32. The Wars

11.9K 1.5K 105
                                    

32

Oops! Ang larawang ito ay hindi sumusunod sa aming mga alituntunin sa nilalaman. Upang magpatuloy sa pag-publish, subukan itong alisin o mag-upload ng bago.

32. The Wars

Harry Potter marah dan Voldemort menyatakan peperangan. Voldemort juga para Pelahap Maut datang ke Hogwarts untuk memulai perang dengan pihak cahaya atau ordo.

Draco berdiri dengan tegap di samping Voldemort, tatapannya begitu dingin tertuju pada seluruh teman sekolahnya dan anggota ordo yang terlibat dan berdiri dibelakang Harry Potter.

Suasana tegang menyelimuti setiap insan yang menghadiri peperangan itu. Pihak kegelapan memiliki jumlah lebih banyak dan Draco tidak bisa untuk tidak menyeringai sinis. Potter akan kalah, itu sudah pasti―namun mereka malah memilih tetap melawan dan mungkin akan mengorbankan lebih banyak nyawa.

Tatapan Draco beralih pada rambut merah di samping Potter, hidungnya berkedut dan tatapannya menggelap―oh, dia yang sudah membuat gadisnya sedih. Draco akan membalas bajingan itu.

"Sebaiknya kalian menyerah dan tunduk padaku, atau banyak dari kalian yang akan mati."

Voldemort bersuara, seringai licik dan keji terpantri di wajah ularnya. Draco bisa melihat ekspresi keras di wajah para ordo terutama Potter dan Weasley.

"Tidak semudah itu Voldemort. Kami akan memperjuangkan semuanya, kebaikan akan selalu menang."

Draco mendengus mendengar perkataan Potter. Tapi dia hanya memilih diam dan memasang wajah tanpa ekspresi.

"Ya, ya, ya Potter, kita lihat apakah kau akan menyesali ucapanmu itu."

Dengan seringai bengkoknya, Voldemort mengumumkan pada para pengikutnya bahwa perang di mulai. Para pelahap maut seketika maju dan menyerang para ordo. Semua berhamburan dan saling melemparkan mantra, Draco masih setia berdiri di samping Pangeran Kagelapan, menunggu gilirannya untuk menyerang.

Mereka yang berperang juga masuk ke dalam kastil. Suasana menjadi tidak kendali dan begitu ricuh.

"Draco, bergeraklah."

Perintah Voldemort dibalas anggukan oleh Draco. Voldemort mungkin sedang mengincar Potter, Draco melangkahkan kakinya dan mendekati kastil.

Dia beberapa kali menangkis mantra yang melesat ke arahnya. Draco begitu tenang, walau kondisi disekitar sangat ricuh. Disudut kirinya, dia bisa melihat Blaise yang tengah melawan Dean Thomas dan Seamus. Tapi duo Gryffindor itu malah kewalahan oleh serangan Blaise. Draco menyeringai melihat itu dan terus melangkah masuk.

Selama Draco melangkahkan kakinya diantara puing-puing kastil, dia bisa melihat mayat-mayat yang tergeletak di tanah―mereka adalah anggota ordo dan juga para pelahap maut, hanya saja kebanyakan mayat-mayat itu adalah para pihak cahaya.

Kala mata abu-abunya menangkap sebuah rambut merah yang menarik perhatiannya, Draco menyeringai dan menghampiri sosok itu.

"Hallo Weasley."



































Fallen Angel ✔Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon