopan. Hanya dengan kemeja yang di padukan dengan celana jeans juga sepatu dan tak lupa ia membawa ponsel, dompet serta kunci mobil barunya untuk pergi ke kantor Vian.

Yaps mobil baru itu ia beli tak lama setelah mereka pulang dari bulan madu. Rino merasa kesal karna harus pergi ke supermarket lain saat makanan yg ia inginkan tak ada di dekat tempat tinggal mereka. Rino hanya menggunakan transportasi umum sejak menikah dengan Vian. Dan dengan segala rengekan akhirnya ia mendapat kan mobil Ducati untuk ia bawa bepergian.

"Sip dah cakep nih buat ketemu suami, langsung caw. Jan lupa kunci rumah ntar kalo kemalingan ga lucu gua jadi gelandangan"







...................................









45 menit perjalanan dari rumah mereka ke kantor Vian. Rino langsung memarkirkan mobilnya dan masuk ke dalam gedung. Semua orang hanya melihat dirinya dengan tatapan merendahkan. Lalu sampailah ia di depan meja resepsionis, ia ingin bertanya di mana letak ruangan sang suami berada.

"Misi mo numpang nanya boleh? Gua bukan orang hilang ato nyasar kok. Cuman mo nanya ruangannya Vian dimana yah?"

"Maaf dengan siapa dan menemui vian siapa?"

"Ah dengan Rino. Ingin menemui Ervian Chris apakah ada?"

"Sudah buat janji?"

"Uh belum, apakah harus ada  janji? Saya ingin mengantarkan kotak makan untuknya."

"Maaf tuan, kalau tak ada janji anda tak boleh menemui beliau. Lagi pula sebentar lagi waktu makan siang dan kami akan istirahat. Silahkan pergi"

"Apakah aku tak boleh menemui vian? Katakan padanya kalau Rino ingin menemui dirinya"

"Maaf tuan silahkan pergi"

"Aku istrinya apakah tak boleh? Hey ayolah"

Rasa kesabaran Rino mulai terkikis menghadapi perempuan d resepsionis ini.

"Istri? Istri yg mana lagi nih? Ayo lah, sudah banyak yg datang ke sini dengan alasan itu. Apakah kau sangat ingin bertemu tuan CEO dengan berpura-pura menjadi istrinya? Jangan konyol. Silahkan pergi tuan atau saya akan panggil satpam."

"Ugh dasar gila! Aku ini beneran istrinya dasar wanita jelek! Ish!"

Dengan tak sabarnya ia menggebrak meja resepsionis dan berlalu untuk duduk di ruang tunggu dan menelfon Vian.

"Vian!"

Vian yg terkejut saat ia mengangkat panggilan dari Rino dan mendapatkan terikaan dari seberang.

"Kau dimana hah?! Cepat ke lobi!"

"Di kantor sayang, ada apa dengan lobi hm?"

"Aku ada d lobi cepatlah sebelum ku hancurkan kantor mu ini!"

Dengan rasa kesal Rino mematikan panggilan tersebut secara sepihak.

Vian yg kelabakan karna ternyata Rino ada di kantor nya langsung bergegas menuju lobi untuk menemui Rino yg katanya ada di sana.

"Rino"

"Vian, Napa lama?"

"Maaf tadi harus ke ruang sekretaris dulu memberitahu nya kalau aku akan lama saat istirahat nanti"

"Oh ya udah ayo ke ruanganmu"

"Ayo, kau sudah lama? Kenapa tak langsung masuk saja?"

"Kau tau? Aku tak d perbolehkan masuk oleh resepsionis sialan itu. Rasanya ingin ku buang dia ke sungai."

Nikah?!Where stories live. Discover now