PROLOG

10.6K 782 2
                                    

   Seorang gadis yg sangat sangat cantik berjalan digelapnya malam,air mata terus membasahi pipi tirusnya. Gadis itu terkekeh meratapai nasibnya. Setelah semua pengorbanannya ini yg dia dapat,diusir dari rumah karna dianggap mendorong kembarannya kekolam renang saat acara ulang tahun mereka.

  Berliana olivia Alexander,nama kembarannya. Dulu Liana sangat dibenci keluarganya karna dianggap lemah dan penyakitan selain itu Liana juga sangat lamban dalam berpikir. Tapi semuanya berubah saat Elena,ya nama gadis cantik itu Elena lebih tepatnya Elena Cristallyn Alexander yg menjabat sebagai putri kesayangan alexander,selalu membujuk keluarganya agar menyayangi Liana. Ya,karna dia putri kesayangan tentu semua keinginannya dituruti.

  Perlahan semua keluarganya menerima Liana,Elena yg melihatnya tentu sangat senang. Tapi lama kelamaan sifat keluarganya yg dulu selalu mementingkannya berubah lebih mementingkan Liana,bahkan orang yg seharusnya ditunangkan dengannya berubah menjadi Liana yg bertunangan. Elena masih menerimanya karna menurutnya kebahagiaan sang kembaran lebih penting tapi tepat saat acara ulang tahun mereka,dia tahu ternyata kembarannya hanya memanfaatkan dirinya.

   "Makasih karna kamu mau membagi semuanya untukku tapi aku ingin egois,menjadi putri satu satunya Alexandra dan Axellio De Velton adalah milikku,jadi semoga kau bahagia My twins,"

  Byurrrr

Tubuh Liana jatuh kedalam kolam renang,semua orang datang melihat apa yg terjadi,Elena syok melihat Liana yg jatuh kedalam kolam renang sampai tidak menyadari keluarganya menatapnya marah.

  Plakk

  "APA YG KAMU LAKUKAN ELENA?" Bentakan papanya membuat Elena tersadar. Matanya berkaca kaca saat merasakan panas menjalari pipinya.

  "B-bukan Elena pa," Ucap Elena dengan gemetar. "Terus maksud kamu Liana jatuh sendiri? Hah?" Kali ini mama nya yg berbicara.

  Elena menatap Liana yg menangis dipelukan Axel setelah pria itu menolongnya.

  "Lia jelasin sama mama dan papa kalau bukan aku yg dorong kamu," Ucap Elena. "Hiks m-maafin aku El,aku nggak maksud ngambil mama sama papa dari kamu,harusnya kamu nggak dorong aku," Bagai disambar petir disiang bolong,Elena menatap Liana tak percaya.

   "A-apa yg kamu bilang sih Lia,jangan bohong,aku nggak pernah bilang kayak gitu," ucap Elena. Liana terus menangis dipelukan Axel, tapi Elena bisa melihat seringai diwajah Liana.

   "ELENA KAMU SUDAH KETERLALUAN! SEKARANG PERGI DARI SINI DAN JANGAN PERNAH KEMBALI!" Hati Elena sakit saat mendengar papanya kembali membentak dia.

  Elena menatap Liana dengan pandangan yg sulit diartikan. "Jadi ini balasan atas semua yg aku lakukan Liana? Tunggu ada waktunya kau akan menyesal dan aku akan merebut semua yg menjadi milikku kembali," Elena melangkah pergi dengan air mata yg mengalir dipipinya.

    Karna terlalu asyik dengan pikirannya Elena tak menyadari kalau dia berjalan kearah jalan raya. Sebuah truk dengan kecepatan cepat langsung menabrak tubuhnya sampai tubuhnya terpental jauh.

  "Tuhan jika ini memang takdirku aku menerimanya,tapi aku ingin kesempatan kedua untuk merebut apa yg menjadi hakku," perlahan kelopak mata itu tertutup menyembunyikan iris abu abu miliknya

SECOND LIFEWhere stories live. Discover now