19 - Zamora & Leon

9 2 0
                                    

Happy reading~

Smile or Pain


November terlewati dengan semangat seperti nama plesetannya 'no problem' mereka juga melewatinya dengan hubungan yang baik-baik saja. Tanpa tahu bahwa mereka lawan yang sebenarnya. Dan juga dengan Tamara yang tak pernah absen mengirim anonymous terror.

Selama bulan November mereka lebih banyak berkumpul dan melakukan ritual gibah yang membicarakan hal yang didapatkan Liora dan Viera.

Sampai saat ini, Desember. Mereka bersiap untuk ujian semester yang akan dilaksanakan esok hari.

"Weh, bab tiga begimana dah" Aurora menunjukkan halaman dari buku yang dibacanya.

"Itu lo-" Liora menggantung ucapannya agar Aurora semakin penasaran.

"Apa" Aurora siap mendengar penjelasan Liora.

"cari di yutup aja" Sambung Liora dan kembali membaca materi di buku.

"Ck anjir" Umpat Aurora.

"Eh," Zamora tiba-tiba bersuara dari hening nya.

"Napa?" Tamara membalas dengan pandangan yang tak beralih dari buku yang dibacanya.

"gimana kalo abis ujian nanti liburan. Kan ada jatah libur tuh" Zamora menyarankan sembari menutup bukunya. Mereka yang sedang fokus membaca kini menurunkan bukunya dan menaruhnya di meja.

"IKUT DONG" Aurora langsung tunjuk tangan jika mengenai liburan.

"SABIIII" Viera juga bersorak kegirangan mendengar Zamora menawarkan liburan.

"KUY LAH" Liora juga menjawab dengan senang. Kapan lagi kan diajak sama kutub.

"Liburannya kemana?" tanya Tamara.

Zamora nampak berpikir sejenak memikirkan rekreasi liburan singkat. Jogja.

"Jogja gimana?" Ujar Zamora menyarankan.

"Ayok lah, entar gue bikin video pake lagu sesuatu di jogja, anjai" Tamara menyetujui ajakan liburan Zamora.

"Yodah, kita kita pamit dulu dah" Kemudian Zamora berdiri memasukkan semua bukunya kedalam tas kecil yang dibawanya, diikuti oleh Liora, Viera dan Aurora. Ya mereka memahami materi dirumah Tamara. Rumah Tamara memang memiliki perpustakaan kecil. Tapi muat untuk beberapa buku.

Tamara mengantar mereka keluar rumah untuk sekedar berbalas lambaian tangan.

Tamara kembali masuk lalu pergi ke dapur untuk membuat hazelnut latte.

Tamara beranjak dari dapur menuju sofa depan Tv untuk menonton acara yang ditampilkan. Ia berniat menghubungi seseorang untuk menemaninya. Tamara pun mengambil handphone keduanya.

Za💀💗

Zaaaaaaaaaaaaaa :

Temenin dng :

Mau ya ya ya :

: Otw bb

Tamara menaruh handphonenya kembali dan meminum minumannya. Tamara beralih membaca novel yang baru-baru ini ia beli, Photo & Painting. Novel tersebut dikeluarkan pada tahun 2017 dengan penulis bernama Arina Yolanda.

Tamara hanyut dalam novelnya. Di sana ia menemukan suatu kalimat yang menurutnya tidak asing.

"Ayo, bertemu di kehidupan selanjutnya. Kita pantas untuk bahagia bersama." Begitu kalimat yang terdapat dalam novel. Saat Tamara membacanya, ingatan Tamara seperti mengingat hal acak.

"Apaan tuh?"

"EH! kaget gua"

"Jangan takut..."

"Hush, jangan gitu"

Suara-suara itu kembali memenuhi pikiran Tamara. Suara yang pernah memenuhi mimpinya.

Tuk tuk tuk

Pintu utama yang diketuk menyadarkan Tamara dari lamunannya. Ia meminum hazelnut latte nya sedikit untuk meredam rasa pusing.

Klek...

Tamara membuka pintu dan mendapati Rajeza datang dengan kresek yang dibawanya.

Rajeza langsung memeluk Tamara sebentar dan masuk kedalam rumah. Rajeza menaruh kresek bawaannya di meja dan mendudukkan dirinya di sofa.

Tamara lantas menutup pintu lalu duduk di samping Rajeza.

"I need a cuddle" Pinta Tamara dengan puppy eyes nya.

Rajeza yang gemas lantas memeluknya. Mereka cuddle dengan Rajeza yang berada dibawah Tamara dan Tamara yang memeluk Rajeza dari atas.

Mereka dalam posisi seperti itu hingga Tamara terlelap, disusul oleh Rajeza yang juga tertidur.

***


Esok harinya, SMA Cakrawala mengadakan ulangan semester.

Sejak Tamara sampai di sekolahnya ia selalu berkutat dengan bukunya. Sampai bel masuk berbunyi. Seisi kelas seketika sunyi karena yang akan berjaga di kelas IPS 3 adalah guru bahasa Indonesia yang dikenal killer.

Sang guru masuk dengan tatapan tajam yang mengintimidasi seluruh murid dan membawa setumpuk kertas tebal.

Guru tersebut mulai membagikan kertas ulangan dan berkata, "Jangan ada yang menyontek" Ucap sang guru dengan tegas.

Tamara mulai mengerjakan ulangannya, sedangkan Aurora hanya menyalin jawaban Zamora.

Sunyi. Kelas IPS 3 hari itu mengerjakan ulangannya dengan senyap tanpa suara.

Selesai menguras otaknya, akhirnya waktu yang ditunggu-tunggu. Istirahat. Bel istirahat berbunyi dan para murid langsung keluar kelas. Tak lupa soal ulangan yang dikumpulkan terlebih dahulu.

Tamara keluar bersama teman temannya, walau harus menunggu sedikit lama karena Liora belum menyelesaikan beberapa soalnya.

Sesampainya di kantin, mereka langsung duduk di kursi yang biasa mereka tempati.

"Pesen apa?" Tanya Zamora.

"Samain dah" Tamara menjawab dengan pandangannya yang tak beralih dari handphonenya. Semua menggangguk setuju dengan pernyataan Tamara.

Zamora memesan batagor dan es teh. Selagi menunggu Zamora melirik kearah Leon yang tengah berbincang hingga tertawa bersama temannya.

Tanpa disadari, Zamora tersenyum kecil melihatnya.

"Neng, ini pesenannya udah jadi" Lamunan Zamora buyar saat mendengar suara sang ibu penjual.

"Eh iya bu, makasih" Zamora kemudian mengambil nampan yang berisi pesanannya dan membawanya ke meja.

Tbc

HAH?! LEON TUNANGANNYA ZAMORA?!?! kaget yhaaa😜😜

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

HAH?! LEON TUNANGANNYA ZAMORA?!?! kaget yhaaa😜😜

Ayoo semangat menuju epilog💪🏻😜

See you on next chapter👋🏻

Smile Or Pain [✔️]Where stories live. Discover now