°0.25 Kebenaran? {1}°

4 2 3
                                    

Gue lagi rajin update buat nih cerita, padahal cerita lapak sebelah juga belum update.

See, Happy Reading~

.____.

Ketika harus mewujudkan
mimpi orang tua, dan
menyerah atas mimpi sendiri
-Aᴛʀᴇsɪᴀ Gᴇʟᴏʀᴀ Vᴀʀᴢᴇʟʟʏɴ

.

Atresia melangkah kan kaki nya di Koridor yang sudah sedikit ramai. Atresia berjalan dengan raut datar andalan nya, tak menghiraukan pekikan para siswa siswi yang memujinya atau mencemooh nya.

"Lora! Astaga Adek gue nih prik banget" Orang yang memanggil Atresia adalah Raga.

Atresia melirik sinis tangan Raga yang berada di atas pungdak nya, namun tak di hiraukan oleh Raga.

"Anjir, cape gue lari larian"

Atresia menatap sekilas Raga yang tengah merangkul nya "kenapa lari?" Raga menatap adik kecilnya.

"Biasalah, sama anjing depan komplek yang di sono" Jawab Raga sekena nya.

Pantas saja seragam Raga jauh dari kata rapih. Kemeja putih yang tidak di kancing membiarkan kaos hitam didalam nya terlihat, rambut acak acakan, dasi diikat kan di telapak tangan, keringat membanjiri pelipis nya, Atresia heran kenapa kaum hawa pada teriak melihat penampilan Raga yang urakan. Tak jauh dari penampilan Ryan sih. Eh? Kenapa ia jadi memikirkan Ryan?

"Ck, sono balik!" Ketus Atresia saat Raga mengikuti nya sampai ke kelas, niatnya Raga tuh mau Tepe-tepe pren :p

"Yaelah ngusir banget, yaudah lah bye little sister!" Raga akhirnya cabut dari kelas Atresia setelah membuat para kaum hawa pingsan, mimisan, terpekik, melihat penampilan nya yang... Ughh udahlah.

Atresia menatap tajam para siswi yang memekik, dan seketika mereka terdiam. Ia menelusupkan kepalanya diatas lipatan tangan nya.

. . .

Atresia memasuki rumahnya yang terlihat sepi, ia tak memperdulikan rumahnya sepi atau nggak, yang terpenting saat ini adalah kamar nya.

Berjalan menaiki anak tangga, namun baru beberapa anak tangga yang ia pijak, Rea dengan senyum meremehkan turun dari anak tangga teratas membawa minum dan mendekat kearah Atresia.

"Baru pulang nona?" Pertanyaan Rea disertai senyum mengejek dibibir nya. Atresia diam dengan raut wajah yang semakin dingin.

"Kasian yang dilupain gara-gara ada gue, berarti gue berhasil singkirin anak haram kayak lu dong. Opss" Atresia tetap mendatarkan raut wajah nya, ia tak mengindahkan ejekan Rea.

Rea dibuat panas karena Atresia yang masih diam tanpa terpancing oleh ucapan nya "sialan!" Umpat Rea.

Rea menyiram kan air di kepalanya, kemudian menarik tangan Atresia untuk memberikan gelas tersebut, kemudian Rea menjatuhkan dirinya dan terisak.

"Hikss kenapa lu lakuin ini sih? Apa salah gue?" Atresia menatap dingin Rea yang tengah melakukan Drama nya. Baiklah kalo begitu yang Rea mau, Atresia akan mengikuti drama nya yang sudah dibuat Adik nya dengan begitu rapih.

"Astaga Rea!" Berly berlari kearah mereka berdua berada, Atresia tersenyum smirk, ia sudah mengetahui bahwa ayah dan bunda nya sudah pulang makanya nih ular beraksi lagi.

"KAMU APAIN REA!?!" Atresia menatap datar Ayahnya. Datar banget lohhh kayak tt yang baca, eh? :v

Plak

Astaga naga! Kayaknya Papa gue suka banget nampar! Apa apa ditampar!

Atresia memejamkan matanya menahan panas di pipi kiri nya. Sial! Ia pasti akan di Hukum oleh Papa nya.

"IKUT PAPAH!" Benar kan tebakan Atresia?. Papanya berjalan terlebih dahulu untuk ke gudang, tempat dimana dihukum nya Atresia.

"Cih, Semurahan itu drama lo b*cth" Ucap Atresia sembari mengusap darah yang mengalir di sudut bibir nya dengan kasar. Rea malah tersenyum kemenangan di dalam hati.

Atresia berjalan kearah gudang menyusul sang Papa. Sampai disana ia masuk kedalam gudang dan terlihat Kenneth berdiri dengan wajah berang nya dan cambuk yang ada di genggaman nya.

Ctas

Atresia memejamkan matanya merasakan nyeri di bahu sebelah kirinya yang baru saja terkena cambukan. Warna merah membekas di bahunya.

Ctas

Kini bahu sebelah kiri Atresia sudah mengeluarkan darah segar. Atresia hanya berdiri terdiam sembari memejamkan matanya, menghalau air mata nya tuk keluar.

"Apa kesalahanan mu sehingga saya menghukummu?!"

Atresia tetap diam tanpa menjawab pertanyaan dari Kenneth. Ia masih berusaha mati-matian supaya tak meneteskan air mata nya, dan terlihat lemah di depan sang Papah.

"JAWAB LORA!!!" Bentak Kenneth erosi eh maksudnya Emosi pren :v (lo ngelawak Dis? Garing kriuk kresss_-)

"Gue nggak salah! Dan gue nggak perlu buat lo percaya! Karena pada dasar nya seberapa panjang penjelasan jika orang itu tetap tak percaya, buat apa?" Jawab Atresia (Savage bat kan Mbak Atresia? Woiya jelass)

Kenneth semakin tersulut emosi, ia berjalan mendekat kearah Atresia. Mengulurkan tangan nya untuk mencekik Atresia. Atresia tetap diam tak bergeming meski tau dirinya akan di cekik. Kenneth mencekik kuat Atresia, Atresia sendiri sudah mulai kehabisan nafas. Namun tetap pasrah adalah pilihan nya. Cekik kan itu begitu menyiksa Atresia, Batin nya tergores sakit saat merasakan di cekik oleh Papah nya sendiri. Atresia semakin sulit bernafas ia sudah tak tahan lagi, akhirnya kegelapan memenuhi indra penglihatan nya. Kenneth yang melihat Atresia yak sadarkan diri, seketika emosi nya meluap entah kemana. Ia melepaskan cekik kan dileher sang Putri. Menatap tak percaya tangan nya sendiri, laku pergi begitu saja meninggal kan Atresia yang terbujur tak sadarkan diri dengan leher memar akibat cekik kan dan bahu yang mengeluarkan banyak darah.

Malang memang nasib nya.

...

Atresia membuka matanya, kepalanya terasa begitu pening. Ia merubah posisi nya menjadi duduk. Memijit pelan pangkal hidungnya.

Setelah rasa pening nya mereda, ia bangkit berjalan sempoyongan menuju pintu gudang. Namun langkah nya terhenti saat kakinya menendang sebuah Map berwarna kuning dengan bertuliskan HASIL TES DNA.

Dengan rasa penasaran yang tinggi Atresia mengambil nya, lalu membuka map tersebut. Melihat baris huruf yang merangkai menjadi kata satu persatu. Jantung nya berpacu begitu cepat saat melihat nama sang pemilik hasil tes DNA tersebut. Namun, yang lebih membuatnya terkejut adalah... Hasil tes DNA antara dua orang tersebut BERBEDA.

"Jadi gue bukan......"

***

Hayoooo lohhh apa yang membuat mbak Atresia terkejot eh typo maksud gue Terkejut? Ada yg bisa nebak?

Yaudah kalo kayak gituh, kuy spam 'NEXT' buat yang penasaran.

Udah mulai masuk konflik yang beneran yak pren. Mungkin chapter berikut nya bakal berisi konflik.

Untuk kali ini gue pengen ngasih target, tenang cuma dikit kok. Ngga bnyk" Targetnya. Cuma 10 vote, baru gue lanjut nulis lagi. Gue tunggu notif nya pren!

Typo tandain aja yak! Ntr gue benerin.
Vote jan lupa!!!!

04/05/23


@LadiesaSr

ATRESIA Secret StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang