TIGA PULUH LIMA📍

772 102 5
                                    


°°°°Happy reading°°°°


Satu Minggu kemudian
.
.
.
.
.
.

Siang ini, Fauna akan mengantar makanan untuk suaminya yang sedang bekerja di kantor.

Setelah keluar dari dalam taxi, kaki jenjangnya melangkah pergi ke dalam kantor perusahaan menjulang tinggi itu.

Fauna memakai baju tunik berwarna crem serta rambut sebahunya yang tergerai indah. Wajahnya memakai makeup yang natural dan sedikit memakai lipthin agar tidak terlihat pucat.

Sorot mata para karyawan teralihkan saat kedatangan perempuan ini----istri dari bos mereka. Karyawan laki-laki dan perempuan memandang Fauna dengan takjub, pasalnya Fauna sangat cantik dan mempunyai kulit putih serta gigi gingsul sebagi ciri khasnya. Membuatnya terlihat sangat sempurna.

Fauna menaiki lift----menuju ruangan utama suaminya.

Tok tok tok!

"Masuk!"

Fauna langsung membuka pinta ruangan itu. "Assalaamu Alaikum," ucap Fauna.

"Wa alaikumus Salaam," jawab lelaki itu.

Santosa mendongak dan mendapati Fauna yang berdiri di depannya. Ia terkejut dengan kehadiran istrinya.
"Kamu ko gak bilang mau ke sini?" Santosa berdiri dari duduknya.

Fauna tersenyum. "Iya, aku ke sini gak bilang dulu sama kamu, biar spesial. Oh iya, ini aku bawa makanan kesukaan kamu. Ayo makan dulu."

"Tau aja kalo suaminya lagi laper." Santosa tersenyum manis seraya memegang kedua pipi Fauna. "Yu duduk di sopa," ajaknya yang langsung diangguki oleh sang istri.

Fauna menyuapi suaminya dengan menggunakan tangan, karena Santosa tidak mau kalau pake sendok.

"Enak banget opornya. Makasih ya, udah antarin makanan ke sini," ucap Santosa.

Senyumnya terukir indah di bibir Fauna. "Iya sayang. Harusnya tiap hari, ya, aku antar kamu makanan kayak gini?"

"Gak perlu tiap hari, aku takut kamu cape. Dari rumah ke sini aja jaraknya lumayan jauh. Aku takut kamu di jalan ada apa-apa."

"Yaudah kalau gak tiap hari, gimana kalau satu m----"

Ting!

Suara notifikasi dari ponsel milik Fauna membuat ia langsung mengambil ponselnya yang ada di dalam tas kecil yang disorenya.

Baskara

Fa, gue mau ketemu sama lo sekarang juga, untuk yang terakhir kalinya.

Lo sekarang di mana?

Keningnya mengerut setelah membaca pesan dari Baskara.

Santosa menaikan sebelah alisnya dan berucap, "siapa?"

"Em.. ini anu," jawabnya dengan gugup.

"Siapa?!"

"Bas---Baskara."

"Ngapain ngechat?" Wajah lelaki itu berubah menjadi dingin.

Mengedikkan bahunya pertanda tidak tahu. Lalu menyerahkan handphone-nya kehadapan Santosa.

Tangan kekar Santosa mengambil hp Fauna, lalu membaca pesan dari cowok itu. Jarinya mengetik sesuatu pada hp milik Fauna.

Baskara

Fauna: Jangan ganggu rumah tangga gue lagi!

Setelah mengetik. Santosa menyerahkan kembali ponselnya pada istrinya dan berucap, "jangan dibales lagi."

SANTOSA {END}Onde histórias criam vida. Descubra agora