d u a p u l u h e m p a t

726 85 13
                                        

"HEE!!"

К сожалению, это изображение не соответствует нашим правилам. Чтобы продолжить публикацию, пожалуйста, удалите изображение или загрузите другое.


"HEE!!"

"huh! kembalikan pensilku!"

"wlee..!"

Alin terus mengejar-ngejar anak laki-laki bersurai hitam di depannya itu. anak laki-laki yang ia panggil Hee, adalah adik bungsunya. ya, Alin menjadi kakak dari 2 orang adik menggemaskan. jarak gadis itu dengan si bungsu terpaut 5 tahun. jarak Yurin dan si bungsu 3 tahun.

Yeji tersenyum sambil duduk di pojokan menata tangkai tangkai bunga tulip yang harum ketika di cium. tiba-tiba bocah laki-laki anak bungsu kesayangannya berlari. bersembunyi di balik kursi tempat Yeji duduk santai. Yeji terkekeh.

"Heeseung Kim, kenapa kamu malah sembunyi?" tegur Yeji ke anak di belakangnya ini

"aku mau sembunyiin pensil punya kak ayin" jawab Heeseung. anak ini sengaja memanggil Alin dengan sebutan Ayin.

cerita singkat, panggilan Ayin tercipta karena anak tetangga mereka masih belajar bicara. jadi lidahnya belum jelas melafalkan alphabet. si bocah baru belajar bicara itu manggil Alin kedengaran malah Ayin.

Alin nggak suka di panggil begitu. aneh katanya. tapi Heeseung super jahil. dia manggil Alin dengan nama Ayin. Alin nggak akan bosan bertengkar dengan Heeseung mempermasalahkan nama panggilan.

di sebrang sana, Alin melihat keadaan. memperhatikan kanan dan kiri. dia mencari keberadaan adiknya yang tega membawa lari pensil gemes bergambar doraemon miliknya.

indahnya, melihat anak-anak kecil yang pertumbuhannya sangat cepat. Yeji bahkan tidak terasa telah merawat sepenuh hati anak laki-laki bernama Kim Heeseung itu. rasanya baru saja ia menggendong Heeseung pulang dari rumah sakit dengan wajah bayi semerah buah ceri.







***


play a song :
when the party is over - Billie Eilish




















cahaya lampu lorong rumah sakit temaram. sebab tidak ada lagi pengunjung selain para perawat, mahasiswa koas yang berjaga malam, serta pasien pasien yang sudah terlelap di tidurnya.

lampu terang di ganti menjadi lampu temaram. sebuah upaya dari pihak rumah sakit untuk menghemat tenaga listrik.

di bawah cahaya lampu temaram, sepasang suami istri datang. berdiri di depan kaca tebal. di balik kaca itu terlihat seorang bayi mungil, penuh selang dan infus di sekujur tubuh. detak jantung bayi malang itu pelan, satu-satu, lambat. bisa bikin orang dewasa berasumsi bahwa bayi itu akan mati.

Yeji, gaun merah yang ia kenakan basah kuyup. dia baru saja menerobos amukan hujan dan angin kencang di luar sana. sementara suaminya baik baik saja, pakaiannya kering. dia habis pulang dari kantor. tetapi di tangan Doyoung, pria itu meremas kuat selembar kertas penting bercap pengadilan agama.

private learnМесто, где живут истории. Откройте их для себя