°0.1 HARI YANG SIAL°

93 38 40
                                    

VOTE DLU BISA KELLESS!!! 😏👌

AUTHOR' POV

Seorang Gadis dengan hoodie putih yang menutupi seragam Putih Abu-abunya melekat pas ditubuh indah bak model milik nya. Berambut Coklat gelap panjang Sepunggung.

Berjalan di Koridor sekolah yg mulai sepi.
Sampai masuk ke kelas, suasana kelas riuh ramai. Yapsss... Bel sekolah sudah berbunyi 5 menit yg lalu. Ia berjalan kearah tempat duduknya, dipojok belakang dekat jendela. Tempat favorit dia sejak awal masuk sekolah menengah.

Memasang Earphone nya, dikarenakan dia benci keramaian. Menutup mata sejenak.
Tak lama guru datang untuk mengajar sesuai jam ajar mereka.

Kriiing Kriiingg...

Bel sekolah berbunyi pertanda jam pertama selesai dan jam untuk istirahat atau lebih tepatnya mengisi perut yang sedari tadi berbunyi untuk diisi.

Atresia' Pov

Bel udah bunyi 1 menit yang lalu gue baru bisa keluar kelas karena tadi masih banyak siswa-siswi kelas 11 IPA 2 desak mendesak.

Gue jalan di Koridor masih setia memasang earphone dan memasukan tangan didalam saku hoodie yang gur pakai.

Buk

Sampai tiba-tiba gue ngerasa kepala gue mentok sesuatu, gue nabrak seseorang.

"Sorry" Ujar gue pergi meninggal cowok tadi yang nabrak gue, ya... Orang yang nabrak gue itu cowok.

"Heh!" Panggil cowok itu, namun gue ga ngegubris sih. Soalnya gue males banget.

"Cewek sinting" Gumam cowok itu pelan.

"Mba, avocado juice, spaghetti bolognese" Pesan gue lalu diangguki sama mba nya. Gue duduk di pojok deket jendela kantin, biasalah tempat favorit gue.

Tak lama pesenan gue sampe, gue makan tuh, tapi mata gur masih sibuk sama ponsel gue.

Drttt... Drrrtt...

Ponsel gue bunyi, dan gue ngerasa keganggu karena aktivitas scroll instagram gue terganggu.

'Papa' orang yg nelpon gue itu Bokap gue.
Gue angkat, kalo gue ga angkat tuh panggilan pasti gue dihukum. lagi.

"Hallo, Lora?"

"Iya pah?"

"Kamu Pulang gih sekarang, tadi Papa udah izin ke Pak kepsek"

"Ngapain?"

"Udah kamu pulang aja sekarang ga ada bantahan. Nanti Papa jelasin dirumah"

Tut... Tut tut

Sebelum gue jawab udah diputus panggilan nya sama Bokap gue. Gue langsung beranjak pergi dari kantin.

Sampe kelas gue langsung nenteng tas dibahu sebelah kiri. Gue jalan tapi mata gue fokus sama ponsel.

Sampe gue kerasa kalo ada yg narik tas gue dari belakang. Gue menghentikan langkah lalu mendongak kan kepala.

Kan udah gue bilang apa! Pasti nih cowok!

"Mau kemana lu, nenteng tas? 3 menit lagi waktu jam pelajaran kedua!" Tanya Cowok yg masih setia narik tas gue.

"Lepas!" Ketus gue, abisnya kesel banget anj- masa hari ini gue dapat kesialan dua kali.

"Lu mau kemana?! Bolos kan? Ngaku lu" Anj- nih cowok sotoi banget anj-. Dah mana dia ngepojokin gue lagi.

"Bukan urusan lu" Gue langsung nepis tangan dia dari tas gue, trs gue langsung cabut ninggalin cowok itu yang masih setia terdiam.

.

.

.

.

.

.

Author' Pov

"Lora pulang" Seru Lora memasuki rumah nya yg berlantai 2 itu.

"Sini Ra duduk sini" Bukan Papa nya tapi Mama nya yg ngomong.

Gadis yg dipanggil Lora itu pun menduduk kan dirinya diatas kursi.

"Jadi Tiga malem lagi Temennya Papa mau bikin Pesta besar buat ngerayain kesuksesan pekerjaan nya" Berly sang Mama dari gadis itu memotong ucapan nya.

"Terus? Apa hubungannya sama Lora?" Ujar gadis itu Datar bahkan tadi yg wajahnya tajam, kini wajahnya sangat datar tanpa ekspresi.

"Papa mau kamu bawain satu lagu sambil main Biola!" Tegas Varzel sang Papah dari gadis itu.

Huftt
Helaan nafas terdengar dari mulut sang gadis itu.

"Lora cape, Lora mau kekamar dlu" Ia pun beranjak dan melangkah kan kaki nya untuk menaiki tangga untuk kekamar nya yg ada di lantai dua.

"Kamu harus dateng! Dan harus sempurna membawakan  Biola!" Seketika gadis itu menghentikan langkahnya dan terdiam terpaku saat mendengar ucapan dari sang Papa.

"Kamu Akan diliburkan untuk pelajaran materi, dan kamu akan lebih di perketat pelatih Biola kamu" Gadis itu tertohok dia menengok kearah sang Papa dengan tatapan kilat kebencian.

"Klo Lora nolak gimana?"

"Tidak ada penolakan, jika kamu masih kekeuh buat nolak, Papa ga segan segan buat nge cambuk kamu"

Deg

Tiba-tiba rasa sesak memenuhi dada gadis itu. Tarik nafas, buang, tarik nafas, buang. Gadis itu mencoba menetralkan tekanan yg ia rasa didalam dadanya.

"Mas, dia anak kita jangan terlalu kejam seperti itu" Kali ini Mama yg bicara.
Gadis itu melanjutkan naik ke atas buat kekamar.

Membanting tubuh gadis itu diatas kasur Queen size yg ada dikamar gadis tersebut. Ia menatap langit langit kamarnya yg di penuhi lukisan rasi bintang Virgo.

Kemudian ia mulai terlelap pergi ke alam mimpinya.

◡̈⋆ʜᴇʟʟᴏ(●’◡’●)
Author double up nih.
Hehe tebus vote 5 yak!!! 👉👈

@LadiesaSr

Salam Dunia Roleplayer~

See you, bye👋😣

ATRESIA Secret StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang