EMPAT BELAS📍

1.1K 188 24
                                    

"Oh Tuhan aku sedang jatuh cinta.. ku bingung harus bagaimana...." Gilang sedang bernyanyi di depan kelas dengan suara cemprengnya.

Karena ini jam istirahat jadi di kelas XII IPA 1 tidak begitu banyak murid-murid, hanya ada beberapa
para anak cewek-cewek dan para
sohibnya Gilang.

Lingga yang sedang duduk di atas meja paling depan memegang perutnya dengan kedua tangan.
"Anjir-anjir sakit banget perut gue," ucapnya.

Gilang yang sedang menyanyi pun
langsung berhenti. "Kenapa lo?" tanya Gilang.

"Perut gue sakit ngedenger lo nyanyi," jujur Lingga.

Delvin yang berada di sebelah Lingga tertawa ngakak. "Gue kira lo mau anu ternyata karena si Gilang nyanyi."

"Bener-bener lo ya!" Gilang menunjuk ke depan muka Lingga dengan sapu.

"Hahaha ...." Lingga dan Delvin
tertawa kencang.

"Temen ba---"

"WOI ADA YANG RIBUT!" ucapan
Gilang terpotong saat salah satu siswa berteriak sambil berlari dari luar kelas.

Mereka pun menoleh ke arah luar kelasnya, ada beberapa murid yang sedang berlari-larian.

"Pada kenapa tuh?" Gilang mengerutkan keningnya.

"Eh Paz, di luar pada kenapa?" tanya Lingga saat cowok itu melewati kelas XII IPA 1.

Cowok itu menoleh ke samping.
"Itu si Fauna ribut sama si Marisa,"
jawab Pazi anak IPA 2.

"Di mana?" tanya Santosa tiba-tiba.

"Di belakang sekolah," balas Pazi, lalu cowok itu pergi dari sana.

Ketiga temanya langsung menatap ke arah Santosa yang sejak tadi diam saja. Mereka merasa heran dengan satu temanya ini, ada apa dengan
Santosa? Gak biasanya cowok itu
seperti itu.

Dengan cepat Santosa keluar dari dalam kelasnya dan ketiga temannya memperhatikannya dengan bingung.

"Si Tosa kenapa anjir?" ujar Lingga
merasa heran.

"Aneh?" celetuk Delvin.

"Yaudah kita ikutin," papar Gilang
lalu berlari dan diikuti oleh Gilang dan Delvin dari belakang.

"Jadi orang gak usah so cantik lo!"
tunjuk Marisa pada Fauna.

"Kenapa? Bilang aja lo iri 'kan sama gue kalo gue lebih cantik dari pada lo!" Fauna menyilangkan tanganya di depan dada.

Marisa mengepalkan tangannya karena tidak terima Fauna berbicara seperti itu. "Dan gara-gara lo juga pacar gue putusin gue!" ungkap Marisa.

Gadis dengan baju seragam yang
berantakan itu menaikan sebelah
alisnya. "Trus apa urusan sama gue?!"

"Karena pacar gue suka sama lo gembel, dasar lo perusak hubungan orang!" Marisa menatap dengan sinis.

Fauna maju selangkah ke depan.
"Helo, kasian banget si lo diputusin ya? ahahah mampus lo! Dan asal lo tau ya, gue gak ada sangkut pautnya sama hubungan lo! Pacar lo suka sama gue? ya jelas dong karena gue lebih cantik dari pada lo, tapi gue gak suka sama cowok lo itu, jadi lo gak usah salah-salahin gue! Siapa suruh
pacar lo suka sama gue?!"

"Bangsat lo!" Marisa menyiram tubuh Fauna dengan air yang ia bawa dari tadi.

"Setan!" Fauna mengangkat kepalanya dan menatap tajam kepada Marisa. Untung saja baju seragam sekolahnya tidak basah semua.

Dengan emosi Fauna mendorong
tubuh Marisa kebelakang.
"Lo mau main kasar? Oke gue ladenin!" ucap Fauna dengan tertawa miring.

"Lepasin gembel!" geram Marisa.

SANTOSA {END}जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें