1. Aku, Kamu, dan Jabal Rahmah

Mulai dari awal
                                    

Jabal Rahmah

Siapa yang tidak tau kisah cinta antara Nabi Adam dan Siti Hawa. Kisah cinta pertama yang ada di alam semesta, karena mereka adalah manusia pertama yang diciptakan oleh Allah. Allah menciptakan Nabi Adam dari segumpal tanah. Kemudian Allah menciptakan Siti Hawa dari tulang rusuk Nabi Adam yang kemudian menjadi pendamping hidupnya.

Kisah cinta Nabi Adam dan Siti Hawa indah di dalam Syurga. Hingga suatu saat keduanya termakan godaan Iblis untuk memakan buah khuldi yang jelas dilarang oleh Allah. Walaupun keduanya sudah bertaubat, Allah tetap memberikan hukuman yaitu diturunkan ke bumi. Keduanya diturunkan di tempat yang berbeda, Nabi Adam diturunkan di daerah India, sementara Siti Hawa diturunkan di daerah Srilanka.

Setelah sekian lama perpisahan, akhirnya Nabi Adam dan Siti Hawa kembali dipertemukan di sebuah bukit yang ada di Tanah Suci Makkah, yaitu Jabal Rahmah. Maka dari itu tak heran jika Jabal Rahmah dijuluki sebagai bukit kasih sayang.

Saat berada di sana, banyak dari orang-orang yang berdo'a agar segera dipertemukan dengan jodohnya. Bahkan mereka juga meninggalkan tulisan-tulisan dan foto disana. Entah apa tujuannya, mungkin agar yang menemukan atau yang mengambil kelak akan menjadi jodohnya.

Suhu lebih dari 35°C tidak mematahkan semangat Syafiya untuk terus mendaki bukit dari bebatuan alami itu. Di Jabal Rahmah sebagian besar treknya alami dari bebatuan, hanya ada beberapa bagian yang sudah diberi tangga. Syafiya mengusap peluh yang mengucur di keningnya. Kemudian memasang kacamata hitam agar tidak silau saat mendaki.

Setelah sekian lama, akhirnya sampailah dia di puncak bukit. Terlihat banyak sekali jamaah dari berbagai belahan dunia yang tengah memenuhi puncak Jabal Rahmah. Sebagian besar dari mereka sedang mengabadikan momen. Ada juga yang sedang melaksanakan sholat sunnah. Namun yang menarik perhatian Syafiya, banyak juga orang yang tengah menulis di batu. Entahlah, tiba-tiba terbesit ide di benaknya.

 Entahlah, tiba-tiba terbesit ide di benaknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pada akhirnya Syafiya terkekeh sendiri. Walaupun terkesan tidak mungkin, ia tetap melakukannya. Karena jika Allah sudah berkehendak, yang mustahil bisa saja terjadi. Apalagi ia berada di Makkah, salah satu tempat yang diyakini do'a cepat terkabul.

"Bismillah, semoga mampir ke Mas jodoh yang entah dimana," gumamnya kemudian membiarkan kertas itu bersemayam di atas sebuah batu. Sedetik setelah Syafiya melangkah, kertas itu terbang bersamaan dengan angin yang berhembus cukup kencang. Sedangkan sang pemilik tidak menyadarinya.

Di bagian Jabal Rahmah yang lain, seorang laki-laki dengan sorban yang menutupi sebagian wajahnya tengah berusaha untuk sampai ke puncak. Walaupun badannya agak remuk terdorong jamaah yang lain karena tadi sempat menolong seorang perempuan yang hendak menyentuh Hajar Aswad, tapi ia tidak ingin melewatkan waktu untuk menapakkan kakinya di tempat bertemunya Adam dan Hawa itu.

"Astaghfirullah."

Kontan dia beristighfar saat tiba-tiba sebuah kertas menutupi sebelah matanya. Entah dari mana asalnya, yang jelas pasti kertas ini terbawa angin. Kemudian ia ambil kertas tersebut, ternyata ada tulisan. Ia baca seksama, siapa tau penting dan bisa dikembalikan pada pemiliknya.

Lentera Jelita (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang