P17 🚫

7K 289 8
                                    


18.27

Akhirnya Vian selesai melakukan semua hal yg d suruh oleh Rino. Yaitu meninggalkan rumah sampai malam. Yah, Rino menelfon Vian kalau ia sudah boleh pulang dengan membawa semua barang titipan Rino.

Cklek

"Ino? Sayang? Dimana?"

Vian memasuki rumah yg terlihat kosong karena lampunya di matikan. Segera ia menyalakan lampu dan meletakkan barang bawaannya di dapur lalu menuju kamar.

"Sayang?"

"Ah sudah pulang Vian, wine nya mana?"

"Di dapur, mau minum sekarang?"

"Uhm, ayo"

Dengan memeluk lengan kanan Vian, Rino menariknya ke arah dapur untuk menikmati wine yg di beli Vian.

Saat ini Rino hanya memakai kaos kebesaran yg ternyata itu milik Vian serta celana pendek yg membuatnya terlihat tidak memakai celana.

Sedangkan Vian yg di suguhkan pemandangan langka ini hanya diam melihat bingung ke arah Rino yg terlihat berbeda. Padahal tadi siang ia baik² saja.

"Ada apa dengan pakaianmu Rino?"

"Kenapa? Bukankah ini menggoda?"

"Aish, kenapa kau ini? Cepat ganti pakaianmu nanti kau kedinginan"

"Tenanglah, lagi pula tempat ini memiliki penghangat yg cukup untukku"

Rino kembali meneguk wine yg ada di gelas nya dengan gerakan sensual.

Setelah beberapa gelas habis, Vian pun menghentikan gerakan tangan Rino yg ingin mengambil wine lagi.

"Cukup Rino"

"Ian, aku ingin minum lagi"

"Kau sudah cukup mabuk dengan setengah botol wine ini Ino"

"Hahhh, panas. Ayo kita tidur saja "

"Uhm ayo ku bantu "

Vian membantu Rino untuk pergi ke kamar.

"Ian, ayo kita buat anak?"

"Hah?"

Vian terkejut dengan apa yg di katakan oleh Rino. Ia hanya menggeleng kan kepala dan menyelimuti tubuh nya dan Rino untuk pergi ke alam mimpi.

Srek

"Rino! Apa yg kau lakukan?!"

Rino kembali menyibakkan selimut dan duduk di atas perut Vian dan sedikit menekan bagian bawah Vian.

"Ugh, Rino ayo kembali tidur"

"Ga mau! Ayo buat anak Vian!"

"Ini udah malem lagian aku cape seharian di luar"

"Kau tak mau?!"

"B-bukan begitu maksudku Rino, dengar"

"Apa kau sudah punya selingkuhan d luar sana sehingga tak mau menyentuh ku yg status nya istrimu!"

"Ugh jangan salah paham"

"Sialan!"

Lepas sudah ke luguan dan sifat penurut Rino. Ia kembali seperti Rino yg sebenarnya. Yg kasar, penuntut, dan tak terima penolakan.

Ia sontak menurunkan tubuhnya dan membuka celana piyama Vian dan meremas milik Vian sehingga membuat pemiliknya menggeliat tak nyaman dengan sensasi ini.

"Rino sadarlah!"

"Apaan sih! Masa suami istri g boleh ngelakuin ginian, dah lu diem aja g usah banyak bacot ato kita adu tanding d sini!"

Nikah?!Where stories live. Discover now