33. The Wars 2

12.7K 1.6K 64
                                    

33

Hoppla! Dieses Bild entspricht nicht unseren inhaltlichen Richtlinien. Um mit dem Veröffentlichen fortfahren zu können, entferne es bitte oder lade ein anderes Bild hoch.

33. The Wars 2

Langit semakin gelap kala peperangan itu semakin panas, ada begitu banyak mayat tergeletak diantara puing-puing kastil. Mereka yang masih bertahan pun nampak sudah kelelahan dan begitu berantakan.

Hermione melangkah diantara reruntuhan bangunan dan melihat-lihat kesekeliling. Kilat cahaya berkali-kali terlihat disekitar Hermione menunjukkan betapa banyaknya penyihir yang sedang berduel.

"Hermione."

Suara yang begitu dia kenal itu menyapa telinganya dan membuat Hermione berbalik, melihat sesosok lelaki dengan keadaan yang berantakan dan tengah menatapnya dengan perasaan yang bercampur aduk.

"Harry." Hermione menyapa, menyinggungkan senyum di wajahnya.

"Kau―"

Suara Harry tercekat, seolah dia juga tidak tahu harus berkata seperti apa. Apalagi setelah melihat penampilan Hermione yang masih mengenakan gaun pureblood.

"Kau berada di pihak mereka?" tanyanya dengan parau. Hermione terdiam melihat kesedihan di mata hijau mantan sahabatnya itu.

"Ya." Dia menjawab, tanpa ragu. Kehidupan di mata Harry seolah sudah redup dan entah mengapa Hermione merasa terganggu oleh hal itu.

"Dan apa benar kau yang membunuh Ron?"

"Ya," jawabnya lagi namun suaranya memelan.

"Kenapa?"

Suara Harry serak, terluka dan kecewa. Hermione mengepalkan tangannya di masing-masing sisi tubuhnya menatap lelaki itu dengan tenang.

"Dia membunuh kedua orangtuaku, Harry."

Mata Harry redup mendengar perkataan Hermione.

"Dia―dia tidak bermaksud seperti itu.." lirihnya memelan di akhir kalimat.

"Lihat, kau bahkan masih membelanya." 

Hermione tersenyum dengan raut kosong. Dia dapat melihat reaksi mantan sahabatnya yang campur aduk.

"Apa kau pernah menanyakan kepadaku alasan mengapa aku bisa berada di pihak kegelapan Harry? tidak, kau tidak melakukan itu. Kau langsung berasumsi aku bergabung dengan pihak kegelapan hanya karena aku memiliki hubungan dengan Draco."

Sorot pandang Harry terarah pada Hermione sepenuhnya. Bibir lelaki itu sudah nampak terbuka hendak mengucapkan sesuatu namun dia kembali menutupnya dan hanya menghela nafas.

"Maafkan aku," bisiknya yang membuat Hermione tersenyum miris.

"Draco menangkap ku dan membawaku ke Pangeran Kegelapan suatu malam, kau tahu apa yang terjadi? kedua orangtuaku ternyata sudah berada di bawah pengawasan para Pelahap Maut dan Pangeran Kegelapan ingin aku bergabung dengannya dan menjadikan mereka sebagai ancamannya."

Fallen Angel ✔Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt