11

1.3K 278 14
                                    

Asahi tengah duduk dikursi dengan kacamata yang bertengger di hidungnya. Suhu di dalam kamarnya yang awalnya panas tiba-tiba terasa sangat dingin sampai ia mengangkat kedua kakinya ke atas kursi agar tidak menyentuh lantai.

Tampaknya jendela kamar Asahi tidak ditutup karena ia bisa merasakan angin dingin yang memasuki kamarnya. Ia berjalan ke arah jendela untuk menutupnya. Pantas saja ia merasa kedinginan karena diluar sedang hujan lebat dan sebagian air sudah masuk ke dalam kamarnya. Setelah jendelanya Asahi tutup, ia dapat merasakan suhu kamarnya menjadi panas seketika.

Tiba-tiba Asahi merasakan adanya tetesan air yang jatuh dari atas ke kepalanya. Asahi mendongak, tetapi tidak ada atap yang bocor dan tetesan air itu sudah tidak terjatuh lagi.

Asahi kembali duduk di tempat semula sembari membaca buku yang sedari tadi ia baca. Samar-samar ia mendengar jeritan kesakitan seseorang dari kejauhan. Asahi terdiam sebentar lalu melanjutkan lagi kegiatan membacanya seolah tidak peduli dengan suara yang barusan ia dengar.

Suara tangisan itu terdengar semakin keras seolah suara itu berasal dari hadapannya. Asahi terdiam lalu mengalihkan pandangannya ke arah pintu kamarnya yang sengaja ia buka.

“Siapa?” tanya Asahi saat melihat bayangan seseorang melintas di depan pintu kamarnya.

Asahi berjalan ke arah sana dan menyembulkan kepalanya sedikit keluar untuk memastikan keadaan. Dirasa tidak ada siapapun, Asahi kembali duduk di kursinya.

Asahi melepas kacamatanya dan meletakkannya di atas meja. Ia berjalan ke arah lemari ingin mengambil baju karena ia berniat akan mandi. Meskipun di luar sedang hujan, Asahi merasa kegerahan. Begitu tangannya hendak mengambil baju, ia menatap cermin yang memantulkan dirinya. Kakinya terasa berat untuk digerakkan karena Asahi melihat seorang perempuan sedang duduk menyamping diujung kasurnya.

Asahi seakan tidak diperbolehkan menatap sekitarnya, ia terus menatap ke arah pantulan kaca yang memperlihatkan sosok perempuan yang entah siapa dan dari mana asalnya. Sadar bahwa dirinya diperhatikan oleh Asahi, perempuan itu menoleh secara perlahan menatapnya tajam dengan setengah wajahnya yang hancur dan dipenuhi oleh darah.

Melihat kondisi perempuan itu yang sangat menyeramkan membuat bulu kuduknya meremang, bulir-bulir keringat membasahi wajahnya, bibirnya sangat pucat dengan kedua kaki yang sulit untuk digerakkan.

Perempuan itu menatap Asahi sayu dan terdengar isakan kecil dari mulutnya. Tak lama perempuan itu terdiam dengan sudut bibir yang terangkat. Sosok itu tersenyum menampilkan deretan giginya yang berwarna merah darah.

Asahi mencoba untuk tetap tenang dan berpikir positif bahwa apa yang ia lihat adalah bentuk dari halusinasi karena ia memikirkan suara teriakan tadi.

Kemudian ia menghela nafas pelan seraya memejamkan matanya untuk berdoa. Benar saja, sosok itu menghilang entah kemana. Ia menghela nafasnya lega lalu segera mengambil pakaian dan bergegas ke toilet di dalam kamarnya.

__________________

Keheningan toilet memperkuat segala macam suara atau gema didalam ruangan. Seperti saat ini, jantung Jeongwoo terdengar berdetak cukup kencang. Sangking heningnya, mungkin seseorang bisa mendengar suara detak jantung Jeongwoo saat ini.

Jeongwoo berniat membasuh wajahnya tetapi ia dikejutkan oleh seseorang yang tengah berdiri sambil menunduk dibelakang tubuhnya dari pantulan cermin. Jeongwoo mempertahankan posisinya untuk tidak melihat kebelakang. Tapi ia sangat penasaran siapa sosok yang berdiri dibelakangnya itu.

Entah sudah keberapa kali Jeongwoo membasuh tangannya karena matanya terus tertuju pada sosok itu. Ia takut, tapi sangat penasaran siapa sosok itu.

Sekitar beberapa menit ia mengumpulkan keberanian, Jeongwoo memberanikan diri untuk melihat ke belakang. Akan tetapi, tidak ada siapapun dibelakangnya. Lalu Jeongwoo melihat ke arah cermin lagi, sosok itu masih berdiri di sana. Bedanya, dia yang awalnya menunduk sekarang malah menatapnya. Jeongwoo langsung menundukkan kepalanya saat matanya bersitatap dengan sosok itu.

Geist | TreasureDonde viven las historias. Descúbrelo ahora