5. Take Care Of Yourself

4.8K 855 70
                                    

Jeffrey menatap dokumen yang direktur rumah sakit berikan padanya. Dokumen berisi biodata lengkap dan kolom tanda tangan untuk persetujuan pemindahan tugas ke negara lain yang harus Jeffrey tanda tangani diatas materai.

Jeffrey menatap kosong dokumen itu. Sudah 1 jam dia sibuk dengan pemikirannya akan keputusan yang harus segera dia ambil. Tekadnya saat pertama kali mengambil bagian dari pekerjaan ini sangat kuat, yaitu menyembuhkan orang lain demi kebahagiaan mereka sendiri. Jeffrey sudah berjanji pada dirinya sendiri kala itu, dan jika Jeffrey menghindar dengan alasan masa lalu, itu artinya Jeffrey benar benar pengecut.

Jeffrey menoleh menatap ponselnya yang tergeletak begitu saja di meja. Setelah beberapa saat, Jeffrey akhirnya meraih ponselnya dan menghubungi seseorang yang mungkin bisa membantunya menjernihkan pikiran.

"John, i wanna tell you something. And i need some help."

"So, Jeffrey oppa akan pindah ke Seoul?"

Oops! Ang larawang ito ay hindi sumusunod sa aming mga alituntunin sa nilalaman. Upang magpatuloy sa pag-publish, subukan itong alisin o mag-upload ng bago.

"So, Jeffrey oppa akan pindah ke Seoul?"

Vernon mengangguk membalas pertanyaan adiknya. Dia tengah menemani Sofia makan siang di cafe dekat rumah sakit sembari menceritakan apa yang dia ketahui.

Sofia menghela nafas pelan dan menunduk lesu. Jeffrey sudah dia anggap sebagai saudaranya juga. Sikap dewasa lelaki itu kerap kali membuat Sofia lebih nyaman bertukar pikiran daripada Vernon yang kekanak kanakan.

"Kapan dia pindah?"

"Maybe next month?"

"Kenapa dia harus pindah?"

"Karena pekerjaan, Sofia." Balas Vernon sembari mengacak pelan puncak kepala sang adik.

Sofia tak menghiraukan tingkah lelaki itu. Membuat Vernon sedikit cemburu karena Sofia tampaknya sangat sedih.

Pintu cafe terbuka, menunjukkan sosok Jeffrey yang menatap sekitar mencari keberadaan keduanya.

"Oppa!" Jeffrey menoleh menatap Sofia yang melambai padanya, dan Vernon yang terkekeh pelan melihat tingkah adiknya. Jeffrey tersenyum tipis dan duduk di sebelah Sofia, menatap anak itu intens yang dibalas tatapan penuh selidik adiknya Vernon itu.

"Oppa bilang kau akan pindah ke Seoul bulan depan. Tell me the truth."

Jeffrey tersenyum tipis.
"He's right."

"Wae? Kenapa harus kau? Psikiater lain kan juga banyak." Balas Sofia kesal.

"Jeffrey punya latar belakang Korea, Sofia. Just him, tidak ada lagi selain dia." Sambung Vernon yang dibalas anggukan Jeffrey.

Jeffrey mengangguk membalas ucapan Vernon. Sementara Sofia tampaknya begitu kecewa dengan jawaban yang sama sekali tak memuaskannya.

"Lagipula masih bulan depan, masih ada waktu. Kau juga harus mengantarku ke bandara nanti."

Memories Philosophy || Jung JaehyunTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon