Chapter 8 | Ratu Zeros

112 7 1
                                    

"Runa Valentina Dikra"

Runa meninggalkan kursinya. Tia merentangkan kaki. Sayangnya Runa melihat itu. Dia pun melangkahinya.

"Mau tukaran dengan Silas?" tanya Ibu Selena.

"Tidak, Bu."

Runa memulai pembukaan dengan salam. Dia lalu mempresentasikan hasil kerjanya semalam. Meskipun Silas tidak ikut, dia memasukkan nama cowok itu. Toh bukan salahnya tidak membantu, Runa sendiri yang tidak punya waktu.

Materi terpaparkan dengan jelas. Beberapa sengaja tetap bertanya demi menjatuhkan Runa, tapi dia selalu berhasil menjawabnya. Presentasi selesai. Runa mendapat nilai sembilan.

Biasanya teman-temannya akan bertepuk tangan, tapi kali ini mereka berpura-pura tidak melihat. Runa kembali ke kursinya dan ikut berpura-pura tidak peduli.

Silas mengulurkan secarik sticky note. "Thanks," begitu tulisnya dengan gambar kelinci tersenyum.

Runa meremasnya dan memasukkan ke dalam laci. Namun dia akui, kelinci yang dibuat Silas amat manis.

Sana melirik ponselnya yang berkedip. Sebuah pesan datang dari grupnya bersama dua perempuan lain.

[Sahabat gelap Si Penyusup✨]

Faye: Buset, pinter banget beliau.

Lalalis: Runa itu cucunya Enstein tau!

Sana: Muji jangan di sini, depan orangnya dong.

Faye: Shy:(

Lalalis: Bukannya kata Faye kita harus pura-pura jahat sama Runa?

Faye: Jangan bikin emosi, Lis.

Sana: Lihat tadi si Tia.

Faye: Istirahat kita urus.

Sana: Silas kayaknya suka sama Runa gak si?

Faye: Curiga gue.

Sana: Datang-datang langsung pdkt. Eww.

"Faye," tegur Ibu Selena.

Sana buru-buru menyimpan ponselnya ke dalam laci. Dia kemudian melirik kepada Faye di seberang Runa.

"Apa yang kamu lakukan?"

"Cari materi, Bu."

Faye mengangkat ponselnya. Tampilan layar berupa halaman google. Dengan begitu Ibu Selena kembali memanggil anak lain untuk presentasi. Faye pula mengelus dada. Untung saja.

Runa menoleh ke sisi kanannya. "Mau dibantu?" tawarnya.

"Gak sudi ya gue dibantu sama penyusup kayak lo." Faye membuang wajahnya ke samping. Jari-jari lentiknya secara tergesa mengetikkan pesan.

[Sahabat Gelap Si Penyusup]

Faye: Bukan begitu maksud gue, anjing!

Sana: TARIK BALIK GAK UCAPAN LO?

Lalalis: Kasihan Runa. Dia pasti sedih. Faye, sih, jahat.

Faye: Nanti gue sogok makanan.


"Fay?"

NagaNa | REVISIWhere stories live. Discover now