13. One Night Stand

233 17 6
                                    

Warning: Part ini full 18+

Jemari Kun meremas dada Yeona cukup kencang. Membuat Yeona menggigit bibir bawahnya, menahan suara erangan yang memaksa keluar dari mulutnya. Kun mengigit telinga Yeona pelan, dia melumat sebentar kemudian dia bergerak ke bawah, ke arah dada Yeona yang masih terbalut oleh baju tidur.

Kun melepas jaket yang sedari tadi ia kenakan, menyisakan kaos hitam polos berlengan panjang serta ada lambang hati berwarna merah disisi sebelah kanan bajunya. Meletakkan jaketnya dengan sembarang diatas lantai, dia lalu bergerak menggiring Yeona agar segera berbaring di atas sofa.

Dia menyibakkan baju Yeona. Membuat perut ratanya terlihat, dibawanya naik baju Yeona hingga baju itu pun lepas dari tubuh Yeona. Yeona yang malu karena saat ini hanya memakai bra di depan Kun menempelkan tangannya didada.

Kun tersenyum tipis. Dia meraih tangan Yeona kemudian berkata, "tak usah malu, mereka indah."

Kun lantas mencium bibir Yeona lembut, perlahan namun pasti bibirnya itu mencium leher Yeona, turun kebawah hingga dia sampai di payudara Yeona yang masih terbalut oleh bra.

"Kau melupakan milikmu ya? Ada di apartemenku, tidak mau kau ambil?" tanya Kun, tangannya meremas dada Yeona dengan perlahan.

Yeona tersenyum malu. "Simpan saja," katanya dengan memalingkan wajahnya ke kanan. Kun meraih dagu Yeona, kini mereka saling beradu pandang.

"Aku disini," kata Kun. Yeona terdiam, pipinya memerah, dia sangat malu saat ini. Sudah lama sekali dia tak bercinta dengan seorang lelaki. Rasanya sedikit canggung berada disituasi seperti ini.

"Maaf," ujar Yeona pelan.

Kun tersenyum miring. "Bukan begitu cara minta maaf yang benar," ucapnya.

Dengan sangat cepat tangan Kun masuk ke dalam celana tidur Yeona, lalu dia memasukkan satu jarinya ke dalam milik Yeona dalam satu hentakan.

"Ahhh, Kun!" Yeona mengerang. Dia kaget sekaligus sedikit kesakitan.

Kun tersenyum. Dia memaju-mundurkan jarinya di dalam vagina Yeona dengan tempo pelan. Rasa sakit itu kini berubah menjadi rasa nikmat. Tangan Yeona mencengkram punggung Kun, matanya terpejam menikmati semua sensasi yang Kun berikan.

Sementara tangannya yang lain berusaha membuka pengait bra Yeona dengan sedikit kesusahan. Yeona mengangkat sedikit punggungnya, membuat Kun dapat membuka branya. Kini benda itu pun terlepas, Kun lantas melemparnya ke lantai. Tanpa aba-aba, Kun menghisap payudara Yeona cukup kencang. Membuat Yeona yang sedari tadi menahan suara erangannya kini meremas dengan kuat baju Kun.

Kun meninggalkan beberapa kissmark di payudara Yeona. Dia mengeluarkan jarinya dari vagina Yeona, Kun lantas membuka bajunya, menampilkan dada sixpack miliknya.

Dia membuka celana jeans hingga celana dalamnya, dan sekarang dia tak memakai apapun. Yeona terdiam saat melihat milik Kun yang sekarang terlihat menegang. Ekspresinya sulit untuk dijelaskan. Mungkin, kagum? Entahlah.

Kun tersenyum miring. Dia membuka dengan perlahan celana tidur juga celana dalam Yeona secara bersamaan. Kini mereka berdua bugil. Kun naik ke perut Yeona, dengan bertumpu lutut kaki, dia mengarahkan miliknya ke vagina Yeona.

"Pelan-pelan," ujar Yeona lirih.

Kun menampar vagina Yeona dengan miliknya dua kali sebelum akhirnya dia memasukkannya perlahan. Yeona membusungkan tubuhnya. Jemari tangannya meremas bantalan sofa dekat kepalanya dengan kuat. Matanya terpejam, rasa sakit bercampur nikmat itu tercampur menjadi satu.

Resemblant | Kun WayV Where stories live. Discover now