KETOS - 08. Pasar malam

142 24 6
                                    

“Tak ada salahnya tersenyum di saat terluka, karena percuma menangis pun tak dapat menyembuhkannya

Oops! Această imagine nu respectă Ghidul de Conținut. Pentru a continua publicarea, te rugăm să înlături imaginea sau să încarci o altă imagine.

“Tak ada salahnya tersenyum di saat terluka, karena percuma menangis pun tak dapat menyembuhkannya.”

Happy reading ✨

Saka mengulum senyum, jepretan foto yang beberapa jam lalu di unggah pada akun Instagram pribadinya itu menuai berbagai macam komentar nyeleneh. Saking kocaknya Saka gak bisa berhenti scroll bawah, tapi dia gak ada minat buat balas satu persatu.

Arganteng
@Rv__seyke kek kenal -_-

Xc.Bobby
@Rv__seyke ceweknya pake seragam Biru-abu Nusba

Naufal08
@Rv__seyke hujan-hujanan?

Waka_81
@Rv__seyke plis Spil mukanya

Kook.Rani
@Rv__seyke wkwk beranix punggung

_Riki90
@Rv__seyke pj bang!!

Nadinadi
@Rv__seyke wehh pak KETOS diem" dah punya pawang

Seanoool
@Rv__seyke sapa tuu

Fani_jaa
@Rv__seyke ucull bet kek bocil

Joniyes.paps
@Rv__seyke ada jg yg mau Ketos galak kek Lo ◕દ◕

Galang.cool
@Rv__seyke kukira cupu ternyata suhu ಡ⁠ ͜⁠ ⁠ʖ⁠ ⁠ಡ

Ab.sarny
@Rv__seyke anak sklh kt?

Dan masih banyak lagi. Anak laki-laki itu membaringkan tubuh terlentang dengan tangan sebagai bantalan dan satunya lagi bermain handphone, posisi terbaik Saka.

Namun, kegiatannya harus terganggu dengan suara ketukan pintu yang terdengar. Saka beranjak, memasukan ponsel kedalam saku sebelum membuka pintu perlahan.

“Kenapa, Bi?” Tanyanya pada Bi Lala, seorang asisten rumah tangga yang sudah bekerja hampir dua puluh tahun.

“Maaf Den, kata Bapak Aden di suruh anterin map coklat di atas meja. Bibi lupa tadi bilangin.”

Saka mengernyit. “Papa lembur lagi?”

“Iya den,”

Saka akhirnya mengangguk, berjalan gontai menuju ruang kerja ayahnya dan berdiri tepat di depan meja kayu jati dengan papan yang tertulis Dr. Mahendra Owen.

KETOS; StruggleUnde poveștirile trăiesc. Descoperă acum