Girl Crush 2

1.1K 140 20
                                    

note : bacanya malem aja.

****

Goresan pena berbunyi seiring dengan bentuk huruf huruf yang tersusun menjadi kalimat. Clara sedang menulis sesuatu dibukunya, tentang cerita hari ini yang tak pernah lagi istimewa sejak terakhir dilabirin. Tidak, Clara memang tak tau cerita akhir dirinya, tentang bagaimana kehidupan dia yang baik atau buruk. Clara harap semuanya akan baik.

Gadis itu selalu ingin mengetahui lebih banyak hal. Clara sering membayangkan diumurnya yang sekarang. Mungkin dia sedang menikmati perkemahan bersama keluarganya, atau mungkin melakukan kegiatan sehari hari yang biasa manusia lakukan. Hanya saja Clara tak bisa lagi bertemu dengan mereka. Itu semua hanya seandainya. Karena ia tau bagian hidupnya tak pernah seindah itu. Setidaknya untuk saat ini ia masih bersyukur.

Lamunan Clara buyar saat mendengar ketukan pintu. Ia bangkit untuk membukanya. Tadinya Clara sudah yakin bahwa itu adalah Brenda, gadis itu belum kembali semenjak dari pagi tadi.

"Newt?" Clara nampak sedikit terkejut sebelum mengganti raut wajahnya dengan gembira.

Newt mengangguk santai, "Can i come?"

Clara membukakan pintu sedikit lebar agar pemuda itu bisa masuk. Ia kembali menutupnya dan segera memeluk Newt yang sedikit terkejut karena pergerakannya yang tiba tiba.

"Do you miss me?" suara Newt berhasil membuat Clara semakin melebarkan senyumnya. Dia mengangguk dalam pelukannya.

Clara kembali melepaskan Newt lalu turun dari pangkuannya. Sebenarnya Clara tak begitu malu lagi berdekatan bersama Newt. Apalagi setelah yang ia lakukan padanya pagi tadi. Clara ingin Newt merasakan apa yang ia rasakan. Balas dendam, ya mungkin seperti itu gambarannya. Clara tertawa jahat dalam hati.

Setelah dari pelatihan siang tadi, Clara menghabiskan waktunya menemani Emily. Perempuan itu membuat Clara tidak bisa meninggalkannya. Emily terlalu baik dan hangat, semua yang dia lakukan untuk Clara sangat membuat gadis itu betah bersamanya. Lagipula Newt tidak mencarinya, ia tau pemuda itu sibuk.

"Aku tidak melihatmu dari siang tadi," Newt menarik helai rambut Clara ke belakang telinganya. "Kau ada dimana?"

"With Emily." jawab Clara kembali meneruskan menulisnya. "Dia terlihat sangat senang jika ditemani, aku tak meninggalkannya."

"It's ok, i trust her." balas Newt melingkarkan tangannya ditubuh Clara yang sedang menulis dengan alas bantal dipangkuan gadis itu. "James lebih baik diantara teman teman Vience."

Clara menoleh, "Kalian saling kenal?"

Newt mengangguk diantara lekukan leher Clara. "Aku sering bersama Vience, dia selalu ikut."

Clara memutar mutar pulpen dilengannya. "Aku pikir sekarang kau lebih sering bersama Vience dari pada Thomas. Kalian berdua baik baik saja?"

"Ya, tentu saja. Aku baru saja bersamanya."

"Oh, okey." Clara terdiam beberapa saat, merasakan deru nafas Newt yang menciptakan rasa aneh diantara lehernya. Sayangnya rasa itu tak berlangsung lama saat ia merasakan bibir Newt mengecup kulitnya. Clara tanpa sengaja menekan kuku tangannya pada tangan Newt yang ia genggam.

Clara berkedip terkejut dengan dirinya sendiri. Ia buru buru mengusap lengan Newt seraya meringis. "Maaf."

"It's ok." jawab Newt pelan berusaha tidak tertawa.

"You staying here?" Clara reflek memiringkan kepala saat Newt semakin membenam wajahnya disana. Ia bisa mendengar jelas suara kecupan kecupan kecil yang dibuat oleh Newt. Sulit untuk menggambarkan bagaimana rasanya. Tetapi Clara cukup menikmati apa yang Newt lakukan. Clara tahu ia akan kalah jika dia berontak dan melepaskan Newt darinya. Itu menyebalkan. Clara ini kan mau balas dendam. Ingat! Balas dendam!

GIRL CRUSH (Book 2 : The Scoch Trials)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang