TIGA PULUH EMPAT📍

Start from the beginning
                                    

"Cantiknya Tosa ngambek beneran nih?" goda Santosa. Mencolek pipi istrinya.

"Jangan ngambek dong yang," bujuknya tepat di dekat telinga Fauna. "Kalau kamu masih ngambek gini, aku cium nih," lanjutnya lagi.

Raut wajahnya berubah setelah lelaki itu mengatakan akan menciumnya di sini. Jantungnya berdegup kencang.
Kenapa? Kenapa lelakinya itu selalu membuatnya baper seperti ini?

"Aku hitung sampai tiga, kalau kamu masih marah, fiks aku cium kamu di sini. Bodo amat diliatin sama orang."

Deg

Jantungnya ingin mau copot sekarang juga.

"Satu!"

"Dua!"

"Tiga!"

Cup

Satu kecupan itu berhasil mendarat di pipi kanan Fauna yang berasal dari bibir Santosa. Fauna langsung melebarkan bola matanya. Gila, ini benar-benar gila, lelaki itu melakukanya di depan umum.

Beberapa orang yang sedang memakan bakso di sebelah sana langsung mengangakan mulutnya.

Fauna langsung menutupi wajahnya menggunakan kedua tangannya yang sudah memerah. Fauna malu, karena di sana ada banyak orang yang melihat ke arahnya. "Sa, kamu ih.. banyak orang tau. Aku malu," cicitnya dengan pelan.

Saat itu juga Santosa membawa Fauna ke dalam pelukkannya. Tangannya mengelus kepala istrinya dengan lembut. Tak peduli ada berapa banyak mata yang melihat kemesraan mereka berdua.

"Mau lagi gak, sayang," bisiknya.

🌙🌙🌙🌙

Setelah memakan bakso mereka berdua tidak langsung pulang, tetapi jalan-jalan lagi mengelilingi ibu kota Jakarta ini yang penuh dengan kendaraan di malam hari seperti ini.

Fauna memeluk perut suaminya dengan erat, serta kepalanya dia sandarkan pada punggung lelaki itu. Sedangkan Santosa tetap pokus melajukan motor ninjanya dengan kecepatan sedang, sesekali cowok itu mengelus punggung tangan istrinya.

Saat lampu lalu lintas berubah menjadi merah, Santosa langsung menghentikan motornya.

Angin di malam hari ini terasa begitu dingin, Fauna semakin mengeratkan pelukkannya pada suaminya. Lalu Santosa mengengam tangan milik Fauna.

"Sa, aku ngantuk," ucap Fauna.

Santosa menoleh kebelakang. "Pulang aja, ya?" ajak Santosa dibalik helm full facenya.

"Iya, yang."

"Liat mereka berdua udah baikan," ucap seseorang didalam mobil, yang berada di samping motor Santosa.

Kedua orang yang berada di dalam mobil berwarna putih itu memperhatikan kedua pasangan yang berada di sampingnya.

Lelaki itu mengepalkan tangannya, dia benar-benar emosi melihat mereka bersatu kembali. "Dia ngerebut cewek gue!" ucapnya.

"Bas, lo itu harus sadar diri kalau dia udah jadi milik orang lain," kata teman cowoknya yang berada di sebelah.

"Gak, gue akan buat hubungan mereka hancur lagi! Kemarin rencana gue gagal."

Temannya menghela napas kasar.
"Lo itu gak boleh rusak rumah tangga orang Baskara! Itu sama aja lo itu pelakor dalam hubungan mereka," bebernya.

Sontak Baskara menoleh ke samping.
Matanya menatap tajam pada temanya itu. "Terus gue harus gimana supaya Fauna balik lagi ke gua, hah?! Gue gak mau kehilangan dia. Gue masih cinta sama dia. Gue gak ikhlas dia nikah sama orang lain. Lo gak ngerti sama perasaan gue!"

SANTOSA {END}Where stories live. Discover now