Part 10

869 85 25
                                    

Hallo minna!
hiyaa, ga nyangka bgt udh smpe part 10, pdhl aku klo buat cerita part 2/3 udh nothing imagination wkwk. langsung cus aja baca!🙌

Happy reading

-------------------------------------------------------------

"Hi-hinata?"

"S-sejak kapan kau berada disitu?" Kageyama jelas terkejut. Bagaimana tidak? jelas jelas Hinata tadi ke dapur tapi sekarang? Hinata meletakkan nampan berisi sarapan kageyama itu di atas nakas dan pandangannya beralih ke kageyama.

"Tobio, kau tadi berbicara dengan siapa? dan mengapa kau memanggil orang di ponsel mu itu sayang?" Kageyama kembali dikejutkan dengan pertanyaan yang terlontar dari mulut kecil istrinya.

"A-apa urusan mu?! mau aku berbicara dengan siapapun itu hakku! kau tak ada hak untuk bertanya seperti itu!" Hinata hanya tersenyum menatap kageyama.

"Aku hanya bertanya tobio, mengapa kau sangat marah? aku istrimu, jadi aku berhak tau siapa yang berbicara denganmu di ponsel." Kageyama kalah telak. Ia lupa jika pria kecil didepannya ini telah bermarga dirinya.

"Tadi itu sepupuku."

"Ah begitu, sepupu darimana?"

"Tokyo."

"Oh baiklah, ya sudah kemarilah, kau harus sarapan dan minum obat tobio." Kageyama kembali duduk di ranjang nya dan menatap Hinata yang sedang menyiapkan sarapannya.

Saat hendak akan menyuapi kageyama, pergerakan tangan Hinata terhentikan oleh kageyama.

"Tobio? kau harus makan dulu"

"Aku bisa sendiri."

"Tapi kau belum sepenuhnya sembuh tobio"

"Aku bisa sendiri, Hinata."

"Ta-tapi tobio--"

"KAU TULI APA GIMANA?! AKU BILANG AKU BISA SENDIRI!! AKU SUDAH SEMBUH DAN TAK MEMBUTUHKAN DIRIMU LAGI!!!" Hinata menutup mata nya ketika mendengar teriakan kageyama. Matanya terasa panas.

"T-tapi aku h-hanya ingin me-merawatmu, t-tobio"

"AKU SUDAH BILANG AKU SUDAH SEMBUH HINATA! PANGGIL AKU KAGEYAMA, K.A.G.E.Y.A.M.A."

"Tapi wa-waktu itu kau menyuruhku u-untuk memanggilmu to-tobio." Kageyama yang mulai emosi pun mencengkram pipi Hinata hingga Hinata mendongak menatapnya.

Deg!

Air mata nya..

Kageyama menatap sekilas mata coklat Hinata yang mengeluarkan air mata itu akibat perlakuan dirinya. Ada sedikit rasa sesak di hatinya ketika melihat mata indah itu mengeluarkan air, namun ia tak peduli. Ego nya terlalu tinggi untuk saat ini.

°°°

"Lupakan apa saja yang ku katakan waktu itu! saat itu aku sedang tidak sadar mengucapkannya! dan sekarang aku sadar. Maka, berhenti memanggilku tobio."

"T-tapi a-aku ingin be-belajar men-cintaimu t-tobio." Kageyama semakin emosi dengan apa yang diucapkan Hinata dan ...

"Argh s-sakit hiks.." Kageyama semakin kuat mencengkram pipi Hinata hingga kuku kukunya menancap di pipi mulus Hinata.

"Ber.hen.ti me.mang.gil.ku to.bi.o, ka.ge.ya.ma sho.yo." ucap kageyama. Ia tak memperdulikan Hinata yang semakin merintih dan menangis karena cengkeramannya.

"Sampai kapanpun aku tak akan pernah mencintaimu! berhenti membuat angan angan mu itu menjadi kenyataan! lupakan tentang perasaan cinta bodohmu itu! kita menikah hanya karena per.jo.do.han, apa kau lupa? HANYA PERJODOHAN HINATA!!!" kageyama berteriak tepat didepan wajah Hinata. Jangan ditanya lagi bagaimana keadaan Hinata sekarang, sangat kacau. Hahh, pagi yang menyedihkan bagi Hinata.

WITH(OUT) YOU  Where stories live. Discover now