1. The Beginning

13.4K 1.3K 121
                                    

"Doctor Jeffrey, you have a scheduled consultation with a patient at 2 pm."

Seorang lelaki menoleh pada suster yang kini berdiri diambang pintu ruang kerjanya sambil memegang papan yang berisikan jadwal yang harus dia lakukan.

"I understand, thank you."

Setelah pintu tertutup, lelaki itu kembali menatap jendela ruang kerjanya dimana terlihat jalanan kota New York yang kini sedang ramai dengan kendaraan dan pejalan kaki.

Jeffrey Jung.

Seorang psikiater di salah satu rumah sakit ternama di kota New York.

Dia sudah menangani banyak pasien untuk berkonsultasi mengenai gangguan mentalnya. Dan Jeffrey mungkin menjadi salah satu psikiater yang paling digemari. Bukan hanya karena dia tampan, tapi dia ramah, bijak, dan yang paling utama, dia ahli berinteraksi dengan anak anak.

Jeffrey menghela nafas pelan, lantas menutup tirai dan duduk di kursinya. Menatap banyak sekali dokumen dan kertas kertas yang terkumpul di meja kerjanya.

Di sudut kanan meja kerjanya terdapat sebuah foto. Jeffrey meraih foto itu dan mengusapnya lembut. Jeffrey tersenyum tipis.

"It's been a long time..."

Jeffrey terkekeh pelan dan kembali meletakkan foto itu di tempatnya semula.

Dia mengambil jas putihnya yang dia gantung di belakang meja kerjanya. Jeffrey lantas mengenakan jas kebanggaannya itu sebelum dia melangkah keluar.

Selama menjadi seorang psikiater, Jeffrey tahu banyak mengenai kisah kisah miris yang diceritakan pasiennya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Selama menjadi seorang psikiater, Jeffrey tahu banyak mengenai kisah kisah miris yang diceritakan pasiennya. Bahkan ada banyak kisah yang sama sekali belum mereka beritahukan pada siapapun selain dirinya sendiri.

Alasannya?

Mereka tak punya tempat bercerita.

Miris sekali.

Meski manusia adalah mahluk sosial yang tentu saja tak bisa hidup tanpa orang lain, tetap saja mereka tak punya siapapun yang bisa dijadikan sandaran, atau pelarian ketika mereka sedang tak tahu arah pulang.

Ada banyak kisah yang Jeffrey dengar, tentang mereka keluarganya hancur karena adanya orang ketiga, strict parents, perjodohan, dan banyak lagi. Setiap orang memiliki kisah yang berbeda beda, membuat Jeffrey mengerti jika ternyata dunia tak seindah yang manusia kira.

Jeffrey ingat, waktu itu ada pasien yang masih belia, berusia sekitar 13 tahun yang datang padanya seorang diri tanpa didampingi siapapun.

Anak itu bilang, orang tuanya akan resmi bercerai minggu depan, dan dia tak tahu bagaimana membuat keluarga itu kembali utuh.

Jeffrey merasa deja vu ketika mendengar kisah anak itu.

"A-aku mau mati..."

"O-orang tuaku... A-akan bercerai..."

Memories Philosophy || Jung JaehyunWhere stories live. Discover now