°0.17 Ular Beraksi {2}°

24 22 7
                                    

Tau cara menghargai? Nah jika tau maka bantu Vote untuk menghargai cerita ini. Karena menulis itu tak semudah pemikiran kalian, oke sekian terimavote:>

Ready?

___

'Kalah telak, lu sendiri yg malu,
Bahkan sampai ke ubun ubun'

-Aᴛʀᴇsɪᴀ Gᴇʟᴏʀᴀ Vᴀʀᴢᴇʟʟʏɴ

•••


Atresia dan Yeora melanjutkan makan nya sampai habis. Setelah menghabiskan makanan mereka berdua kembali ke kelas.

Prang...

Belum sempat mereka sampai diambang pintu kantin, tiba-tiba...

Seorang Gadis menabrak Atresia, jangan lupakan Atresia juga tersiram kuah bakso yg masih panas. Serpihan kaca mangkuk yg pecah juga mengenai kakinya, hingga darah kluar sedikit demi sedikit.

Apa kabar dengan Atresia? Dia hanya memejamkan matanya erat erat, bukan menahan sakit melainkan menahan untuk tidak memukul Gadis tersebut.

Atresia tau, bahkan hampir seluruh kantin yg melihat kejadian ini berspekulasi bahwa gadis tersebut sengaja menabrak Atresia.

'Shit! Gw butuh obat itu' batin Atresia menahan gejolak api di dalam dirinya.

Yeora yg tepat berada disamping nya melotot kaget, geram, kesal, semua nya bercampur aduk.

"Lo! Apa-apaan sih! PUNYA MATA NGGAK!" Teriakan Yeora menggema diseisi kantin yg hening.

"Maaf" Ucap gadis tersebut dengan santainya. Atresia menatap tajam gadis tersebut. 'Ck Ular beraksi lagi y?' -batin Atresia dengan smirk andalan nya, jangan lupakan seisi kantin yg menonton merinding seketika saat melihat Smirk andalan Atresia, bahkan Yeora pun bergidik ngeri.

'Ini y ular nya? Ck, mati lu ditangan unyu' -batin Yeora.

"Maaf?" Ulang Atresia dengan ketus nya.

"Coba lu ULA.NGI" Ucap Atresia dingin dan tentunya dengan ekspresi datar bersemayam di wajah cantik nya.

"Iya, maaf. Gw nggak sengaja" Wah... Lihat lah, si ular bahkan berani sekali.

"Nggak sengaja? DIMANA MATA LO!!? KATARAK?!!" Teriakan Atresia berhasil membuat siapa saja yg menonton kejadian ini merinding seketika. Jelas lah merinding, bahkan Atresia berteriak dengan nada yg dingin, jangan lupakan Aura disekitar nya berubah menjadi mencekam.

Yeora hanya menonton saja, ia tak berniat menolong ular kecil nan berbisa itu, buat apa?

Warga kantin juga hanya menonton dan bahkan ada yg merekam. Wah... Lihatlah siapa yg berani melawan seorang Atresia Gelora Varzellyn. TAK ADA! perlu garis bawahin TAK ADA!.

"Liat tuh, bukan nya dia ank baru itu y?"

"Kayak nya iya. Liat deh mukanya sok polos banget, tp kayak dajjal"

"Coba perhatiin seragam nya juga kayak cewek cabe cabean"

"Ho'ohh ketat banget gilak"

"Mati kek nya tuh ank ditangan Cold devil girl"

"Iya, kentara Cold devil girl udh nahan amarah banget"

"Gilak kayak nya tuh cewek"

"Murid baru aja belagu"

"Kentara caper banget tuh"

"Iya, kurang perhatian kayak nya, makanya berani cari ribut sama Cold devil girl"

"Kayak jalang anjir"

"Najis banget tuh cewek"

"Klo gw jd Atresia gw bakal lemparin muka tuh jalang pke serpihan mangkok"

"Eh... Liat deh, kakinya Atresia berdarah tuh"

"Eh iya, tuh. Pasti sakit banget"

"Sialan sih tuh jalang"

"Panggil Gefan woi"

"Iya, biar tuh cabe kena hukum si Ketos"

"Iya gw juga pengin liat tuh cabe dihukum, murid baru kok belagu"

Bisik bisik tetangga eh maksudnya terdengar bisik bisik murid yg menyaksikan kejadian tersebut dengan geram.

"Nggak dimaafin? Ya udh sih, kn cuma gitu aja" Ujar gadis yg menabrak Atresia dengan santai nya.

"..." Atresia hanya menatap datar gadis tersebut. Sialan, jika ia sedang tak membutuhkan _Obat itu_ sudah dipastikan tuh cewek bakal ia permalukan.

"Lihat tuh, belagu banget nggak sih?!"

"Iya, geram banget gw nya"

"Tampar aja tuh muka sok polos nya"

"Cabe kok belagu"

"Siram balik aja tuh muka cabe pke kuah bakso panas sekalian yg pedes tingkat atas"

Bisik bisik dari para murid kembali terdengar, mengapa mereka membela Atresia semua? Karena mereka tau, jika bkn Di usik pasti Atresia tak akan mengusik siapa pun. Sedangkan tuh gadis cabe, berani sekali mengusik seorang Atresia. Jelas mereka tak Terima, meski Atresia itu cewek yg dingin bahkan 'Cold devil girl' namun, Atresia tak tinggal diam jika murid lain ada masalah, meski terkadang terlihat cuek namun sebenarnya ia peduli.

Contohnya yg sering terjadi adalah pembullyan, dan Atresia juga yg menyelamatkan korban bullyan tersebut, dan mengubah menjadi org yg kuat sehingga tak akan bisa dibully kembali.
Back to topik~

"Apaan lu! Ular aja belagu! Ck, ank pungut! Ups... Sorry" Bukan Atresia bukan Yeora, melainkan Gardine yg entah datang dari mana. Kek jelangkung kayaknya, nggak deng becanda. Of baperan:).

Oke lupakan kegilaan Author:)

Sedangkan semua murid yg menyaksikan terkejut akan ucapan Gardine, masalah nya jika Atresia dan para sepupunya sudah berbicara berarti itu nyata, dan kenyataan.

"Eh, beneran tuh cabe Anak pungut?"

"Pantes kayak jalang org dia anak pungut"

"Malangnya nasib mu, udh anak pungut, kurang belain lagi"

"Cabe sampah emg cocok sih, klo jd anak pungut"

Sedangkan Gadis tersebut mengepal kan tangan nya kuat kuat, menahan rasa malu dan rasa marah.

Gardine, Yeora, dan Atresia hanya berseringai kecil. 'Siapa berani mempermalukan Lora' batin Gardine dan Yeora.

'Kalah telak, lu sendiri yg malu, bahkan sampai ke ubun ubun' batin Atresia berseringai kecil.

"Andrea Anarasya! Kenapa diam? Malu?" Ujar Gardine kembali, Yups org yg sengaja menabrak Atresia itu Rea, anak pungut kluarga Varzellyn.

"Bangsat!" Rea berlari kluar dari kantin dengan telinga yg panas karena mendengar cacian bahkan ucapan pedas dari penjuru kantin. Sial bukan? Niatnya mau mempermalukan Atresia malah dia sendiri yg kena batu nya.

_______

Yuhuuu Gimana kabarnya? Baik dong pasti nya. Klo begitu tekan tombol bintang bawah kiri yah...

Lop yu dari Author😘💜

By Story: @LadiesaSr

See You the Next Chapter^_^

29/09/21

ATRESIA Secret StoryWhere stories live. Discover now