25

293 31 4
                                    

"Ayah sebenernya mau jodohin Felix sama seseorang"

Eunha menghela nafas.
"Ah jadi ayah kamu udah punya orang yg terbaik buat kamu?"

Felix menggeleng
"Ayah jodohin Felix cuma karena orang itu punya segalanya,punya harta yg banyak karena ibu bilang,Felix harus ngasih ayah ibu banyak uang biar jadi anak berguna. Dan kalau Felix nolak... Ayah bakal pukul Felix."

Eunha menatap mata Felix yg mulai berkaca kaca.
"Ayah kamu? Mukul kamu?"

Felix mengangguk.
"Ayah rutin mukul Felix kok kalau Felix gamau nurutin semua kemauan ayah. Kadang ayah juga mukul Felix kalau Felix ngelakuin kesalahan kecil. Kayanya hidup ayah hampa kalau ga mukul Felix"

"Kesalahan kecil? Misalnya?"

"Mecahin gelas"

Eunha menggigit bibirnya.
"Mecahin gelas bukan kesalahan kecil sih,tapi ya ga harus dipukul juga" gumam Eunha.

Felix tertawa pelan.
"Kak Changbin nyuruh Felix kabur ke sini dan berkat itu juga akhirnya Felix bisa ketemu Kak Changbin"

Eunha menyandarkan punggungnya.
"Emangnya waktu ayah Felix lagi mukulin kamu,ibu kamu ga ada niatan buat ngebela?"

Felix menggeleng
"Ibu kandung Felix udah meninggal pas ngelahirin Felix, sekarang Felix cuma punya ibu tiri yg ga nganggep Felix berguna"

Eunha menghela nafas,jangankan Changbin,bahkan sekarang Eunha pun rasanya ingin berkorban untuk Felix.
"Felix marah kah kalau misalnya ibu bilang gaboleh undang orang tua Felix pas nikahan kalian nanti?"

Felix terperangah,Eunha masih menginginkannya walaupun Felix sudah menceritakan semuanya? Felix kira Eunha akan menyuruhnya menjauhi Changbin.

"Kalau Felix mau tetap ngundang mereka gapapa sih,tapi ibu bakal usir mereka kalau mereka bikin keributan" sambung Eunha ketika Felix tak kunjung menjawab pertanyaan nya dan malah menatapnya dengan tatapan yg sulit diartikan.

"A.. ibu.. gapapa punya besan kaya orang tua Felix?" Tanya Felix sedikit ragu

Eunha tertawa.
"Gapapa dong sayang,kenapa ibu harus takut? Kebahagiaan Changbin itu yg utama. Kalau dia bahagia sama Felix,ibu bakal lakuin apapun biar ga ada yg ngusik kebahagiaan kalian"

Felix meremas selimutnya,ia ingin berteriak tapi tak mungkin berteriak di depan Eunha sekarang.
Eunha tertawa pelan melihat Felix yg tampak sulit menyembunyikan kebahagiaannya.

"Satu hal lagi" Eunha meraih tangan Felix.
"Mulai sekarang,ibu bukan cuma mertua Felix,tapi juga ibu Felix. Jangan ragu buat cerita apapun sama ibu, sekalipun itu soal Changbin. Ibu bakal kasih Felix kasih sayang seorang ibu yg belum pernah Felix rasain"

Felix tanpa sengaja sedikit meremas tangan Eunha,
"Felix.. boleh.. peluk ibu?"

Eunha tersenyum.
"Diam aja di situ,kan masih pusing?"
Eunha berdiri dan mencondongkan tubuhnya ke arah lalu memeluk anak itu.

"Ah Changbin cemburu" Eunha melepas pelukannya mendengar gumaman kecemburuan Changbin.

"Biasanya Felix kalau lagi sedih meluk Changbin, sekarang malah meluk ibu" lanjut Changbin lagi dengan nada sedih yg dibuat buat.

"Lebih nyaman meluk ibu dari meluk kakak" celetuk Felix membuat Eunha tertawa

"Aaah kayanya Changbin harus latih kesabaran mulai sekarang,karena sekarang Felix jadi punya ibu"

Changbin cemberut.
"Trus Changbin kapan sama Felixnya?"

Eunha tampak berfikir
"Nanti kalau ayah udah pulang"
Eunha beralih menatap Felix dan mengusap lembut rambut Felix.
"Felix tidur lagi ya,mau ibu kompres?"

Felix menggeleng
"Felix udah biasa demam mendadak kaya gini bu,nanti juga sembuh sendiri walaupun ga diapa apain"

Changbin naik ke atas ranjang dan mendudukkan dirinya di samping Felix.
Tangannya meraih tangan Felix dan menggenggamnya lembut.
"Tapi kan kalau diobatin bakal jauh lebih baik hm?"

"Ekhemm" Eunha berdiri dari duduknya,mengalihkan pandangannya dari Changlix menuju jendela.
"Kayanya ibu harus masak dulu"

Changbin menoleh
"Ga nyuruh Ryujin aja bu?"

Eunha menggeleng.
"Hari ini kan ayah pulang,ibu harus nyiapin makanan yg enakk"
Eunha mendadak menatap Felix nanar.
"Ibu tinggal ya? Kalau diapa apain Changbin teriak aja" bisik Eunha yg tentunya bisa didengar Changbin juga.

"Ish ibu masak ajaa,Felix aman sama Changbin"

Eunha menyipitkan matanya,berjalan mundur ke arah pintu sambil tetap menatap Changbin dengan tatapan menyelidik.
Felix tertawa pelan.
"Felix suka ibu"

Changbin menoleh
"Hng? Ga suka kakak?"

Felix menggeleng
"Felix cinta sama kakak,Felix sayang sama kakak"

Changbin tersenyum tipis.
Tangannya bergerak meraih dagu Felix,
"Can I kiss you, princess?"

Felix mengangguk malu lalu memejamkan mata nya saat bibir Changbin menempel di bibirnya.
Felix mengalungkan tangannya ketika ciuman Changbin mulai melumat bibirnya dan sedikit menggigit bibir Felix untuk meminta jalan.

"Aaa Kak Youngmin,liat putra mu"

Changbin membulatkan matanya,Felix sedikit mendorong Changbin dan menunduk takut.
Changbin menoleh ke arah pintu,
"Ayah?"

Lelaki itu mengernyit bingung.
"Aah aku bukan ayahmu"

"Ada apa Kwangmin?" Satu lelaki lagi muncul dari pintu,mereka benar benar mirip.

Changbin melonjak dari atas ranjang.
"I..ini.. ada apa?"

Kwangmin tertawa
"Aku Kwangmin,adik kembar ayahmu"

Changbin menatap Youngmin yg ikut tertawa.
"A..ayah punya kembaran?"

Youngmin mengangguk.
"Makanya,kamu harus sering sering main sama ayah biar tau banyak"

Youngmin beralih menatap Felix.
"Eung? Itu siapa?"

Kwangmin menghela nafas.
"Kayanya menantu Kak Youngmin"

Youngmin memiringkan kepalanya
"Menantu? Pacarnya Ryujin kah?"

"Pacar Changbin" tegas Changbin membuat Youngmin melongo

"Aaa putraku memang selalu punya kejutan" Youngmin menaruh koyak kayu yg sedari tadi digendongnya dan bergerak mendekati Felix.
"Waa cantik. Selera Changbin bagus juga"

Felix menatap Youngmin bingung.

"Ayah,jangan natapin Felix kaya gitu,dia takut"

Youngmin mendongak menatap Changbin
"Kenapa takut? Ayah ganteng gini juga"
.
.

Changbin mengaduk aduk makanannya sambil menatap Youngmin dan Kwangmin yg duduk di hadapannya.

"Kakak kenapa?" Tanya Ryujin bingung.
Eunha yg tengah menyuapi Felix pun ikut menoleh menatap Changbin yg bahkan tak menyuap satu sendokpun makanannya

"Kakak lagi nyari perbedaan ayah sama Paman Kwangmin" gumam Changbin

Ryujin tertawa, Youngmin dan Kwangmin saling menatap satu sama lain.
"Kalau gampangnya sih,kakak liat bibir mereka aja,kalau bibir ayah kan tipis,kalau bibir Paman Kwangmin tebel"

Changbin melirik Ryujin.
"Masa mau ngobrol harus mantengin bibirnya dulu?"

Youngmin menatap Kwangmin yg sedang menyantap makanan nya.
"Ada satu perbedaan mencolok" ujar Youngmin

"Apa perbedaan nya?"

"Ayah ganteng,Paman kalian engga"
Kwangmin mendelik tak terima dengan ucapan Youngmin

"Kan kalian kembar" celetuk Felix

Changbin tertawa.
Eunha menuang air ke dalam gelas dan menyodorkan nya pada Felix.
"Gampang aja, walaupun mereka kembar,tapi wajah mereka punya perbedaan. Paman Kwangmin ganteng, sedangkan ayah kalian cantik"

Youngmin melongo
"Ha? Hei kamu sering bilang kalau aku ganteng"

Eunha mengangguk
"Ya iya dong,masa aku puji cantik? Bayangin misalnya kita mau jalan,trus udah sama sama siap,Una rapihin dasi kamu trus bilang 'kamu cantik banget sih sayang',kan gelii"

Love You Seo ChangbinWhere stories live. Discover now