17. What Happen To Karina?

108 15 3
                                    

Kun menyandarkan tubuhnya di meja makan. Dia menarik napasnya panjang lalu menatap Yeona di hadapannya yang sedang menunggu jawaban atas pertanyaannya.

"Dia mantanku," kata Kun.

Yeona mencoba mencerna perkataan Kun. Saat di supermarket tadi, Chenle mengira bahwa dirinya adalah Hyorin. Bisa ditarik sebuah kesimpulan bahwa Yeona terlihat mirip dengan mantan Kun itu.

"Apa dia mirip denganku?" tanya Yeona berusaha memastikan jika perkiraannya itu benar.

Kun hanya mengangguk pelan. Dia mengusap wajahnya, berusaha menghilangkan semua rasa gugup dalam dirinya. Dia tak mengira jika hari ini mereka akan bertemu dengan Chenle secara tidak sengaja di supermarket.

Adiknya itu pasti sudah memberi tahu kedua orang tuanya jika hari ini mereka bertemu. Hanya butuh waktu beberapa jam bagi orang tuanya untuk ke apartemennya. Meski Kun juga penasaran, kenapa mereka kembali lagi kesini. Kun kira mereka meninggalkannya disini dan tinggal selamanya di China, mengingat perbuatan Kun dulu hampir membuat perusahaan orang tuanya itu bangkrut.

"Begitu? Apa karena dia juga?" tanya Yeona lagi. Kun menatap Yeona, Yeona terlihat lebih pucat dari biasanya. Bertemu dengan Chenle saja sudah membuat pikirannya dipenuhi oleh banyak pertanyaan.

"Apa maksudmu?" tanya Kun tak mengerti.

Yeona menarik kepalanya, dia tersenyum meledek. "Tidak usah berpura-pura Kun, kau mengerti betul apa maksudku."

Kun menjilat bibir bawahnya gugup. "Dengar," katanya. Dia meraih jemari tangan Yeona, Yeona hanya diam tak bergeming. "Dia hanya bagian dari masa laluku," kata Kun sambil meremas tangan Yeona.

Yeona memalingkan wajahnya, haruskah dia khawatir sekarang? Kun mendekatinya karena dia serupa dengan mantannya dulu, meskipun dia tak dapat menampik fakta bahwa Kun hanya menganggapnya teman. Apakah Yeona tak pantas untuk mendapatkan posisi yang sama dengan Hyorin dulu? Atau mungkin, Kun hanya bermain-main dengan Yeona karena dia mirip dengan Hyorin? Apakah Kun dulu diputuskan oleh Hyorin dan sekarang Kun memilih untuk berbuat hal yang sama dengannya?

Yeona menarik tangannya. Dia menggeleng pelan, matanya kini terasa panas, dia menatap Kun yang terlihat buram karena terhalang oleh bulir-bulir air mata yang menumpuk di bawah matanya. Yeona menarik napasnya dalam-dalam, kepalanya tertunduk untuk beberapa saat, membuat air matanya dengan bebas jatuh membasahi pipi tirusnya.

"Apa kau hanya bermain-main denganku?" tanyanya parau.

Kun terdiam. Dia menatap Yeona dengan tatapan nanarnya, dia bahkan bingung harus berkata apa. Dia tak yakin apakah dia masih menganggap Yeona sebagai 'teman tidurnya' atau apakah dia menyukai gadis itu. Dia masih berada di antara dua kemungkinan itu.

"Maafkan aku," katanya.

Yeona berkedip, dia menatap Kun dengan tatapan tak percayanya. Dia sudah salah menyangka jika perbuatan Kun selama ini kepadanya adalah tanda bahwa lelaki itu menyukainya. Lantas, apa? Kenapa Kun selalu memperlakukannya begitu baik? Perlakuan yang bahkan belum pernah Yeona terima oleh lelaki manapun. Hal apa yang mendasari Kun untuk melakukan semua itu?

"Apa salahku Kun? Kenapa kau mempermainkan aku seperti ini? Apa karena aku mirip Hyorin?" Yeona berusaha menahan tangisannya. Namun air mata tak kunjung berhenti keluar dari pelupuk matanya. Jatuh membasahi pipi, turun ke dagu, hingga menetes ke lantai.

Kun menggeleng pelan. "Tidak, tidak begitu. Dengarkan aku dulu," kata Kun. Yeona mengangkat tangannya, dia tak mau mendengarkan perkataan Kun lagi sekarang, baginya sudah cukup menyakitkan mengetahui fakta bahwa ada lelaki yang mendekatimu dengan alasan bahwa kau mirip dengan masa lalunya. Bayangkan jika setiap hari dia berbuat hal-hal yang manis kepadamu dan menganggapmu adalah masa lalunya, bukan dirimu yang sebenarnya.

Resemblant | Kun WayV Kde žijí příběhy. Začni objevovat