45. Are You Happy?

60.8K 11.4K 1.8K
                                    

Setelah kejadian mimpi buruk beberapa minggu lalu, keluarga kecil itu kini semakin erat saja hubungannya. Bahkan Riona bisa merasakan jika cinta anak dan suaminya semakin besar setiap harinya.

Kelima lelaki berbeda usia itu benar-benar memperlakukan Riona layaknya ratu di rumah itu, bahkan untuk hal kecil pun mereka tak membiarkan Riona menanganinya sendiri.

Apalagi keantusiasan mereka untuk menyambut calon adik yang sebentar lagi hadir, membuat Riona sangat bahagia.

"Mama, itu tokonya!" seru Azriel bak anak kecil seraya menunjuk sebuah toko yang menjual perlengkapan bayi di dalamnya.

"Iya, Nak. Mama juga lihat kok, pelan-pelan ya jalannya," ucap Riona lembut.

Bukannya apa, kini ia sudah semakin kesusahan dalam berjalan lama karena harus membawa perut besarnya kemana-mana. Belum lagi kakinya yang biasa mendadak keram dan sakit.

Jika biasanya Riona memilih berbelanja lewat online, maka hari ini anak-anaknya berinisiatif untuk membeli langsung ke toko. Riona sendiri tak sanggup melunturkan kebahagiaan itu dan memilih ikut. Lagipula sudah lama mereka tak jalan-jalan sekeluarga.

Begitu mereka berenam masuk ke salah satu toko peralatan bayi yang lumayan besar, seorang karyawan dengan senyum ramahnya menyambut di pintu. Senyuman itu dibalas tak kalah ramah pula oleh Riona.

"Mama, liat deh bajunya lucu banget," ucap Azriel seraya mengangkat sebuah baju bayi berwajah merah muda.

"Tapi kan kita belum tau adeknya cewek atau cowok nanti," ucap Riona ragu.

Saat-saat seperti itu adalah saat yang paling membuat dilema bagi ibu-ibu hamil. Ingin membeli pakaian bayi, tetapi belum tahu jenis kelaminnya. Takutnya salah lalu berakhir mubazir dan tak terpakai.

"Beli aja, Sayang. Nanti kalau salah beli tinggal beli lagi, lagian aku yakin kalau calon anak kita yang ini adalah perempuan," sahut Wylan yang sejak tadi memeluk pinggang Riona, sekaligus memegangi Riona.

"Tapi, sayang uangnya loh, Mas. Kan bisa dipakai beli yang lain kalau semisalnya salah," protes Riona.

"Sekali-kali gak apa-apa, Sayang. Biarin mereka bahagia dengan milihin baju buat adik mereka," ucap Wylan memenangkan, yang membuat Riona mengembuskan napas panjang karena merasa kalah.

Melihat istrinya tak lagi menyahuti, Wylan pun tersenyum ke arah keempat putranya.

"Kalian ambil aja, terserah mau warna apa. Gak usah pusingin nanti salah atau gak, yang penting kalian udah beliin adik kalian," titah Wylan.

Keempat remaja itu pun mengangguk dan mulai kembali mencari barang-barang menggemaskan. Bahkan Azriel dan Morfeo menjadi yang paling rusuh.

"Kita ke bagian sana yuk," ajak Wylan seraya menunjuk bagian peralatan bayi.

Riona hanya mengangguk seraya mengikuti langkah suaminya. Hingga, matanya tertuju pada sebuah boneka unicorn berwarna merah muda dengan tanduk di kepalanya. Riona pun menarik lengan Wylan untuk mengikuti arah jalannya dan terhenti di depan rak berisikan beberapa jenis boneka.

Riona langsung mengambil boneka kuda terbang yang sejak tadi mencuri perhatiannya itu. "Mas, bonekanya lucu banget. Pasti kalau anak kita perempuan, terus dia main ini jadi lucu banget," ucap Riona.

Ia menjadi gemas sendiri membayangkan jika suatu saat anaknya akan bermain dan memeluk boneka itu.

"Yaudah, kita beli yang ini juga, ya," ucap Wylan seraya memasukkan boneka tersebut ke dalam keranjang yang sempat diambilnya.

Mereka pun lanjut berkeliling hingga, Wylan yang melihat Riona sudah kelelahan pun menghentikan langkahnya. Ia mendudukkan Riona pada sebuah sofa panjang khusus pelanggan di ujung ruangan.

Be a Good Mother [Terbit]Место, где живут истории. Откройте их для себя