Part 16

802 84 13
                                    

"HINATA!!!"

Akaashi sangat terkejut melihat keadaan Hinata. Dengan segera akaashi menyuruh bokuto untuk menelepon dokter pribadi mereka.

"BOKUTO!! CEPAT TELPON DOKTER SEMI!! HINATA PERLU BANTUAN!!" Bokuto terkejut dan segera mengambil ponsel dan menghubungi dokter semi.

Akaashi mengangkat tubuh kecil Hinata ke atas ranjang Hinata. Akaashi tau penyebab Hinata pingsan. Asma. Ya, asma nya kambuh. Dan? kemana kageyama? mengapa dia tak ada dirumah?

"Kageyama brengsek! bisa bisa nya meninggalkan Hinata di keadaan seperti ini. Aku akan membuat perhitungan padamu kageyama!" lirih akaashi sambil menatap wajah teduh Hinata.

Setelah menunggu sekitar 25 menit, akhirnya dokter semi tiba di rumah kageyama dan segera masuk.

"Bagaimana pasiennya?" Semi datang dan melihat tubuh kecil Hinata.

"Gawat! aku harus cepat memeriksanya! bokuto, akaashi, tolong kalian keluar dulu ya, aku akan memeriksa keadaannya." Akaashi dan bokuto mengangguk.

"Semi-san, aku mohon ya" ucap akaashi. Semi hanya tersenyum dan mengatakan baiklah.

Akaashi dan bokuto menunggu di luar kamar Hinata, setelah 10 menit pemeriksaan akhirnya akaashi dan bokuto boleh masuk dan memeriksa keadaan Hinata.

Akaashi melihat Hinata yang terbaring lemah, dan pandangannya beralih ke dokter semi yang sedang meracik obat untuk Hinata.

"Bagaimana keadaannya semi-san?" Semi menoleh.

"Untung saja kau cepat memanggilku, jika kau tak segera memanggilku kemungkinan Hinata akan mengalami kejang kejang atau bahkan sampai koma." Akaashi terkejut, ia tak menyangka jika kemungkinan besar itu akan terjadi jika dia tak segera memanggil semi untuk memeriksa Hinata.

"Ini aku ada sedikit obat untuk Hinata, jangan lupa untuk diminum agar asma nya tidak semakin parah." Akaashi mengangguk. Bokuto mengantarkan semi ke depan pintu utama sebagai ucapan terimakasih nya karena telah repot repot datang.

Beberapa menit kemudian, Hinata terbangun dan memegang kepalanya. Samar samar ia melihat akaashi dan bokuto didepannya.

"A-akaashi-san? aku dimana?"

"Hinata? syukurlah kau sudah sadar. Kau berada di rumah. Aku menemukan dirimu tergeletak di kamarmu. Apa asma mu kambuh Hinata?" tanya akaashi.

Hinata menunduk, ia teringat kejadian tadi malam. Bagimana kageyama yang berkata kasar, menyuruhnya mati, tidur bersama atsumu. Hinata ingin menangis kembali.

"Hinata?"

"A-akaashi-san? apa kau kenal miya atsumu?"

Deg!

Akaashi dan bokuto melebarkan matanya. Apa?! atsumu?! apa Hinata telah bertemu dengan lelaki pencari bank itu?!

"B-bagaimana kau bisa tau Hinata? apa dia kesini tadi malam?" Hinata kembali menangis.

"Hiks... K-kageyama bersama atsumu-san tadi malam hiks...k-kageyama..."

"Ssttt, tenangkan dirimu Hinata. Tarik nafas dan keluarkan, lalu berceritalah padaku ada apa?"

Hinata mengikuti perintah akaashi. Setelah sedikit merasa tenang, Hinata mulai menceritakan apa yang dia alami tadi malam. Mulai dari awal dia bertemu atsumu, kageyama yang mencengkram dan meninggalkannya, mendengar suara bahagia kageyama dan atsumu di balik pintu kamar kageyama dan lain lain.

Akaashi dan bokuto menyimak apa yang dikatakan hinata. Tersirat dalam mata akaashi rasa dendam yang begitu luar biasa pada kageyama. Memang lelaki tak tau diuntung!

WITH(OUT) YOU  Where stories live. Discover now