CERPEN : KALEA

Mulai dari awal
                                    

"Ogah!!" Sebelum pergi Kalea menghadiahi Zian toyoran di kepalanya. Zian mendengus, ia mengusap tangannya bekas gigitan Kalea lalu menciumnya.

"Bau jigong!!" serunya jijik membuat Kalee kembali tergelak. "Eh serius nih, gue gak bakal kena rabies, kan?!"

"Ya kagaklah bego!!" Kalee melempar Zian menggunakan bantal.

"Kali aja." Zian diam sejenak lalu menatap serius Kalee. "Kalau gue jadi zombie?"

●•••●

Kalea turun ke lantai satu dan menemukan Tante Feby di dapur. Wanita itu menatap dirinya. Membuatnya melengos hendak pergi dari sana, tapi Tante Feby menegurnya.

"Kalea mau makan apa?"

Kalea hanya diam menatap datar Tante Feby yang kemudian menyadari luka di punggung tangan Kalea. "Tanganmu udah gak pa-pa? Sini, Tante balut pake perban."

"Gak usah." Langkah Tante Feby berhenti sebelum berdiri di dekat Kalea. Kalea menatap dingin Tante Feby. "Sekeras apapun lo mau bikin gue luluh dan nerima lo jadi ibu tiri gue, gak akan berhasil. Gak akan pernah. Jadi, lo gak usah sok peduli sama gue dan cari perhatian!"

Setelah mengatakan itu Kalea keluar dari sana. Ia merogoh sakunya untuk mengambil ponsel dan menghubungi El.

Dan tak berapa lama pria itu datang.

"Astaga! Tangan lo kenapa?" Sebelum El meraih tangannya, Kalea lebih dulu menjitak kepala pria itu.

"Gak usah cemas kayak gitu. Jijik gue lihatnya!"

El mendengus pelan, melirik luka di tangan Kalea. "Serius, itu kenapa?"

"Dicakar anjing!"

"Lah masa satu spesies saling nyakar sih? Lo nyakar balik, gak?" Tangan Kalea mengepal di udara, El hanya tertawa.

"Kok lo gak pake mobil kesayangan gue?!" tanya Kalea karena El hanya menggunakan motor.

"Entar lecet." El memutar bola matanya malas. Hendak melepas helmnya dan juga turun dari motor tapi, Kalea mencegah.

"Mau apa lo?"

"Turun. Lo gak ada niat nyuruh gue masuk ke dalem?" El mengendikkan bahu ke arah rumah Kalea.

Kalea menggeleng.

Suitan terdengar dari arah pintu membuat Kalea menoleh begitupun El. Di sana ada berdiri Kalee dan juga Zian.

"Woy bro!" seru El seraya mengangkat tangannya pada Kalee. Mereka pernah bertemu saat Kalea kabur sebelum ke Amerika. Berkenalan dengan Kalee dan Kalandra, kakaknya Kalea. Serta satu bocah lagi yang terlihat songong.

El cukup tidak suka pada Zian.

Kenapa?

Ya karena bocah itu songong!

Lihat saja sekarang ekspresinya minta untuk ditempeleng. Pantas saja Kalea selalu sensi pada Zian.

"Mereka pacaran?" bisik Zian pada Kalee membuat Kalee menatap heran temannya itu. Kenapa malah kepo tentang kakaknya? Tumben.

"Gak tau. Kenapa?"

Zian kembali berbisik. "Minta dibeliin pizza dong. Gue yakin mereka pacaran."

"Hubungannya apaan kalau emang mereka pacaran terus nyuruh beliin kita pizza?"

Zian menjitak kepala Kalee. "PJ. Pajak Jadian, goblok!"

"Woy gue denger!! Woy!!" teriak Kalea kesal pada Zian dan Kalee.

El berseru mengaminkan.

"Pesen aja pizza yang banyak!" Pria itu kini turun dan tanpa mendapat persetujuan dari Kalea ia menghampiri Kalee kemudian merangkul Kalee sok akrab.

CERPENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang