LIKE IT

45 36 2
                                    

2 bulan kemudian...

Sasa membenarkan setangan leher yang ia kenakan, lantas Sasa mengambil bendera semaphore yang terletak di atas meja, dengan segera Sasa  menyusul rekan-rekannya di halaman sekolah.

Sekolah Sasa masuk dengan full Minggu ini, sehingga  mereka berlatih dengan keras untuk mencapai tujuan yang tepat.

2 jam sudah mereka berlatih menghafalkan bendera Semaphore, ketika suasana mulai senggang Sasa mengecek ponselnya yang sedari tadi bergetar.

Sasa memicingkan matanya ketika nama Aksa terlihat di layar ponselnya, karena penasaran, Sasa  pun membuka pesan itu.

Kak Aksa.

Cie
Tukang parkir lagi latian
Wkwkwk
10:30

Sasa mendongak dan melihat ke lantai atas, ia mendapati Aksa yang tengah memainkan ponselnya, sasa menunjuknya dengan bendera yang ia pegang sambil terkekeh pelan. Aksa melirik gadis itu dan tersenyum tipis.

Semua anak pramuka bubar dari barisan setelah sang pembina mengintruksikan untuk istirahat, perhatian Sasa teralihkan ketika Bu Sisil membawa tumpukan kardus ke arah papan mading.

Tanpa menghiraukan teman-temannya, Sasa pun mendekat kearah Bu Sisil. "Mau mading ya Bu?"

"Iya mbak, menyelesaikan kekurangan yang kemarin."

Mata Sasa berbinar tatkala melihat Jessica yang berjalan dari pintu gerbang, Sasa  pun berlari mendekat ke arahnya dengan raut wajah yang sumringah.

"Dih, kenapa Sa?" Tanya Jessica heran.

"Gapapa hehe."

"Siang Bu." Sapa Jessica kepada Bu Sisil.

"Siang mbak."

"Cieee ulang tahun cieee." Ucap Vivi sambil menyenggol lengan Aksa, sedangkan Aksa hanya terkekeh pelan.

Tepat di hari ini, pada tanggal 20 Oktober adalah hari kelahiran Aksa Dewangkara, hari dimana si manusia yang penuh dengan sejuta kejutan ini lahir.

Ngomong-ngomong soal Aksa dan Sasa, mereka semakin dekat akhir-akhir ini, di mulai dari Sasa yang suka mengganggu Aksa. Dan Aksa yang selalu menunggu Sasa bertindak.

"Makin tua aja nih." Ledek Sasa.

"Apaan sih bocil." Ketus Aksa.

"Gue bukan bocil ya!"

"2006 kan? Halah bocil."

"Sok tau lo."

"Terus berapa?"

"16 tahun, ya...bener sih 2006 hehe."

"Tomlol."

"Sshuut! Kalian ini setiap hari berantem terus? gak capek apa?!" Jessica pun mencoba untuk menengahinya .

"Ini nih, kak Aksa duluan."

"Lah kok gue?!"

"Yang kerja tangannya mas, mbak." Tegur Bu Sisil.

Mereka pun melanjutkan pekerjaan mereka masing-masing, Jackson dan Remin yang sibuk menggambar. Vivi dan Jessica yang membuat origami, serta sisanya menyelesaikan miniatur rumah adat.

JOKS PAYUNG DAN SI COCONUT (END SUDAH TERBIT✔️) حيث تعيش القصص. اكتشف الآن