08 - Suspicions

21 4 0
                                    

Jika di kalian di chapter 11 maka itu salah reader, ini chapter 8.

Awal yang sebenarnya.

Happy reading~~

Smile or Pain


Bel pulang sekolah pun sudah berbunyi, mereka langsung bergegas menuju parkiran sekolah dan pulang kerumah.

Begitu juga dengan Tamara dan kawan kawannya. Karena mereka menginap dirumah tamara jadi mereka ikut di mobil Liora seperti pagi tadi.

Saat ingin menuju tempat parkirnya mobil Liora tiba-tiba saja Rajeza menawari pulang bersama.

"Lo mau pulang bareng?" Tawar Rajeza kepada Tamara.

"Ehh gue nebeng mobil Liora sama yang lain" ucap Tamara menolak tawaran tersebut.

Temannya Tamara yang melihat itu pun mesem mesem sendiri, seperti melihat adegan romantis di film film.

"Etdah si Tamara di tawarin boncengan sama cogan kaga mau" ujar Liora yang bingung kenapa Tamara menolak tawaran tersebut.

"Ya mang ngapa, udahlah mending pulang katanya mau nonton film nanti" acuh Tamara lalu langsung memasuki mobil Liora dengan seenaknya.

"Oke ayo masuk mobil terus pulaaang" jawab Liora dengan semangat sembari mengangkat lengan dan tangannya yang terkepal.

Lalu mereka pun masuk ke mobil dan menaruh tasnya di bagasi mobil.

"Eh tau ga si" ucap kalimat sakral Aurora.

"Napa"  jawab Viera dengan santai dan sembari memainkan ponselnya.

"Si rajez ganteng banget anying" ujar Aurora dengan semangat dan heboh.

"Itu mah gue juga tau, by the way kayaknya Rajez tertarik sama lo deh tam" balas Liora yang mendengar percakapan mereka.

"Itu mah gue dah tau, dari awal dia minta kenalan juga gue udah tau yor"

"Sumpah lo udah tau? Demi apa" ucap Liora tak percaya segitu peka nya Tamara.

"Yayaya" jawab Tamara singkat.

Setelah asik mengobrol didalam mobil akhirnya mereka sampai dirumah Tamara, lalu segera turun dan mengistirahatkan tubuh mereka bersama.

"Hadeh cape anjir" ujar Tamara sembari membuka kunci pintu. Mereka pun masuk bersamaan dengan ucapan salam.

"Oke ayo ganti baju, cuci kaki, tangan, muka abis itu nonton" Tamara.

"Asyiap" Aurora mengacungkan jempolnya.

Mereka langsung bergegas berganti pakaian dan membersihkan kaki, tangan serta wajah.

Selesainya mereka langsung menyiapkan alat-alat untuk menonton film. Seperti camilan, segala macam minuman, selimut dan yang paling utama adalah tripod untuk menyangga ponsel.

Setelahnya mereka bersembunyi dibawah selimut dan mematikan lampu agar lebih seram.

Selesai menonton film, mereka tertidur pulas dan melewatkan makan malam.

***

Pagi pun datang, cahayanya masuk melewati gorden transparan yang menutupi jendela itu. Semuanya masih terlelap kecuali Tamara. Gadis itu tak ada disana. Untung saja hari ini sudah di beritahu jika libur jadi mereka tidak perlu terburu-buru.

Tak lama Liora pun bangun dengan tangan yang kesemutan dan kaki yang ditindih sesuatu.

"Adeh anying kesemutan shh" Liora sembari meringis kesakitan.

Smile Or Pain [✔️]Where stories live. Discover now