Fauna mendorong tubuh Baskara. "Apa-apaan si lo! Jangan kurang ngajar lo Baskara! Gue ini punya suami, jangan sentuh-sentuh gue lo!" marah Fauna. "Maksud lo ngomong gitu apa, Bas?! Lo jangan jelek-jelekin suami gue! Dia itu cowok baik-baik, dan gue gak nyesel nikah sama dia!"

Baskara gelagapan tidak bisa bicara.

"Pergi lo dari sini!" usir Fauna seraya menunjuk keluar.

"Ta-tapi---"

"CEPET PERGI LO!" murka Fauna.

"Oke gue pergi, tapi lo harus makan, ya?"

Tak tahan lagi, dengan penuh amarah Fauna mendorong tubuh Baskara ke luar rumah, membuat lelaki itu tersungkur. "PERGI LO DARI SINI, GUE MUAK LIAT MUKA LO!" Fauna menutup pintu rumahnya dengan kencang dan menguncinya.

"Tega banget lo, Fa," gumam lelaki itu. Lalu pergi dari sana.

🌙🌙🌙🌙

Lelaki berpipi lesung itu berdiri di atas jembatan jalan raya, dan kendaraan di sana sangat sepi. Jadi, tidak ada satu orang pun yang lewat di jalan itu. Jika kalian pikir Santosa berniat untuk bunuh diri, kalian salah besar. Mana mungkin lelaki itu berpikir seperti itu. Dia tahu itu adalah perbuatan dosa besar. Dia tidak akan pernah melakukan hal yang dilarang oleh Allah, walaupun sekarang hatinya benar-benar hancur.

Kedua tangannya mengepal kuat dan pandangan menatap ke depan dengan tatapan kosong. Seperti tidak ada tanda-tanda kehidupan. Perasaanya benar-benar sangat hancur berkeping-keping seperti tidak ada obatnya.

Niatnya tadi Santosa pulang ke rumah untuk memperbaiki hubungannya dengan Fauna, tapi saat ia sudah sampai di depan pintu, ia melihat Fauna miliknya dipeluk oleh lelaki lain. Dan dia sempet mendengar dari mulut lelaki yang memeluk Fauna tadi kalau Fauna menyesal menikah denganya membuat lelaki itu langsung pergi dari sana.

Santosa mengacak rambutnya frustrasi dan berteriak, "Argghh!" Lalu kedua tangannya memukul tiang besi yang ada di sana dengan sekuat tenaga, hingga tangannya mengeluarkan banyak darah, tetapi ia tidak peduli sama sekali. Yang ada di dalam pikiranya saat ini adalah Fauna.

Lelaki itu terus memukul tiang besi yang besar itu tanpa henti. Bajunya yang semula rapi kini telah berantakan, begitupun dengan rambutnya yang acak-acakan.

"Apa kamu menyesal nikah sama aku?!" gumamnya sambil memukul tiang besi itu.

Santosa marah, sangat marah. Dan kecewa, hatinya benar-benar sakit seperti ditusuk duri berkali-kali, bahkan mungkin lebih sakit dari itu. Bagaimana tidak sakit hati, melihat orang yang kita cintai dipeluk oleh orang lain.

Ia pun memukulkan kepalanya pada tiang besi itu beberapa kali dengan keras. Entah mengapa Santosa tidak merasakan sakit sama sekali, padahal di dahinya sudah mengeluarkan darah.

"Cowok brengsek lo!" raungnya.

🌙🌙🌙🌙

Sudah satu Minggu ini Santosa tidak pulang ke rumah. Ia masih tinggal di apartemen miliknya. Cowok berkaus putih tersebut menatap atap langit kamarnya dengan tatapan kosong, seperti tidak ada tanda-tanda kehidupan.

Pikirannya setiap hari selalu memikirkan Fauna. Makan pun rasanya tidak enak karena lelaki itu trus saja memikirkan hubungannya dengan Fauna yang semakin kacau.

Jujur saja ia merindukan Fauna. Ia menyesal telah meninggalkan istrinya di rumah sendirian. Santosa mengeleng dengan cepat. Ia tidak menyesal, ini kan salah istrinya bukan salah dirinya. Fauna pantas diperlakukan seperti ini karena cewek itu telah berbohong padanya.

Santosa mengusap wajahnya gusar dan berdiri dari tidurnya. Kaki jenjangnya berjalan ke depan, dan dia berhenti begitu saja tepat di depan cermin. Ia menatap dirinya sendiri dipantulan cermin yang besar itu. Saat itu juga Santosa memecahkan kaca itu dengan satu tanganya, kini kaca itu menjadi remuk dan berserakan di mana-mana.

Tangannya mengeluarkan darah segar dan bercucuran dilantai. Lelaki itu tidak merasakan sakit sama sekali, karena menurutnya ini tak sebanding dengan rasa sakit dihatinya.

Kakinya tak sengaja menginjak beling kaca itu membuatnya tertancap oleh beling kaca tersebut dan mengeluarkan darah dibagian telapak kakinya. Ia meringis pelan karena terasa sakit. Santosa mendudukkan tubuhnya dilantai, lalu dengan pelan-pelan mengambil beling kaca itu yang tertancap ditelapak kakinya.

Ia meringis saat sudah berhasil mengeluarkan benda tajam itu. Dan darahnya tak berhenti keluar sama sekali.

Santosa mencoba untuk berdiri dengan tangan menempel kedingding. Namun, saat ia sudah berdiri lelaki tersebut terjatuh lagi, karena tidak kuat untuk berjalan akibat kakinya yang terasa sakit. Ia memejamkan matanya sejenak lalu mengembuskan napasnya dengan kasar.

Mencoba berdiri lagi dengan paksa, dan berjalan menghampiri nakas yang ada di sebelah ranjang tidurnya. Santosa pun mengambil obat P3K itu di dalam laci kecil dan membukanya, lalu mengobati lukanya dan membalutnya dengan perban.

Setelah selesai, ia membaringkan lagi tubuhnya di atas kasur. Tiba-tiba bunyi telepon dari ponselnya membuat Santosa mengambil benda gepeng itu yang ada di sampingnya. Ia terdiam sejenak setelah melihat nama orang yang menelponnya.

Istri cantik💓

Tanpa banyak pikir panjang Santosa memencet tombol hijau.

"Sa, yampun akhirnya telepon aku diangkat juga. Kamu di mana, Sa? Udah satu Minggu kamu gak pulang, kamu sebenarnya ke mana si?"

"Ada apa?"

"Sa, pulang please. Aku rindu sama kamu," ucap seseorang di seberang sana dengan suara menangis.

"Seneng sama cowok itu, iya? Bahagia gak ada aku, gitu?"

"Maksud kamu apa si?"

"Nikmatin aja kebahagiaan kalian."

"Sa, kamu ngomong apa si? Aku pengen kamu pulang ke sini, aku sayang sama kamu. Aku gak mau kehilangan kamu." Santosa mendengar tutur kata Fauna dengan suara yang semakin menangis.

"Sayang sama aku? Tapi ko deket-deket sama cowok lain dan peluk-pelukkan. Itu yang dinamakan sayang?!

"Cowok siapa?"

"Gak usah sok pura-pura gak tau."

"Sa, aku minta maaf kalau aku ada salah sama kamu, please pulang sayang. Aku takut sendirian di rumah."

"Gak usah berharap aku pulang lagi kesana. Kalian seneng-seneng aja peluk-pelukannya!"

"Sa, kamu ko ngomong gitu si, aku gak ada peluk-pelukkan sama cowok lain. Aku sayang kamu. Aku pengen kamu pul---"

Sebelum cewek itu melanjutkan kalimatnya Santosa lebih dulu mematikan handphonenya dan membantingkanya ke atas kasur.

Ia memejamkan matanya sejenak lalu
mengacak rambutnya frustrasi. Dan sudut matanya mengeluarkan air mata.



Terima kasih💓

Jangan lupa vote sama komen ya.

Sampai ketemu lagi🙋

Sukabumi
22 Maret 2022

Salam hangat
.
.
.
.
.
.
.
🐨Nura🐳








SANTOSA {END}Where stories live. Discover now