Lin Sichi menatapnya: "Kau tidak mau memberiku?"

Lin Yu diam-diam tersenyum: "Aku bisa memberikan nya, kau beritahu apa yang kau inginkan, dan aku akan memberikan mu saat itu."

Lin Sichi: "Kakak yang harus memikirkan nya."

Lin Yu: "Ah?"

Lin Sichi: "Hadiah yang kau pilih sendiri. Jika aku yang memilihnya, itu bukan lagi hadiah."

Lin Yu akhirnya menyadari hal-hal. "Baiklah. Aku berjanji."

Akhirnya wajah kecil Lin Sichi menampakkan senyum yang mempesona. Itu terlihat lucu dan menggemaskan, membuat hati imut Lin Yu tidak tahan. Jika dia tahu hal seperti ini akan membuat anak kecil itu merespon nya dengan seperti itu, Lin Yu akan rela memberikan nya hadiah setiap hari.

Keduanya dengan gembira memilih buku-buku yang diperlukan untuk Lin Sichi. Selama hampir dua jam mereka berkeliling, sebelum akhirnya keluar untuk makan siang bersama. Pada sore hari, mereka baru memutuskan pulang setelah puas bermain-main sebentar.

Lin Sichi yang memegang cup eskrim disatu sisi melihat bahwa Lin Yu kembali melamun saat memandang jendela mobil, ia hendak memanggilnya, namun suara dari pemuda itu terdengar lebih dulu. "Paman Fei, kau bisa menghentikan mobilnya di dekat sana."

Paman Fei merasa deja vu, tentu tidak setuju: "Tuan Muda, ini akan larut sebentar lagi."

Lin Yu: "Tidak lama. Aku ingin membeli sesuatu."

Lin Sichi memandang Lin Yu yang terus memaksa Paman Fei untuk memberhentikkan mobil, dimana membuat tatapan bersemangat dari sebelumnya perlahan mendingin, anak kecil itu membuang cup eskrim yang baru di makan separuh di tempat sampah yang tersedia di dalam mobil, lalu memasang senyum yang tidak sampai ke matanya, berbicara pada Lin Yu: "Kakak, apa kau melihat hal yang menarik disana?"

Lin Yu melihat kerumunan pasar malam yang cukup ramai sejenak, sebelum menjawab tanpa menoleh: "Ya."

Senyum Lin Sichi semakin cekung: "Apa itu?"

Lin Yu: "Gulali."

Untuk beberapa alasan tatapan Lin Sichi yang sesaat aneh, berubah seketika: "Oh! Aku baru ingat, Kakak kan sangat suka makanan manis. Apa aku boleh mendapatkan nya juga?"

Lin Yu melempar senyum tanpa sadar padanya, mengelus puncak kepala anak serigala itu. Tidak tahu bahwa sebelumnya dia nyaris di terkam: "Tentu saja. Apa kau pernah bermain di pasar malam sebelumnya? Ingin bermain?"

Paman Fei: "...." Bagaimana janjimu yang katanya takkan lama hah?! Kau masih mau bermain lagi?!

Lin Sichi tentu saja melihat raut tak berdaya dari orang tua yang menyetir, dia membalas senyum Lin Yu dengan ceria: "Tidak. Aku hanya ingin gulali. Disana terlalu ramai."

Lin Yu tidak berusaha memaksanya, sementara Paman Fei menarik napas lega diam-diam. Setidaknya anak kecil itu masuk akal. Saat mobil di parkir ke samping, Lin Yu dan Lin Sichi keluar bersama untuk membeli gulali mereka sendiri. Sambil menunggu, keduanya mengobrol sedikit.

Beberapa orang tua bersama anak, dan para pasangan yang melihat Lin Yu dan Lin Sichi harus melihatnya dua sampai tiga kali sebelum puas berjalan pergi. Ketampanan pemuda dan anak kecil itu memang cukup mencolok, jadi orang-orang sangat suka melihatnya lebih lama.

Ketika pesanan mereka berdua selesai dibuat, suara gaduh dari sebrang segera menyita perhatian semua orang. Mata anggun Lin Yu diam-diam berkilat setelah melihat salah satu sosok yang tiba-tiba muncul dari kerumunan.

Ada suara marah dari belakang nya yang meneriaki 'pencuri!', namun karena gerakan remaja itu yang terlalu gesit, orang-orang itu tidak dapat menghentikkan nya sama sekali. Lin Yu sejenak melihat, sebelum tiba-tiba berkata pada Paman Fei yang ikut bersama keduanya di samping: "Paman Fei, suruh beberapa bodyguard milik kita menangkap orang itu."

Paman Fei merasa agak heran, tapi dia setuju melakukan nya. Sementara itu Lin Sichi sudah tanpa sadar meremas gulali dengan tangan nya, tatapan nya saat memandang Lin Yu hampir kosong: "Kakak, mengapa kau mendadak peduli untuk menangkapnya?"

Lin Yu merasa membantu orang untuk menangkap pencuri adalah perbuatan yang sangat baik, jadi dia tidak menangkap keanehan nya sama sekali: "Sichi, dimana pun kita berada, jika kita melihat orang menderita, kita harus segera menolongnya. Apa kau tidak lihat ibu tua itu yang sangat cemas karena di curi barangnya? Karena kita mampu, tentu kita harus membantunya."

Lin Sichi: "Walaupun orang itu adalah orang yang baru saja kita kenali?"

Lin Yu menganggukkan kepalanya: "Benar. Walaupun orang itu adalah orang yang baru saja kita kenali."

Lin Sichi: "Apakah kau dulu berpikir seperti ini saat menolongku waktu itu?"

Lin Yu mau tak mau menatap kebawah pada anak kecil disisinya saat mendengar pertanyaan itu, tatapan yang dikenakan Lin Sichi kearahnya nampak terlihat sangat menuntut dan agak lebih gelap dari biasanya.

Sebelum Lin Yu dapat menjawab, para bodyguardnya sudah menangkap pencuri itu. Orang-orang segera mengelilinginya dan suara hinaan dan celaan mulai terdengar saling menyahut untuk menghakimi si pencuri.

Lin Yu buru-buru mengambil barang yang di curi pada pemilik aslinya sebelum berkata pada semua orang: "Aku akan membawa nya sekarang ke kantor polisi. Orang yang baru saja dicuri boleh ikut bersama kami untuk menjadi saksi. Apakah kalian setuju?"

Lin Yu menampilkan pemuda sopan yang tampaknya bisa dipercaya, jadi orang-orang tidak berusaha ingin memukul pencuri itu lagi. Semua masalah akhirnya diserahkan pada pihak berwajib, dan pencuri itu terhitung dari usia dan barang apa yang dicuri berakhir mendapatkan hukuman dengan di jebloskan ke penjara selama dua bulan.

Lin Sichi melihat pengaturan itu tanpa mengatakan apa-apa dan hanya terus berdiri disamping Lin Yu seraya memandang pemuda itu dalam-dalam. Setelah semua orang merasa puas, mereka satu persatu pulang dari kantor polisi hingga tersisa Lin Yu, Lin Sichi dan Paman Fei saja disana.

Lin Yu berbicara pada petugas polisi yang berjaga: "Aku ingin kau merawat pencuri sebelumnya dengan lebih baik."

Petugas polisi: "....merawat dengan lebih baik?" apa dia ingin aku memukulnya dengan baik atau benar-benar merawatnya?

Lin Sichi yang sepanjang waktu diam berkata pada Lin Yu: "Kakak, ayo pulang."

Lin Yu menatap petugas polisi untuk terakhir kalinya: "Aku akan datang lagi besok, untuk melihatnya."

Sebelum polisi bertanya tentang sesuatu, Lin Yu sudah di seret pergi oleh anak kecil yang sangat tidak sabar.

Petugas polisi: "...."

.

.

.


Please, Don't be Jealous! (Bi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang