Don't forget follow my Instagram😊jiayseu_22 - Tempat spoiler chapter cerita.
"Hidup udah banyak masalah, pacaran akan menambah beban masalah kehidupan"
~RAINA~
_____________________________________
🌻Happy Reading
Raina Ghazala, gadis manis pemilik kulit eksotis, dengan tinggi 157cm, melangkah ringan menelusuri koridor sekolahnya, melewati beberapa kelas untuk mencapai kelasnya yang berada di ujung koridor ini, kelas 12-IPA 2.
Tidak ada yang istimewa dari gadis berkerudung putih ini. Raina adalah kakak kelas yang baik, juga teman mengobrol yang asik. Perangainya periang, ceria, dan humble, membuat orang-orang nyaman berada di dekatnya. Maka tidak heran Raina memiliki banyak teman, bukan hanya dalam sekolah tapi juga di luar sekolah, dengan sifat sosial butterflynya.
Sepanjang perjalanan, tiada hentinya sapaan yang Ia terima. Atau juga Raina sendiri yang menyapa duluan.
Raina itu moodbooster bagi mereka yang melihat senyum hangat di bibir tipisnya. Tidak ada yang tidak tersenyum jika melihat senyum manisnya. Dan kalau sedang marah atau kesal juga pasti akan sangat ketara dari pancaran warna wajahnya. Karena dia tipe gadis ekspresif.
"Pagi kak Raina."
Raina balas melambaikan tangan, tersenyum Ramah, "Pagi."
"Kak Raina manis banget."
"Kamu juga. Gula aja kalah manisnya sama kamu," godanya melayangkan satu kedipan mata.
Gadis itu tersipu malu, Dengan Raina yang juga tertawa kecil atas tingkah adik kelasnya itu.
Saling melempar sapaan hangat, sudah menjadi kebiasaan untuknya, dan menular ke para murid yang lain, untuk mengawali pagi dengan senyuman. Prinsipnya, mengawali hari dengan hati yang bersih, dan menebarkan vibe positif untuk orang lain.
"Chika udah sembuh?" Tanyanya ringan, melewati adek kelas yang sedang menyapu.
"Alhamdulillah, udah kak na. Makasih udah jenguk chika."
Ramah, baik hati, suka menolong. Kepribadian Raina ini banyak disenangi teman-temannya. Sibuk menyapa dan membalas sapaan, tanpa disadarinya ada seorang cowok berjalan mendekat kearahnya.
"Berasa artis, Banyak banget fans lo."
Raina tersentak, menoleh kearah cowok itu dengan satu alisnya terangkat, "Nggak tuh! Biasa aja. Lo kali yang artis, mostwanted sekolah."
Laki-laki dengan status ketua kelas itu melihat ke arah Raina yang sudah kembali sibuk bersosialisasi menebar senyuman, "gue suka lihat senyum lo, jangan hilang. Karena itu daya tarik lo."
Raina mendengus kasar, merotasikan bola matanya malas, "gombalan lo nggak mempan untuk gue, ke yang lain aja. Soalnya pertahanan gue udah kokoh, benteng hati gue udah berlapis-lapis."
Cowok itu menghela nafas pelan, melihat kedepan, dengan kedua tangan yang di masukkan kedalam saku celananya, mendengus kecil, "pada akhirnya Lo nggak pernah lihat gue, Raina."
Ucapannya tidak akan pernah sampai pada Raina yang baru saja berlalu meninggalkannya menuju kelas mereka.
"Widiiih!! Berangkat bareng nih ceritanya."
"Pak ketu-buk ketu pacaran?"
Raina mengabaikan ucapan absurd teman-temannya yang menyambutnya saat memasuki kelas. Dia terus berjalan ke bangkunya, sudah ada seorang gadis disana yang menyambutnya dengan senyuman indah. Fatya, teman sekaligus sahabatnya hampir tiga tahun ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Path Diffrent
General FictionPLAK! Suara Tamparan keras menggema sepanjang lorong sekolah. Kaay diam termangu dengan tatapan kosongnya, menyorot tidak percaya atas tamparan kuat yang baru saja Raina layangkan. Telinganya berdengung nyaring, "k-kak..." "Lo!" Tunjuk raina penuh k...
