MUNDUR ATAU LANJUT ?

23 21 0
                                    

Pagi ini SMK Harapan Jaya di hebohkan dengan poster yang baru saja tertempel di papan Mading. Bukan karena siapa yang menempelkannya, namun karena gambar yang ada pada Mading itu.

Bahkan semua orang rela berdesak-desakan hanya ingin melihat Mading itu. Aksa and the gank pun juga tertarik untuk melihatnya dan betapa mengejutkannya apa yang di lihat mampu membuat jantung Aksa berhenti berdetak.

Tak ada satupun yang tidak kenal dengan dua orang yang ada di gambar itu, bahkan Aksa sendiri bisa menebak siapa mereka. Begitu pula dengan Jackson dan Remin tak habis pikir bahwa hal ini akan terjadi. Entah apa yang semesta rencanakan, yang jelas apa yang Aksa lihat sudah bisa menjelaskan segalanya.

Karena tak ingin berlama-lama berjumpa dengan luka, Aksa dan teman-temannya pun segera pergi menuju ke kelas. Namun ketika mata Aksa mendelik mencari keberadaan Sasa, ia tak menemukan gadis itu.

TEEEETTTTT!!!

Ketika bel sekolah berbunyi, semua murid berlarian untuk segera masuk ke dalam kelas. Bahkan ini sudah lewat 15 menit dari jam masuk, namun Sasa tak kunjung menampakkan batang hidungnya.

⚜️⚜️⚜️

Sasa mengendari motornya secepat yang ia bisa, ia merutuki kebodohannya karena bangun kesiangan, padahal jam pertama di pagi ini adalah mapel jurusannya. Setelah beberapa menit akhirnya ia sampai di sekolah, namun pintu gerbang sudah di tutup rapat.

Sasa pun berteriak dan mencoba untuk mengundang perhatian beberapa guru piket yang ada di dalam, dengan segala trik yang ia punya Sasa memohon kepada guru piket untuk membukakan gerbangnya. Dan akhirnya usahanya pun membuahkan hasil.

"Terimakasih bu! Terimakasih banyak!" Beberapa kali Sasa membungkukkan tubuhnya ketika berterimakasih.

Dengan secepat kilat ia berlari menuju ke dalam kelas, dan beruntungnya ia terbebas dari hukuman yang ada. Sasa menyadari suatu kejanggalan bahwa teman-temannya melayangkan tatapan tak bersahabat kepadanya. Tak mau ambil pusing, Sasa mengacuhkan hal itu dan mengikuti pelajaran dengan baik.

Tak terasa jam istirahat sudah di depan mata, para murid berhamburan keluar kelas ketika bel istirahat berbunyi. Ketika Sasa keluar kelas dan melihat Aksa yang tiba-tiba kelelahan pun tersenyum simpul.

Aksa kelelahan karena membantu guru piket mengangkat beberapa pot yang besar. Sasa pun mendekat sambil membawa sebotol air mineral. Aksa sedikit terkejut karena kehadiran Sasa, namun ia mencoba untuk terlihat tetap tenang.

"Ada apa?" Tanya Aksa.

"Nih!" Dengan senyum yang merekah Sasa memberikan botol mineral itu. Sasa pikir Aksa akan menolaknya, namun nyatanya Aksa menerimanya dengan senang hati.

"Makasih ya Sa, tapi-." Aksa membuang botol mineral itu ke dalam tong sampah yang ada di sampingnya. Senyum Sasa yang sedari tadi merekah luntur begitu saja.

"Gue nggak butuh." Ucap Aksa sebelum pergi melenggang meninggalkan Sasa.

Sedangkan Sasa masih mematung tak percaya, apakah yang barusan tadi adalah Aksa? Ia tak menyangka bahwa Aksa akan melakukan hal seperti tadi, hati kecilnya seolah-olah tersayat dengan perlahan.

"Kenapa mencintaimu sesakit ini?" Monolog Sasa dalam hatinya.

Sasa menghela napas panjang untuk menahan air matanya yang hendak terjun, lantas ia kembali ke dalam kelas, menelungkupkan kepalanya di lipatan tangan, entah mengapa kejadian tadi sukses membuat mood nya hancur.

JOKS PAYUNG DAN SI COCONUT (END SUDAH TERBIT✔️) Where stories live. Discover now