Chapter 27 | Pacaran

67 7 0
                                    

Cek playlist Nagana di Spotify, ketik aja Nagana Melody, keluar deh di pencarian and Happy Reading!
.

Televisi menyala. Film Wednesday yang baru-baru ini cukup viral tampil di sana. Maxim yang menyarankan. Jelas sekali. Runa mana tahu hal-hal semacam itu. Hidupnya hanyalah tentang Naga.

"Mau ke mana?" Maxim menangkap tangan Runa.

"Ke toilet."

"Kirain mau kabur."

Runa menepuk pipi sebelum memutuskan untuk keluar dari toilet. Ia akhirnya setuju untuk berpacaran dengan Maxim. Kali ini tujuannya berubah. Ia tidak hanya menjaga Naga, tapi juga mau mencari informasi. Siapa yang sebenarnya memimpin ancaman kepadanya.

"Lama banget," protes Maxim. Tangannya langsung merengkuh bahu Runa.

"Jauh sana."

"No."

Maxim menyandarkan kepala ke bahu Runa. Tangannya gantian membelit perut cewek tersebut.

"Gue mau tidur bentar."

"Kalau gitu mending gue pulang. Gue masih banyak urusan."

"Enggak boleh gitu, pacar. Dosa, loh."

"Lagian lo juga tidur. Ngapain gue ada di sini?"

Maxim membuka mata. "Enggak jadi tidur, deh."

Runa menampar pipi Maxim. "Jangan ngeliatin gue, sialan!"

"Language, plis."

Runa berdiri secara tiba-tiba. Kepala Maxim menghantam sofa.

"Pacar?"

"Gue mau ngambil minuman."

"Nitip cola."

Maxim meraih sebatang rokok. Ia meletakkannya di antara bibir dan menunggu hingga Runa datang. Perempuan itu secara peka menyalakan pemantik api.

"Suka ngerokok?"

"Enggak suka, tapi kecanduan. Kayak gue ke lo."

"Kenapa kecanduan sama gue?" Wajah itu tetap lempeng. Jauh dari harapan Maxim.

"Ketua Zeros sampai  wakil Cerkas suka sama lo. Gue jadi penasaran. Lo punya apa sih sebenarnya."

"Itu bukan kecanduan namanya."

"Masa sih?"

"Lo emang tolol," simpul Runa.

"Love language lo harsh word kayaknya."

Runa tidak peduli. Ia sibuk menghitung jam. Kapan kira-kira bisa berpisah dari Maxim? Ia mau bertemu Naga.

Enam motor ninja berhenti serempak di depan gedung bertingkat dua

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Enam motor ninja berhenti serempak di depan gedung bertingkat dua. Dua puluh orang lainnya mengikuti di belakang. Begitu Naga turun, sisanya berjalan mengekori.

NagaNa | REVISIWhere stories live. Discover now