🍒.Chp. 2

217 10 3
                                    

Naughty Guy


🍒

Areum akui bahwa dirinya belum pernah mendapatkan hal terbaik dari hidupnya selama ini. Untaian karangan kerang hiasan yang menggantung di pintu pembatas antara wardrobe dan kamar tidurnya sejenak menjadi pusat netranya menatap. Sangat cantik, pikirnya. Tetapi takdir mereka hanyalah sebatas hiasan di pintu. Menciptakan bunyi gemercing kala angin berembus dari pintu balkon yang masih terbuka lebar.

Seketika Areum juga mengingat akan takdir dirinya, apakah selama ini ia hanya dijadikan pajangan oleh pria bernama Min Yoongi yang barusaja mengakhiri hubungan dengannya sore ini.

Patah hati

Begitulah kita bisa menyebut keadaan Areum bagaimana sekarang. Areum merasa dirinya hanya menjadi hiasan setiap kemana saja pria itu berjalan. Anggaplah, Areum memang bukan apa-apa jika dibandingkan dengan keadaan keluarga Yoongi yang begitu jauh di atasnya. Hanya saja, Areum tak butuh sandangan harta untuk hubungannya, Areum hanya butuh status yang jelas di mata orang banyak bahwa dirinya adalah kekasih dari Min Yoongi.

Lalu Areum diakui sebagai apa?

Jika Yoongi tak merebut pisau pemotong steak dari tangan Areum saat di restoran tadi, mungkin saja Areum sudah menggorok lehernya sendiri terang-terangan di depan semua rekan kerja Yoongi. Atau menusukkan garpu ke urat nadinya di pergelangan tangan.

Mengingat satu kalimat yang dilontarkan Yoongi rasanya sangat menyiksa di dalam dada Areum. Membuat sesak lagi panas.

"Bukan, dia bukan kekasihku. Hanya seorang mucikariku di bar."

Demi apapun, selama ini Yoongi tak pernah mendapatkan wanita manapun dari seorang mucikari. Bagaimana bisa Yoongi mengatakan Areum sebagai mucikarinya jika pada faktanya Areumlah wanita yang selalu Yoongi santap setiap kali pria itu berkunjung ke bar kesayangannya.

Setelah Yoongi mengatakan hal tersebut di restoran, Areum masih dapat menahan rasa malu dan amarah. Hingga Yoongi membawanya ke sebuah tempat yang tak Areum ketahui daerahnya. Lalu meninggalkan wanita itu seperti sampah sembari mengatakan hal pahit yang sungguh membuat Areum ingin mati.

"Sulit bagiku untuk mengatakan siapa dirimu sesungguhnya, Areum. Bagiku kau hanya teman seks, tidak lebih. Jadi mari akhiri hubungan ini dan jangan temui aku lagi."

Areum tahu jika seekor ayam pedaging pasti sudah menduga jika hidupnya akan berakhir di tempat pemotongan, dan sejemang itu terdengar buruk. Begitupun Areum, sejak awal ia memang sudah menduga jika pria kaya raya seperti Yoongi tak akan memilih pendamping hidup layaknya Areum yang berkeja sebagai barista di club malam. Jelas Yoongi akan memilih satu dari deretan wanita terhormat yang sejajar dengannya. Dan dengan bodohnya Areum tetap berharap walau tahu pada akhirnya ia akan berakhir dicampakkan juga.

Air mata Areum lagi-lagi menitik dengan sendirinya. Ia lekas menghapusnya ketika merasakan hembusan angin semakin kencang menerpa punggungnya yang sedikit terbuka di bagian atas. Ia menanggalkan sepatu hak tingginya dan menaruhnya di bawah ranjang sementara, karena ia berniat ingin menutup pintu balkon dulu sebelum ia masuk angin karena angin malam. Tetapi baru saja ia menarik bokongnya untuk menjauh dari ranjang, ponsel wanita itu berdering dan mengejutkan Areum hingga Areum kembali terduduk.

Yoongi's Calling...

Areum pun merotasi bola matanya muak setelah melihat nama kontak yang tertera di ponselnya. Persetan! Areum tak akan pernah mengangkat telpon dari pria bejat itu sampai kapanpun lagi.

Matanya lagi-lagi berair ketika mendengar ponselnya masih berdering. Areum berpikir bahwa pria itu benar-benar tidak tahu diri. Apalagi yang ingin Yoongi katakan sampai-sampai harus menelfon lagi setelah mencampakkan Areum.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Apr 13, 2022 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Sex(y) GameWhere stories live. Discover now