Satu 🕊️

36.5K 2K 44
                                    

Halo, Pren!

Ada yang nungguin?

Sebelum baca cerita ini, jangan lupa follow akun Wattpad saya.

Dan dimohon, jangan lupa untuk vote dan selalu coment.

Coment kalian itu berarti banget buat seorang penulis.

Terima kasih.

“Tuhan jika harus aku bersabar dan bertahan, apakah akan ada akhir yang indah untukku dan dia?” - Aymar Putri Jolicia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Tuhan jika harus aku bersabar dan bertahan, apakah akan ada akhir yang indah untukku dan dia?” - Aymar Putri Jolicia.

•────•──────────•────•

"Lo itu cuman pacar gak guna. Taunya nyusahin aja!" Aymar menahan isak tangisnya saat itu juga saat sang kekasihnya—Arkan mendorong kepalanya.

Dengan disaksikan oleh banyak siswa yang menatapnya jijik seolah ia gadis rendah, Aymar sungguh merasakan atmosfer di sekitarnya menipis. Sesak sekali rasanya.

Dua bulan menjalin hubungan dengan Arkan Pradipta membuat hidupnya semakin jauh memburuk. Ia pikir dengan memiliki kekasih, ia juga akan memiliki tempat untuk bersandar saat ia berada di titik paling terendah dalam hidupnya.

Namun, ia salah besar. Meminta putus? Sudah sering ia lakukan. Arkan justru tak segan-segan memukul dan mencacinya.

"Pergi lo! Ganggu gue aja." Arkan mendorong bahu Aymar sampai terdorong ke belakang.

Ia tidak peduli bagaimana pandangan orang padanya. Lagipula, meski sering berbuat kasar pada Aymar, orang-orang hanya akan semakin membully Aymar. Dan Arkan ... adalah pihak yang selalu benar di mata orang.

Arkan sendiri adalah ketua geng motor yang sangat diagung-agungkan di sekolah mereka. Selain parasnya yang tampan, ia juga memiliki kekayaan yang berlimpah. Sangat mudah baginya untuk menghamburkan uang, berbeda dengan Aymar yang untuk makan saja tak akan bisa 3 kali sehari.

Arkan melenggang pergi dari sana dengan beberapa temannya. Menyisakan Aymar yang menjadi bulan-bulanan siswa. Kalimat menyayat hati terdengar jelas dari beberapa mulut siswa.

Aymar menyeka kasar air mata yang turun tanpa seizinnya. Ia benci dengan hidupnya. Namun, ia selalu berpegang pada sebuah harapan. Harapan agar suatu saat nanti dirinya bisa hidup sebagaimana mestinya. Bahagia dengan keluarga, merasakan cinta dari seorang pria yang meratukannya.

• • •「✍」• • •

"Gila, sih. Udah sering digituin sama Arkan masih aja nempel." Suara gadis tengah berbincang membicarakan Aymar terdengar dari bilik toilet sekolah ujung.

DANDELION [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang